Ekosistim yang berubah
Ketika sebuah lahan ditelantarkan tanpa perawaran, lahan atau tanah tersebut akan cepat ditumbuhi ilalang serta lumut-lumut di bebatuan. Jamur-jamur juga tumbuh dan hewan-jamur kecil menjadikan lahan kosong itu sebagai 'rumah baru' mereka.
Lama kelamaan, tanaman-tanaman yang lebih tinggi akan muncul menutupi rumput dan banyak species-species baru bermunculan, mengambil alih sejalan dengan ekosistim baru tersebut berkembang. Suksesi terus berkembang. Suksesi adalah tahap saat kehidupan baru masuk ke dalam auatu tempat atau habitat fan bergabung dalam sebuah ekosistim.
Pengamatanku memang demikian adanya. Ketika lahan kami di Cipayung sekarang ini tidak cukup terawat karena sekarang tidak ada yang merawatnya, tiba-tiba awalnya lahan kami tersebut merupakan kebun dan tempat memelihara beberapa hewan ternak (seperti kambing, ayam dan ikan mas), menjadi lahan 'antah berantah', penuh ditumbuhi ilalang dan banyak tanaman 'aneh'. Tetapi terlihat mereka menyukai lahan tak terpelihara tersebut......
Ketika beberapa saat yang lalu setelah papa dipanggil Tuhan, kebun rumah kami di depan dan samping yang cukup besar tidak tertata dengan baik karena mama ku masih berkabung (mama adalah seorang yang merawat dan mendesain taman kami dengan sangat luar biasa!), cepat sekali tanaman liar tumbuh di sela-sela tanaman utama. Sehingga taman kami sangat berantakan.
Setelah mama siap untul membuka diri lagi untuk hidup yang lebih baik, dengan cepat mama memperbaiki taman-tamannya. Banyak tanaman-tanaman utama sudah dewasa, dan analnya ditanam kembali atau di tanam di pot untuk menghiasi dinding2 carport atau dibagikan keluarga yang bertandang ke rumah kami.
Memperbaharui habitat
Aku juga melihat dan mengamati ketika mama memperbaharui habitat. Mungkin bukan sebuah habitat besar apalagi dalam skala dunia. Tetapi habitat2 kecil yang mamaku lakukan, merupakan awal dari sebuah kepedulian untuk kehidupan dan 'penghijauan' lingkungan.
Â
 Taman samping rumah kami