Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jualan Bakpia di ‘Istana Eropa’

7 Oktober 2015   17:12 Diperbarui: 7 Oktober 2015   17:12 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah si penjual bakpia ini tidak mengerti tentang ‘asal usul’ bakpia?

Sedikit ulasan tentang Bakpia, yang selalu dikaitkan dengan oleh2 khas Yogyakarta :

Bakpia pathok merupakan salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa oleh wisatawan apabila berkunjung ke kota pelajar Yogyakarta. Bakpia adalah olahan makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang dibalut dengan kulit yang terbuat dari tepung kemudian dipangggang. Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina yang biasa dikenal dengan nama Tou Luk Pia, memiliki arti kue pia kacang hijau.

Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta. Daerah tersebut mulai memproduksi bakpia sejak tahun 1948 dan masih diperjualbelikan  secara eceran yang dikemas dengan menggunakan besek (kotak dari bambu). Peminatnya pun saat itu masih cukup terbatas, sehingga belum ada label tiap kotaknya.

Hingga pada tahun 1980, bakpia mulai menggunakan kemasan baru dengan merek sesuai dengan nomor rumah produsen. 12 tahun setelah itu, tepatnya tahun 1992 bakpia mulai terkenal dan menjadi ciri khas oleh-oleh kota Jogja. Saat ini telah hadir berbagai macam modifikasi rasa bakpia dengan merek yang berbeda.

Awalnya resep bakpia yang banyak bermunculan di Yogyakarta dibawa oleh pendatang asal Tiongkok, hanya saja pada mulanya isian dari bakpia adalah daging. Selanjutnya menyesuaikan dengan kultur setempat, akhirnya bakpia dibuat dengan isian kacang hijau dan dipanggang menggunakan tungku oven sederhana.

Sumber : dari beberapa referensi

Apapun yang terjadi, siapapun yang menciptakan bakpia, jelas semua orang akan mengakitkan dengan oleh2 khas Yogyakarta. Jika mau pun, bakpia bisa dikaitkan dengan asal negaranya, Tiongkok, TETAPI BUKAN EROPA!

“Bakpia Pathok (nomor rumah)” adalah bakpia yang asli se-asli2nya. Dulu, pertama aku ke Yogya ketika masih kecil sekali sekitar tahun 1970an awal, aku ingat papa ku selalu membeli bakpia tersebut. Seingatku, semua bakpia itu sama, mungkin ada sedikit perbedaan2nya, sesuai dengan yang membuatnya. Tetapi memang, Bakpia tersebut sangat terkenal, yang membuat wisatawan2 membeli Bakpia itu untuk dibawa pulang sebagai oleh2.

Seiring dengan waktu, Jalan Pathok Yogyakarta semakin berkembang dengan jualannya. Bahkan untuk grup2 ‘City Tour Yogyakarta’, bus tournya selalu membawa wisatawan2 ke Jalan Pathok tersebut untuk membeli Bakpia. Dan semakin ramai, sampai sekarang. Bahkan banyak toko2 cabang di seluruh penjuru Yogyakarta, juga sampai ke luar kota.

Aku tidak tahu, apakah Bakpia2 selain nomor itu, awalnya belajar dari si pemilik? Tetapi kita bisa mempelajari, jika jaman dahulu seseorang membuat Bakpia dengan ratusan pegawainya, kemudia sedikit demi sedikit pegawai2 itu keluar untuk membuat Bakpia sendiri, lama2 akan berkembang dengan sendirinya. Sangat wajar dan manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun