Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena 'Makan Buah Simalakama' untuk Jakarta

3 Februari 2014   12:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan ketika Jokowi memperbaiki pedestrian sepanjang Gatot Subroto dan sudah menyebar ke pedestrian2 yang lain di Jakarta, pengamatanku ternyata hanya sekedar memperbaiki permukaan pedestrian ( dengan 3 warna ) saja serta menempatkan bench ( kursi taman )di tiap 100 atau 200 meter saja. Tetapi TIDAK ADA TEMPAT SAMPAH ( ada hanya sedikit sekali ), sesuai dengan konsep pehitungan jumlah kebutuhan tempat sampah di sepanjang jalan ( pedestrian ) tersebut!

Bisa dilihat di Cerita di Balik Pedestrian Baru Sepanjang jalan Gatot Subroto

Bagaimana dengan petugas kebersihan? Bahkan aku sempat mengamati bahwa mereka hanya sekedar menyapu jalanan dengan sampah yang terlihat saja, tetapi tidak membuang di tempat sampah ( yang notebene susah / tidak ada ). Hanya dikumpulkan saja, tetapi tidak peduli bahwa sampah2 itu langsung berterbangan lagi jika ada angin.

Atau jika memang dibuang di tempat sampah, mereka tidak peduli apakah tempat sampah tersebut sudah 'amburadul', sehingga sama saja bohong sampah2 itu akan ada disana sebelum petugas yang harus membuang dengan truk sampah itu datang ......

Ah, terlalu banyak yang harus diperbaiki untuk 'Jakarta Baru'. Seperti yang aku banyak tuliskan, bahwa untuk memperbaiki Jakarta, yang harus benar2 dibenahi BUKAN FISIK KOTA dahulu, melainkan MINDSET dan KEPEDULIAN WARGA JAKARTA tentang kehidupan untuk  diri sendiri, lingkungan dan dalam bermasyarakat perkotaan.

Bahwa kita tidak hidup sendiri saja, kita semua harus bergotong-royong untuk membina kepedulian bermasyarakat bagi kesejahteraan hidup bersama dalam lingkungan perkotaan, khususnya Jakarta sebagai ibukota negara ......


Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun