Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Tenun Buna NTT' : Kain Tradisional Cantik, Memikat Mata

3 Oktober 2013   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03 15502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Tenun Buna Ikat

13807943552016313211
13807943552016313211

Jelas ssekalidengan ikatan2 memanjang, dengan detail2 konteporer kotak2. Ukurannya pun berlainan, tergantung dengan si penenun. Tetapi semuanya berkisar antara 1.00 m x 2.00 m. Warnanya sangat menarik hati, apalagi kesan etnis benar2 membuat kecintaan akan Indonesia bertambah besar!

2. Tenun Buna

13807944491853302320
13807944491853302320

Motifnya besar2, sepeti kotak2 bertumpuk, keren sekali. Jika dibuat baju panjang seperti jas pangjang atau tas, pasti keren sekali! Atau cukup anya disimpan dan jika mau selalu diangin2kan. Lalu jika keluar kota berhawa dingin, Tenun ini bisa untuk selimut, sambil berjalan2 ..... hmmmmm ......

3. Tenun Buna Sotis

13807945181548651162
13807945181548651162

Alur2nya memanjang, lebih cocok untuk selendang. Atau rok panjang serta untuk kain kebaya. Kombinasi dengan atasan dan Kebaya Jawa, akan menambah keindahan Indonesia!

Kain Tradisonal seperti ini, apakah tidak akan yang ingin melestarikannya? Aku sangat ingin untuk membantu melestarikannya! Sebuah kain tenun budaya Indonesia seperti ini, bukan seperti kain2 buatan pabrik. Jika buatan pabrik, semuanya bisa sama, tetapi kjika Tenun tradisional, sam sekali tidak mungkin sama! Untuk 1 kain tenun, ya hanya itu satu-satunya! Semuanya bergantung kepada si penenun, dan sekarang hanya sedikit penenun2 tradisional disana, karena anak2 mereka seiring dengan perkembangan jaman, sudah merantau ke Pulau Jawa, dan sepertinya tidak ingin meneruskan tradisi keluarganya sebagai penenun, sehingga kain Tenun semakin lama semakin mahal ......


[caption id="attachment_292294" align="aligncenter" width="498" caption="tenuntimor.blogspot.com"]

13807946171210416670
13807946171210416670
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun