Buku yang mana? Dan dia bercerita bahwa dia 'mengambil' tulisan2ku tentang kesaksianku karena stroke, untuk dijadikan buku TANPA di edit sama sekali!
Kaget sekali! Tidak ada dipikiranku untuk membuat buku. Dan tidak terbayang di otakku menjadi penulis. Penulis yang benar2 menerbitkan buku! Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Valentino!
Lalu buku "Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit", di launching tanggal dan bulan 16 September 2012 di Auditorium RS Cikini, tempat aku menjalankan perawatan medis selama ini dan sebuah rumah sakit tempat aku berkarya dan mengabdi melakukan pelayanan bagi Tuhan.
Â
Buku pertama itu laku keras dan sampai sekarang masih dipesan lewat aku ataupun lewat penerbit langsung, sebuah penerbit 'self-publishing' LeutikaPrio di Yogyakarta. Ribuan eksemplar jumlah terjual. Buku ini memang tidak di edit sama sekali, baik typo bahkan kata2nya, untuk pembaca melihat perkembangan otakku yang memang sudah cacat karena stroke.
Lihat tulisanku  :
Launching Buku-ku untuk Tuhan: "Ketika Tuhan Mengijinkan Aku Sakit"
Dalam 1,5 Hari Terjual 528 Buku : Jika Tuhan Berkehendak, Siapa yang Dapat Melawan?
Buku kedua pun tidak disangka untuk terbit. Ketika itu papa tercinta dipanggil Tuhan, 5 Maret 2013. Alu terpuruk dan terus menangis sampai 3 minggu. Ditangisan ku, aku menulis menulis dan terus menulis. Tentang betapa aku sangat mencintai papa. Tentang betapa dekat aku dengqn papa. Tentang bagaimana papa mendukungku sejak kecil lalu menjadi arsitek dan berlanjut tentang sakitku yang membuat papa sebagai topangan hidupku.
"Bapak, Sebagai Tangan dan Kakiku yang Lumpuh", adalah judul buku keduaku dan sempat dijual di Gramedia selama 2 tahun. Ribuan jumlahnya lewat penjualan di Gramedia dan penjualan online. 9Lagi2, Valentino lah yang menggagas karya karya yang luar biasa ini.
"Chris, kenapa kamu tidak membuat buku untuk papa?"