Tetapi yang salah adalah KETIDAK-PEDULIAN mereka dalam membangun sebuah kehidupan yang layak, dan KETIDAK-PEDULIAN mereka untuk tetap tidak peduli dengan kebersihan lingkungan mereka, sehingga hidup mereka tetap 'terancam' banjir dan banyak permasalahan dalam sebuah lingkungan Bukit Duri ......
Jujur, aku tidak tahu bagaimana 'menyelami' cara pikir mereka. Dengan hidup di bantaran sungai yang terus kebanjiran. Serta berusaha menghidupi hidup mereka dengan bisnis furniture dan membuat kusen pintu jendela, dengan aturan2 yang benar. Karena, toh jika mereka tidak peduli dengan lingkungan mereka sendiri, mereka juga yang merasakannya, seperti banjir setiap saat .....
Aku mengerti dengan kehidupan yang keras. Sangat mengerti. Tetapi hidup keras yang tidak dilandasi dengan kepedulian, adalah sama saja dengan 'bohong'. Karena jika mereka semua peduli dengan lingkungan mereka sendiri ( paling tidak ), swadaya masyarakat bisa membantu pemda untuk beramai2 'mengurus' sungai untuk air bisa 'bersahabat' dengan kita.
Tidak gampang dan tidak sebentar. Karena sudah puluhan tahun dari generasi2 sebelumnya, kehidupan keras memang membuat hati kita membatu, walau pada kenyataannya, kita sendirilah yang akan menanggung akibatnya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H