Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memangnya, Nyawa Kita Mau Ditukar dengan Uang?

12 Juli 2013   11:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:39 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditambah lagi, di pemukiman pada, truk2 'branweer' susah untuk masuk dalam pemadaman api dan selang hydrant di truk berjarak tidak sampai untuk menjangkau api ..... Bisa dibayangkan, bukan?

Jadi, tidak heran jika di Jakarta yang sering terjadi kebakaran, dan yang terbakar sudah habis karena banyak hal :

1.       Ketidakpedulian aparat yang bertanggung jawab untuk mensosialisasikan tentang antisipasi jika terjadi kebakaran

2.       Ketidakpedulian yang berwenang dan yang bertanggung jawab tentang sebuah aera tentang keselamatan dan keamanan warga

3.       'Kurang keras' nya semua developer atau pemda untuk mendesain fasilitas antisipasi terjadinya kebakaran, dengan tidak membangun fasilitas2 tersebut, dengan alasan 'mahal' dan tidak memikirkan tentang keselamatan warga

4.       Kurangnya edukasi kepada warga tentang keselamatan keluarga. Mereka lebih memilih 'murah' dibandingan dengan 'selamat', untuk menengah kebawah

5.       Kurang peduli nya desainer atau ketidaktahuan dalam desain, walau sebenarnya semua persyaratan keselamatan warga sudah ada dalam peraturan2 dalam 'Mendirikan Bangunan Gedung'

6.       Dan sebagainya

Jadi bagaimana? Apakah keselamatan kita aru ditukar dengan dengan yang namanya 'uang?' Karena semuanya, termasuk 'P3K' pemadam kebakaran ini sudah ada di banyak peraturan2 untuk mendesain dan membangun bangunan. Tetapi seringkali, peraturan2 ini dilanggar sendiri oleh si pemilik rumah, dan mungkin jika di bangunan2 umum biaya terlalu besar, fasilitas2 ini 'disunat' sehingga tidak sesuai dengan standard operasional sebuah pekerjaan ......


Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun