Untuk di kota2 besar dunia pun, masih ada juga kecelakaan2 di perlintasan jalan kereta. Itu pun mereka sudah aware dengan keselamatan. Biasanya, si pengguna jalan sedang mabuk atau sebuah kesalahan manusia ataupun memang 'force majeure' ( tidak bisa dihindarkan ), tetapi BUKAN karena ketidak-pedulian warga kota di sebuah negara, seperti di Jakarta.
Mereka bahkan tetap aware berkendaraan setiap melintasi perlintasan kereta, walau tidak mempunyai palang penutup. Untuk melintas, mereka pasti berhenti dulu, BENAR2 BERHENTI! Lalu mereka menengok kanan-kiri, tanpa kendaraan saling berebut, lalu terus melintas dengan tetap berhati2, sesuai dengan lajurnya! Bukan saling serobot seperti di Jakarta!
Di Alberta, Amerika. Bahkan di kota kecil yang sepipun, untuk melintasi perlintasan kereta, mereka akan BERHENTI, dan melihat kiri-kanan sebelum melintasinya! Tanpa palang penutup, mereka sadar akan keselamatan pribadi ......
Hmmmmm ......., Bagaimana dengan di Indonesia, khususnya di Jakarta? Bahkan palang pintu pun diterobos ..... dan mereka berada di dalam 'daerah rawan', sangat dekat dengan kereta yang melaju dengan sangat kencang .....
Ckckckck ...... menyedihkan! Apakah mereka tidak peduli dengan nyawa mereka?
Negara2 maju benar2 sudah mengerti tentang keselamatan diri serta warga nya. Mereka tidak akan saling menyerobot, apalagi di perlintasan kereta. Kepedulian seperti inilah yang kita butuhkan, bagi warga kota yang metropolita, seperti warga Jakarta.
Kerja sama antara warga dan pemerintah memang sangat dibutuhkan. Karena tanpa kerja sama, pemerintah ridakakan sanggup bekerja sendiri. Karena yang aku tahu dan sempat melihat sendiri bahwa fasilitas2 perkotaan sering merupakan sasaran anarkis, bahkan sengaja 'diambil' ( misalnya, besi pagar jalan, bahkan rel kereta) guna ( katanya ) menyambung hidup ......
Akan kan Jakarta khususnya mampu bekerja sama demi keselamatan dan kesejahteraan warga kota? Semoga ini menjadikan salah satu refleksi kehidupan kota metropolitan Jakarta di tahun 2014 ini .....