Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidak-pedulian’ di Paris

24 Agustus 2015   12:31 Diperbarui: 24 Agustus 2015   12:31 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

By Christie Damayanti

 

 Kota Paris dalam foto melingkar, sebagai dinding daerah service Eiffel Tower 

Puas kami berkeliling dan mengabadikqn kota Paris dari anjungan kanopi, kami maduk ke dalam ruangan. Gerimis pun turun lagi .....

 

 Loket tiket jika ingin ke TOP menara ini. Karena aku tidak bisa dengan kursi roda, dan dengan alas an keamanan oleh manajemennya, aku tidak naik kesana, dan anak2ku pun tidak mau naik …


Ruangan lantai 2 ini tidak terlalu besar tetapi di desain cukup apik. Dengan balok2 baja cremona sebagai struktur utama untuk Eiffel Tower ini. Lantainya cukup dengan parquette ( lantai kulit kayu yang di susun seperti sebuah papan, lantai ini lebih ‘hangat’ dari pada sekedar penutup lantai keramik ), dan dinding2 pembatas antar ruangan, cukup menggunakan gypsum atau kaca, sebagai “pengundang” jika ruangan itu sebagai toko.

Suasana disana walau tanpa AC, cukup dingin karena suhu rendah d\di musim panas tahun 2014 lalu di Eropa. Dan aku pun sedikit kedinginan …..

Ruangan berbentuk lingkaran mengelilingi struktur utama Eiffel Tower ini, ditengah2nya adalah justru untuk service. Toilet, gudang serta manajemen. Mengapa mereka menempatkan daerah service di titik dan tempat utama disana?

Ya … karena toilet sebagai service, justru disana adalah sebagai ‘yang utama’. Sebagai wisatawan, aku sering merasakan kesusahan untuk ke toilet, dimana di banyak tempat justru toilet berada di titik terjauh. Padahal, jika sebagai wisatawan di tempat yang jauh dan mungkin kita belum pernah kesana, dan tiba2 kita mendadak harus ke toilet, kadang2 membuat kita ‘sengsara’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun