Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Batik Papua' : Tidak Kalah dari Batik dari Tanah Jawa yang Sudah Mendunia

3 Oktober 2013   12:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03 9316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik Papua motif Sentani

Aku belum pernah kesana sehingga aku belum mengerti tentang banyak hal. Semuanya aku pelajari dari referensi2 yang sangat sedikit, ditambah diskusi keil dengan Sisca lewat SMS. Tetapi sahabatkku ini sangat mendukungku untuk mulai mengembangkan Batik Papua.Walau hanya sekedar menulis, Sisca mau mengirimkan lagi beberapa potong kain Batik Papua untuk aku pelajari : motif dan kainnya ......

Seperti kain2 tradisional Indonesia lainnya. Batik papua memiliki makna filosofis yang cukup dalam. Kata Sisca, suaminya bercerita motif Tifa dan Honai itu melambangkan kebahagiaan sebuah rumah yang didalamnya berisi keluarga yang berbahagia. Hmmmm ...... menarik sekali!

1380777242447482843
1380777242447482843

13807773451213775966
13807773451213775966

Batik Papua motif Tifa dan Honai, yang melambangkan 'rumah bahagia', dengan alur garis emas, menjadikan batik ini mewah! Yang warna biru tosca, adalah kain sutra dan yang coklat kain katun, walau sama2 mewah.

Disana untuk membatik dibagi2 dalam pengerjaannya. Untuk Batik Tulis, yang mengerjakan adalah kaum perempuannya tetapi untuk batik cap, kaum pria nya lah yang mengerjakannya. Pewarnaannya pun adalah dari bahan2 alami, tetapi mengiringi perubahan jaman serta ongkos produksi yang semakin mahal, warna2nya mulai dibuat warna2 sintetis.

Wah, ternyata Batik Papua milikku cukup bervariasi baik dari segi warna, motif juga jenis2 kainnya. Bberapa masih angin hanya untuk dipandang saja, beberapa sudah aku jahitkan. Setiap periodik sekali, aku buka kain2 Batik ini untuk aku gelar dan untuk dinikmati dalam pandangan. Sambil di angin2kan, seperti Tenun2 milikku. Semuanya membuat aku senang dan bahagia .....

Dan meski sejarah Papua tidak mengenal budaya dan teknologi dalam membatik seperti di tanah Jawa, tetapi warga Papua tetap mampu mengadopsi budaya2 Indonesia selain Papua, berbaur dengan budaya lokal Papua itu sendiri, menjadiak rakyat dan tanah Papua mulai berkembang untuk memberdayakan serta melestarikan Kain Tradisional Indonesia.

Dan bersama kaum muda, Batik Papua akan mampu 'merebut' lirikan mata dunia lewat keaneka-ragaman Kain Tradisional Indonesia pada even2 tertentu .....

Link tentang Kain dan Asesoris Tradisional Indonesia :

Ulos Batak: Salah Satu Kain Tradisional Indonesia Selain Batik, yang Juga Sarat Makna

‘Tenun Songket Bali’ : Budaya dan Tradisi yang Menambah Cantik Indonesia,

‘Tatto’ pun Menjadi Berkat Disepanjang Jalan Malioboro

Proses Pembuatan Perak Bakar di Kota Gede Yogyakarta,

Wisata Batik : Seni Tradisional Harus Menjadi ‘Heritage’ Indonesia,

‘Batik Tulis’ : Potensi Budaya Bangsa yang Sarat Makna,

‘Pembatik’ : Apakah Indonesia Akan Kehilangan Banyak Potensi Tradisional?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun