Minggu Sore Lauching Buku di 'Kalibata City Square' Bersama Mba Soraya Haque
***
Awalnya, aku ingin memperkenalkan 2 buku (buku keempat dan kelima) pada masyarakat pada tanggal 3 Desember 2015. Karena itu adalah Hari Disabled Internasional. Dimana aku adalah seotang perempuan cacat lumpuh 1/2 tubuh kanan karena stroke. Tetapi aku tetap bisa berkarya, sehingga aku ingin mengabarkan berita baik ini untuk memotivasi sesama yang dalam keterpurukkan.
Tetapi karena tempat dari sponsor sudah penuh, aku mundurkan pada tanggal 20 Desember 2015 yang besoknya adalah Hari Ibu. Dimana konsepnya ditambah, bahwa 'dunia ibu dan anak' itu merupakan inspirasi bagi dunia!
Jadilah, buku keempat dengan judul “5 Hari Bahagia di Belanda dan Belgia” dan buku kelima dengan judul “Cinta yang Tertinggal di Swiss dan Liechtenstein” ini aku perkenalkan pada publik di hari Minggu 20 Desember 2015. Aku sebagai orang tua dan anak2ku akan mempersembahkan performance nya yang luar biasa! Michelle akan menyanyi dan menari modern dan Dennis dengan foto2nya yang luar biasa! Mama ku pun akan memamerkan lukisan2nya yang cantik, untukku. Sebuah kolaborasi cantik antara ibu dan anak.
Kedua buku yang akan aku launching ini baru dijual setelah acara ini. Sebuah pengalaman dan kesaksian travelling diatas kursi roda berkeliling di 7 negara Eropa ditemani oleh 2 orang anak2ku yang berangkat remaja.
Tidak hanya bercerita tentang tempat wisata nya saja, tetapi wisata ditinjau dari seorang mata arsitek dan urban planner yang cacat. Juga tentang perasaan2 ku duduk di atas kursi roda. Masalah2ku yang sempat tidak punya uang dan kartu kredit tidak bisa dipergunakan. Tetapi semuanya disempurnakan oleh Tuhan. Bahwa PERTOLONGAN TUHAN SELALU TEPAT PADA WAKTUNYA ......
Launching buku keempat dan buku kelima ini, akan digelar diKalibata City Square (lagi), pada tanggal 20 Desember 2015, hari Minggu jam 15.00 – 18.00. Dengan pembedah buku oleh Mas Iskandar Zulkarnaen dari Kompasiana dan moderator oleh Valentino. Konsepnya adalah karena aku lalir dan dibesarkan di Kompasiana, aku ingin Kompasianer lah yang akan membedah buku ku dan teman2 Kompasianer yang lain akan 1 panggung dengan ku, bersama2 memajukan ‘dunia menulis’, karena kekuatan menulis tidak terbatas dan luar biasa …..
***