Dan menurutku juga, pemuda2 Perancis di Paris boleh sombong karena paras wajah mereka yang terkenal tampan dan cakap, hihihi ….
Jadi? Buat apa aku ‘ngedumel dengan supir taxi yang sombong? Sudah terkenal, kan? Dan aku hanya tersenyum sambil bercerita kepada anak2ku. Dan ketika aku berbicara tentang ketampanan dan kegantengan pemuda2 Perancis, Michelle tertawa …. Hihihi, dia setuju denganku. Pemuda Perancis sangat tampan …..
Kembali ke Paris yang ‘menyebalkan’ ( awalnya )……
Memasuki area Sein River, aku minta si supir taxi menurunkan kami di ujung Sein, di depan Notre-Dame Cathedral. Karena aku tahu betul, di depan Gereja cantik itu, ada banyak cafe2 cantik dan enak. Aku ingin kami makan siang enak. Steak dengan bumbu khas Paris.
Café cantik favorite, ketika aku sempat tinggal selama 1 bulan di Paris tahun 2000 dan tahun 2006, ternyata masih ada. Namanya Jardin Notre-Dame. Dan kebetulan juga, tempat itu sudah tidak penuh, karena jam makan siang sudah terlewat. Waktu sudah menunjukkan sekitar jam 1.30 siang. Warga Paris sudah kembali ke kantor masing2, dan turis manca negara sudah bersiap untuk berjalan lagi setelah makan siang.
Â
Â
Suasana Café Jardin Notre-Dame, disaat sepi
Â
Café Jardin Notre-Dame, memang cantik. Dengan di cat hijau klasik dan detail khas Paris, membuat aku jatuh cinta, pertama kali aku makan siang disana. Dan aku ingin anak2ku mencicipi makanan dan lingkungan romantic, yang aku pernah rasakan.