Diatas jembatan, disebelah kanan kiri mobil, adalah 'gudang' furniture! Dahulu sih kita masih bisa melihat sungai-nya, dan bisa memantau apakah sungai itu 'naik' dan melihat pemukiman bantaran sungai. Tetapi sekarang, kita tidak bisa melihatnya lagi karena tertutup dengan furniture rusak! Mungkin furniture2 itu berasal dari orang2 yang kebanjiran di Bukit Duri. Tetapi pagi ini aku melihat, furniture2 itu di poles lagi, dicat dan dijual! Penjualannya tetap di tempat yang sama, sehingga jambatan itu menjadi ajang bisnis penjualan furniture .....
Jualan furniture bekas di atas jembatan .....
Ada sedikit celah untuk melihat sungai Ciliwung .....
*Eh, sepertinya jualan furniture bekas di jembatan ini sekarang menjadi 'permanen' deh. Secara sepertinya juga tidak ada petugas yang menegur atau merapihkannya. Padahal, pos polisi Bukit Duri, tetap di ujung jembatan itu .....
[caption id="attachment_314978" align="aligncenter" width="501" caption="news.liputan6.com"]
Jika terjadi banjir, kayu2 kusen terendam dan menjadi lembab .....
Bahkan beberapa kali aku melihat, disana orang2 yang sedang memperbaiki furniture2 tersebut membuang sampah2 material keras langsung ke sungai! Astaga ..... apakah mereka sama sekali tidak mengerti bahwa ini SEBAGIAN KECIL yang membuat Bukit Duri terus kebanjiran??? Apa sih susahnya, jika mereka memasukan sampah material mereka ke dalam plastik dan membuangnya di tempat2 sampah yang benar2 disediakan dengan baik? Bukan membuang ke sungai ......
Apakah mereka 'salah', dengan kegiatan seperti itu? Berusaha untuk 'membangun' hidupnya dengan berjualan barang2 bekas? Atau berusaha berbisnis dalam pengerjaan sebagai tukang membuat kusen serta pintu dan jendela? Kupikir, mereka tidak salah ......