*Hihihi ..... memang banyak orang yang mau makan es krim disana, ya?*
Lantai 4 adalah foto studio, untuk yang ingin berfoto di titik tertinggi di Titlis. Dan lantai paling atas adalam tempat memandang keindahan panorama Gunung Titlis, serta sebuah toko jam Swiss terkenal, khusus yang ingin membelinya. Harganya luar biasa mahal, dan tidak dijual di luar dari Swiss .....
Antrian mengular. Tetapi karena aku memakai kursi roda, semuanya ( yang mengantri di depanku dan petugas2 café ) member jalan pada kami untuk antri lebih depan ..... hihihi ..... aku harus mengatakan bahwa, sebagai 'disabled person', banyak dukanya, tetapi juga banyak sukanya. Di beberapa tempat sewaktu aku berjalan2, biasanya mereka peduli denganku, walau di beberapa tempat yang lain, mereka pun banyak yang tidak peduli .....
Dengan kepedulian mereka di puncak Titlis itu, kami hanya memerlukan waktu 5 menit untuk mengantri, memesan makanan dan membawa makanan kami ke meja kami. Itu pun meja kami langsung disedikanan setelah kami membayar makanan kami .....
Selama kami di Swiss, makanan pokok kami adalah sosis dan kentang. Beberapa kali makan sandwich, tetapi belum ada kesempatan makan yang lain. Karena memang di sekitar hotel kami, hanya terdapat makanan fastfood. Berbeda ketika kami di Belanda, dan hotel tempat kami menginap di Amsterdam merupakan daerah enterteinmen, sehingga semua jenis makanan ada. Mulai makanan khas Belanda, Eropa seluruhnya, China, fastfood, bahkan makanan Indonesia!
Tetapi karena tercium bau makanan2 yang enak, dan anakku tergiur dengan makan2 tersebut, Dennis memesan steak sapi Swiss yang terkenal empuknya. Dengan kentang goreng juga, kami membawa makanan kami ke meja yang sudah disediakan.
Ketika aku membayar makanan kami setelah membawa ke atas meja kami, dan juga sebelumnya aku bertanya, "Apakah masih bisa membayar dengan kartu kredit dengan tanda tangan tanpa pin?", seketika itu juga mataku terbelalak membaca tagihan di mesin hitung mereka : 81.53 Euro !!
Astagaaaaaa 81.53 Euro, ketika kami membeli Euro seharga Rp. 16.300 / Euro. Padahal kami bertiga, hanya memesan 2 porsi sosis besar + kentang goreng dan 1 steak + kentang goreng, tanpa minum, karena kami bawa jus selama perjalanan kami, membeli di minimarket dekat hotel ! Jadi total aku harus membayar makan siang kami sebanyak Rp. 1.328.939 !!! Hanya 1 kali makan siang saja! Ya ampunnnn ......