Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

'Tenun Songket Bali' : Budaya dan Tradisi yang Menambah Cantik Indonesia

13 September 2013   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 5348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


Bali adalah sebuah pulau dengagn georafi yang alami serta mempunyai warisan kebudayaan yang dengan unik bersatu dalam alam serta penduduknya. Bali sendiri juga merupakan pulau dengan penduduknya yang mempunyai garis seni yang sangat unik, salah satu warisan budaya Indonesia yang agung dan luhur. Dari gamelan Bali, tarian2 Baliya yang eksotis, lukisan2 serta patung2 Bali yang tidak da duanya, juga tenun Bali dari Songket dan Endek, yang bisa dipastikan semuanya akan jatuh cinta dengan semuanya!

Ya! Semua warga dunia tahu, bahwa orang2 atau penduduk Bali merupakan 'a natural born artist' .....

Sekarang, Bali merupakan jalinan tradisi dalam setiap aspek2 kehidupan. Banyak penduduk Bali mampu mencari peluan untuk mendapatkan bisnis demi keluarganya. Sebagai 'seniman' yang lahir dengan sudah seperti itu adanya, kemampun mereka bisa merubah kehidupan keluarga mereka, walau untuk penduduk yang sudah tua, tidak mampu memasarkan kemampuan mereka bagi turis2 asing, yang sebenarnya merupakan tulang punggung Bali.

Kain dan Tenun tradisional Bali merupakan bagian penting dalam banyak perayaan2 Bali, baik upacara2 adat Bali, upacara2 keagamaan Bali ataupun yang lainnya. Kain dan tenun Bali ini dipakai oleh penduduk Bali, Pendeta2 Bali, penaari Bali dan siapapun yang ikut ambil bagian dalam ritual upacara di Bali.

Cerita tentang Tenun Songket Bali

Songet Bali dari benang sutra ( dari ulat sutra ), biasanya mempunyai pola2 dengagn kerling emas atau perak, tergantung desain. Desain2nya sangat lazim bagi perempuan2 Bali, sesuai dengan ciri2 khasnya, termasuk ritual dan upacara2nya. Di jaman dahulu di kerajaan Bali, Songket berkembang di Karangasem, Klungkung, Buleleng, jembrana dan Badung. Songket dengan detail cantik, merupakan asset tekstil Bali yang sangat disukai oleh turis2 manca negara, bahkan turis2 lokal dari Indonesia.

Songket Bali meruakan tenunan dari sutra murni berwarna dan dengan benang emas yang membentuk pola hiasan berbagai motif, yang disediakan untuk penduduk Bali dari keturunan Brahmana, kasta tertinggi dalam agama Hindu.

Tetapi pada saat ini, dalam kehidupan modern Songket Bali sudah menjadi kain dan tenun yang bisa dipakai sehari2 ( walaupun memang masih cukup mahal ), tidak dikhususkan untuk kasta tertinggi disana. Bahkan Sangket Bali dijual untuk umum, sampai ke manca negara .....

***

Ketika kami sempat berandang dalam acara APEC Women 2013 di Klungkung Bali ini, kami diajak ke sebuah rumah produsi kain Tenun Songket dan Endek Bali ( lihat tulisanku Aku Tidak Tahu, Kemana Tuhan Akan Membawa Kita ...... Proses untuk menghasilkan kain tenun ikat ini dimulai dengan memimtal benang. Untuk kain katun atau sutra, tergantung desain. Kemudian benang dibentangkan di alat perentang dan helainnya diikat dengagn tali sesuai dengan pola2 dan raman hiasnya ( atau sesuai pesanan ).

1379064671507388738
1379064671507388738

Bermula dari benang2 outih katun atau sutra sebelum diwarnai ......

1379064718879615042
1379064718879615042

13790647801809342432
13790647801809342432

Atau benang2 yang sudah diwarnai, mereka memintalnya sampai mendasi sebuah kain ......

1379064843996853741
1379064843996853741

Kain dipintal dengan alat2 tradisional ( delegasi APEC Women dari Jepang mencoba memintal benang ) .....

1379064923666323720
1379064923666323720

1379064964416796796
1379064964416796796

Lalu ditenun dengan warna warni sesuai dengan desain atau pesanan .....

Setelah itu, mulai dengan pengikatan pola2 tersebut, benang dicelup dan diwarnai sesuai denan desain. Dan setelah kering, benang sudah bisa ditenun menjadi kain.

