Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Arc de Triomphe: Kisah Romantisme dan Kepahlawanan

5 Januari 2016   12:16 Diperbarui: 5 Januari 2016   15:06 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)

Arc de Triomphe itu berdiri sangat megah. Tidak salah, jika walau kita belum tahu tentang cerita ini, bangunan ini memberikan nuansa kemegahan dalam hati…

dan melihat mobil-mobil sekecil ini dibandingkan dengan Arc de Triomphe, aku membandingkannya di jaman keemasannya dengan kuda-kuda dan Napoleon Bonaparte serta pajurit-prajuritnya, menjadikan bangunan ini memang tampak luar biasa… Dengan aritektur klasik nya serta material marmer Carara yang mewah dan cantik...

Selain Eiffel Tower, dimana Eiffel Tower adalah icon Paris, bahkan sebagian orang mengatakan bahwa Eiffel Tower adalah salah satu icon Eropa, Arc de Triomphe adalah sebuah monumen yang menjadi maskot dan kebanggan kota Paris. Letaknya di Bukit Chaillot dan merupakan titik pertama dan terakhir dari jalan yang sangat terkenal, yaitu Champs de Ellysee di kota yang sama, Paris.

Setelah cape berjalan-jalan sepanjang Champs de Ellysee, aku dan anak-anakku segera kearah kembali lagi, ke Arc de Triomphe, untuk mencoba ke Trocadero, tempat titip terkenal jika mau berfoto dengan latar belakang Eiffel Tower. Tetapi, kita tidak akan melewai Arc de Triomphe dahulu. Karena detail-detailnya sangat cantik!

Ketika sampai di jalan Champs de Ellysee, matahari sudah bersinar terang, sebelumnya sinar matahari malu-malu mengintip di balik awan. Bahkan sebelumnya lagi, hujan turun dengan cukup deras. Warga lokal atau wisatawanpun sudah banyak yang datang, membuat jalan ini sedikit penuh. Sepanjang Champs de Ellysee sangat teratur dengan pohon-pohon hijau, berkilau tertimpa sinar matahari, dengan titik-titik air bekas hujan...

Terlihat cantik dan romantis. Dengan sinar matahari yang kekuning-kuningan...  Wisatawan-wisatawan cantik dengan banyak memakai pakaian modis, beberapa membawa pasangannya atau menggendong anjing atau kucing piaraan mereka.

“Seperti dalam film-film, bahkan seperti dalam dongeng,” ketika aku meliah seseorang perempuan cantik memakai syal cerpelai, jalannya anggun dan si syal cerpelai itu melambai-lambai tertiup angin …… aaahh, khayalanku memang sering melayang-layang.

 

Dokumentasi pribadi (Foto dan postcard : Christoforus Dennis & Christi Damayanti)

Coba lihat foto diatas, pohon-pohon sepanjang jalan itu sangat rapi, ada dalah 1 garis linier dan cabang-cabangnya seperti penari. Pun dalam arsitektur landscape, cabang-cabang yang membentuk sebuah rangkaian dedaunan, disebut 'dancing', memang seperti penari ..... romantis sekali, kan?

Ketika siang sore itu aku tiba di titik terakhir, sampailah ke sebuah monument yang sangat terkenal, yang melambangkan  kemenangan Perancis, Arc de Triumphe. Monumen ini mulai direncanakan sejak tahun 1806 oleh Napoleon Bonaparte, setelah kemenangannya di peperangan Austerlitz. Proses konstruksi dan pondasinya sebagai dasar menumen ini memakan waktu selama 2 tahun. Arsitek monument ini adalah Jean Chalgrin, tetapi dia meninggal tahun 1811, dan pengerjaannya dilanjutkan oleh Jean Nicolas Huyot.

Desainya memang klasik dengan material-material yang memang mewah. Arc de Triumphe terletak di persimpangan 12 jalan, yaitu Avenue des Champs-Élysées sebagai jalan utamanya dan avenue de la grande-armee. Lalu Avenue Marceau, Avenue d'Lena, Avenue Kleber, Avenue Victor Hugo, Avenue Foch, Avenue Carnot, Avenue Mac-Mohan, Avenue Wagram, Avenue de Friedland, dan Avenue hoche.

 

Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)

Suasana romantic Arc de Triomphe. Dengan pepohonan hijau dan daun yang kekuningan, melambai kearahnya…

 

Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)

Suasana romantic Arc de Triomphe, dengan awan kelabu dan orang2 dengan baju hangatnya walau ini di musim panas (yang aneh) ….. Dua cuaca di 1 tempat (Arc de Triomphe) di waktu yang sedikit berbeda

Menurut literatur yang aku baca, monument ini tingginya 51 meter dan lebarnya 45 meter. Arc de Triumph merupakan 'pintu gerbang' kota Paris, selain sebagai tempat berziarah dan peletakan karangan bunga, secara monumen ini memang merupakan konsep dari Napoleon Bonaparte untuk mengenang jasa2 tentara Perancis.

Aku memutari monument ini. Tidak banyak wisatawan yang datang, karena ini adalah hari kerja. Kadang-kadang aku berhenti untuk menikati desain cantik serta detail2 dan dekoratifnya yang sangat menarik. Konsepnya memang bangunan klasik, tetapi ke-klasik-annya dieliminir dengan konsep-konsep modern, dengan detail-detail yang tidak terlalu klasik. Aku membeli buku panduan tentang monument kebanggaan Perancis ini. Dan aku memotret beberapa bagian pada kaki monumen ini.

Material marmer Carara dari Italy, dengan nuansa ‘broken-white’, dan dengan usia nya semakin tua, justru membawa mata kita ke dunia klasik, seakan di dunia antah berantah.. cantik…

Beberapa diantaranya membuat aku termenung, ketika konsep dan 'cerita' pada monument ini dan detai-detail yang sangat cantik mengawali pembangunannya. Salah satunya yang menyebutkan bahwa Napoleon Bonaparte menjadi 'pahlawan' Perancis  :

 'Cortot the Triumph of Napoleon' :

Konsep ceritanya adalah mahkota kemenangan Napoleon dengan karangan bungan 'laurel', dimana waktu itu kota menyerah dikakinya, dan 'pertempuran' serta cerita itu diabadikan oleh sang arsitek dan pemahatnnya .....

Dokumentasi pribadi (Foto & postcard : Christoforus Dennis)

Foto di atas, adalah seorang Francois Rude tahun 1784 sampai 1855, yang menerima salib kehormatan dan di pahat dalam salah satu ornament Arc de Triumph. Juga dikenal sebagai 'Le Marseillaise, sebuah karya yang penuh energy dan semangat dalam Revolusi Perancis.....

Materialnya seperti marmer bakar, sebuah marmer purih (Carara) dari Italia yang dibakar supaya tidak mengkilap dan menyerupai material 'klasik' pada awal abad ke-19. Dan memang benar, konsep sang arsitek bisa membuat monument ini bertahan sampai sekarang tanpa material2nya 'cacat' dan rusak. Tetapi tentu karena pemeliharannya yang konsisten dan pemerintah Perancis membuat bangunan2 tuanya sangat dicintai warganya .....

Di 'mahkota' monument itu, diatas lengkungan adalah relief dalam bingkai persegi panjang, yang menggambarkan penangkapan Alexandria. Tangannya memegang kepala yang terluka, berdiri di tembok kota untuk mendesak pasukannya maju. Diukir dari batu marmer Carara yang dibakar, oleh Chaponniere dan Feuchere.

 

Detailnya bagus sekali. Sedangkan diatas lengkungan menggambarkan kembalinya tentara Perancis dan beberapa prajurit membawa barang rampasan, termasuk Sphinx dalam gerobak. Dan detail teratas, merupakan 'cerita' 30 perisai yang masing2 bertuliskan nama kemenangan tentara Perancis. Dan tembok pembatas telah dipahat sebuah kepala, Medusa... entah apa maksudnya... 30 perisai dengan nama-nama kemenangan tentara Perancis..

Ternyata memang sebuah Arc de Triumph, monument kebangan Perancis, memang bisa bena-benar menjadi 'kebanggaan', bukan hanya kisah di baliknya, tetapi desain dan pengerjaannya yang sangat artistic dan cantik... Mungkin ada 2 jam aku berkeliling Arc de Triumph ini. Tidak hanya berkeliling, tetapi lebih mengamati dan merenung. Aku memang sangat tertarik dengan bangunan-bangunan klasik seperti ini, bukan hanya cerita dibaliknya, tetapi memang lebih kepada detail dan pengerjaannya...

Setelah capai mengamati, aku duduk di sebuah tempat duduk kecil yang bisa untuk memandang dan merenung. Santai sejenak, sebelum kami menuju Trocadero.

Aku dan anak2ku dengan latar belakang Arc de Triomphe, Paris

Awan mulai ‘berat’ dengan uap air lagi. Abu2-abumenuju hitam. Kami mulai kecewa lagi.

“Alamat kami tidak bisa berfoto dengan latar belakang Eiffel Tower lagi, nih”, aku membatin.

Tetapi optimisku terus menyeruak. Ya, pikiranku tentang optimism selalu membuncang dalam hatiku. Sehingga, apapun yang terjadi kami akan ke Trocadero. Jika Tuhan memang tidak berkenan, kami tidak akan bisa berfoto di Trocadero lagi. Ah... Tidak mengapa... Itu yang terbaik untuk kami...

Segera kami mencari taxi, tepat di ujung Arc de Triomphe, tanpa harus berpikir untuk membayar dengan kartu kredit, untuk menghemat waktu...

..... bonne nuit, Paris ... un beau rêve .....

 

Sebelumnya :

Paris? Wisatawan? Disiplin?

Eiffel Tower ‘ala’ Disney di Champs Elysees

‘Artère commerçante’ [Shopping street] des Champs Elysées

Sepanjang Champs Elysees …..

Menunggu Teman vs ‘Menunggu’ Jawaban Tuhan …..

‘Bon Appétit’ : Pizza Mix Mozzarela ala Vesuvio Café di Champs Elysees

The New Eiffel Tower : Mari Kita ‘Melayang’ ……

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidakpedulian’ di Paris

Indahnya Dunia dari ‘Kepakan Sayap Nya’ …..

‘Kemenangan’ Sebuah Teknologi di Eiffel Tower

Sejuta Cerita di Eiffle Tower

Eiffel Tower dan [Toilet] Kaum Disabled

Eiffel Tower yang ‘Cukup’ Bersahabat …..

‘Romantisme’ Kota Paris [dan Jakarta] …..

Paris …. Ooooo Paris …..

‘The Pompidou Centre’ : Bangunan Unik karya Kenzo Piano, Arsitek Favoriteku

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

Untuk Sekian Kalinya, Tuhan Menolongku …..

Hujan Deras, Kedinginan, Tidak Ada Taxi, Uang ‘Cash’ Menipis

‘Le Louvre Museum’ : Kolaborasi Klasik dan [Super] Modern

Sekilas Pandangan Mata Kota Paris

Paris yang Mendung dalam Romantisme …..

Romantisme tentang Paris, Tumbuh dan Berkembang Lewat ‘Jardin Notre-Dame’

Paris? Romantis? Ah …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun