***
Selama pameran tunggal ku yang ke-7 akhir Oktober 2015 lalu, ada 7 sekolah PAUD dan TK di sekeliling Central Park di lingkungan Podomoro City. Salah satunya adalah sebuah SD dari jalan Juanda (ternyata justru dari SD Santa Maria) dimana setelah pulang sekolah khusus ke Central Park untuk melihat pameranku, sekitar belasan pelajar umur 9 - 12 tahun bersama guru dan orang tua mereka. Aku senang sekali karena promosi-promosi pameranku berhasil untuk mengundang banyak kalangan.
Awalnya mereka hanya sekedar berjalan-jalan berkeliling di jajaran panel-panel materi pameranku. Mereka bergerombol sambil ngobrol. Tertawa ketika mereka menemukan gambar-gambar lucu dii panel-panel itu. Saling meledek saling tertawa lepas, adalah bagian kehidupan anak-anak menjelang remaja seperti mereka .....
Lama-lama mereka tertarik dengan prangko-prangkonya. Kudengarkan diskusi mereka tentang prangko, antara anak-anak lelaki,
"Eh ... lu tahu prangko kan? Nyokap gue sering ceruta twbtang prangko. Katanya dulu nyokap gue koleksi prangko", kata seorang anak.
"Tahu donkkkk ..... tapi gue ga tahu gimana caranya", anak yang lain menimpali. Maksudnya mungkin si anak ini tidak mengerti cara bekerja sebuah prangko.
"Gini nih ... (anak pertama bercerita) ... lu tulis surat terus masukin amplop. Terus prangkonya ditempel di amplop terus kasih alamatnya. Terus nyokap gue bawa ke kantor pos ... udah gitu aja. Gampang kan?", jawab anak pertama.