Pada Tenun Songket, selalu disisipkan benar emas atau perak. Bisa juga benag tembaga. Benang2 warna warni adalah yang menjadika Tenun Songket sangat menarik! Padu padan warna merupakan hasil desain yang luar biasa bagi sebuah Tenun Songket Bali. Begitu juga tentang corak,sesuai dengan desain atau pesanan. Tetapi kemungkinan besar, pembeli justru mencari Tenun Songket dengan corak Bali!

Karena tenun ini memakai banyak benang, sebuah kain Songket akan terasa sangat kaku dan berat. Ya, sebenarnya dulu Tenun Songket memang hanya untuk upacara2 bali saja, sehingga tidak di jahit. Tetapi sekarang, Tenun Songket sudah menjadi produk fashion, dan itu menjadi kain ini cukup sulit untuk dijahit. Sehingga busana2 fashion akan sangat terbatas jika menggunakan Tenun Songket.

Ibu Wayan, salah satu penen Songket yang aku ajak bicara mengatakan bahwa, jika untuk upcara ritual, corak akan menjadi sakral jia sudah di berkati, sehingga corak ini tidak akan di'ganggu'. Tetapi karena penduduk Bali memang terbuka dengan hal2 baru, mereka akan mengambil corak2 baru dari alam sekitarnya, seperti bunga, daun atau desain2 modern yang disederhanakan.

1379065027478596923
1379065027478596923

Ibu Wayan, seorang perempuan Bali yang sudh menjadi penenun Songket sejak turun temurun dari keluarganya. Dia melai belajar menenun sejak 5 tahun, dan Songket hasil tenunannya bisa selesai dalam 2 atau 3 bulan dan dihargai antara 2 juta sampai 10 juta .....

1379065071836216902
1379065071836216902

1379065112700358172
1379065112700358172

Aku sangat tertarik mendengar cerita ibu Wayan ......

Bagi penenun2 yang emang hanya belajar dari lingkungan ( tidak sekolah tentang seni dan budaya ) seperti ibu Wayan, corak , warna dan desain Tenun Songket tidak di polakan. Mereka sudah terdidik untuk bisa menenun dengan baik, walaupun akan terlihat mulai statis. Lain dengan perempuan2 yang 'belajar' lewat pemikiran2 yang moderen, melihat2 buku2 untuk inspirasi, ataupun lewat beberapa pengamatan kecil bagi pola2 baru. Dan itu yang mulai diminati oleh turis manca negara, walau untuk desain Tenun Songket yang klasik pun, masih mempunyai 'pasar' tersendiri .....

Seperti Batik Tulis yang klasik, mempuyai 'pasar' tersendiri tetapi Batik modern sekarang ini, banyak diminati oleh perempuan2 muda untuk baju2 fashion cantik .....

Tidak mengherankan, ketika aku bertanya berapa harga sebuah kain Tenun Songket yang aku taksir dengan warna warni cantik, dengan 1 potong kain untuk baju panjang, antara 2 juta sampai 10 juta! Astaga! Ya, ibu Wayan bercerita, 8 jam sehari dia menenun Songket dengan kecepatan standard, mengasilkan Tenun Songket berkualitas baik, selama 2 sampai 3 bulan!

137906518716400550
137906518716400550

1379065249501643805
1379065249501643805

Hasil Tenun Songket Bali yang luar biasa! Mataku hijau melihat kain2 cantik di etalase ini. Sayang, aku tidak bisa membelinya karena terlalu mahal untukku ......

***

Budaya Indonesia memang sangat luar biasa! Termasuk Tenun Songkeet Bali. Sebuah Songket Bali yang dihargai jutaan merupakan bukti bahwa budaya dan tradisi merupakan sesuatu yang tidak murah harganya, bahkan sangat berharga. Dengan 'kerja keras' seniman2 Bali, sangat masuk akal jika sebenarnya banyak turis2 dari manca negara sangat menghargai mereka. Tetapi, justru masih banyak generasi muda yang tidak peduli dengan budaya leluhur bangsa, sehingga sekarang ini mulai banyak pameran2 kain tradisional Indonesia di Jakarta untuk mulai mengangkat warisan leluhur bangsa. Dan aku sangat mengapresiasinya, sebagai perempuan Indonesia yang sangat peduli dengan kecantikan budaya dan tradisi bangsa ......

Salam dari Klungkung, Bali .....


Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun