Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Kita Mau Membuka Hati, Ketika Kita Mau Memberi Diri dan Ketika Kita Mau Melayani .....

30 Mei 2013   13:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:48 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_264500" align="aligncenter" width="589" caption="www.maitreavoy.com"][/caption]

Aku tidak tahu, apakah karena fisikku benar2 membuat trenyuh setiap orang yang melihatku, atau memang Tuhan mengirimkan malaikat2nya kehadapanku, pada kenyataannya banyak orang, baru kenal atau memang sudah kenal lama, terus bersimpati padaku.

Sebenarnya, aku tidak mau dikasihani. Aku memang cacat fisik. Aku memang dalam keterbatasan. Tetapi aku tidak pernah mau dikasihani! Jika aku butuh bantuan, aku akan memintanya. Bahkan jika aku berada di tengah2 orang yang tidak aku kenal, pun aku tidak segan2 meminta bantuannya, apalagi sejak sakit ini.

Pernah suatu saat, aku keluar dari pintu ruanganku di kantor, aku perlu ke toilet. Gang sepanjang ruangku ke toilet cukup panjang. Ketika itu, kakiku agak bermasalah karena sedang flu ( jika kesehatanku menurun, organ2 tubuhkuyang lumpuh akan sedikit bermasalah ). Sehingga aku agak ngeri berjalan sendiri ke toilet walau aku bisa berpegangan ke dinding. Ya, aku takut jatuh jika kakiku bermasalah, sering telapak kakiku miring2 sehingga tidak mantap menapak.

Tiba2 atasanku, seorang Direktur Proyek yang sangat aku hormati, keluar dari ruangannya, juga butuh ke toilet. Segera aku minta tolong beliau untuk aku bisa berpegangan ke tangannya. Waw ..... Bergandengan tangan dengan atasan?? Tidak pernah aku bayangkan, hihihi .....

Sepanjang gang, beliau bertanya2 tentang sakitku dan seketika aku merasa nyaman ( secara non-formil ) bekerja dibawah pimpinannya. Dan ketika sudah selesai ( ada toilet khusus vip untuk para atasan ), beliau menungguku untuk menuju ruang masing2 .....

Puji Tuhan, atasanku sangat peduli dan mengerti, terima kasih, Tuhan .....

Pernah juga ketika aku sendiri di mall, menunggu papaku yang akan menjemputku dari kantor. Aku diantar temanku di mall di bawah kantorku, dan duduk di lobby, menunggu papa datang. Tetapi ketika waktu berjalan, sungguh aku benar2 'kebelet pipis', lalu apa yang harus aku perbuat? Papa masih dalam kemacetan, sehingga aku celingak celinguk mencari siapa yang bisa menolongku untuk mengantarku ke toilet.

Mall memang ramai tetapi sepertinya semua orang tergesa2. Sehingga aku hampir putus asa, untuk meninggi2kan hati berjalan sendiri ke toilet.

"Wah, sangat berbahaya karena aku tidak bisa berpegangan di dinding ( tidak ada dinding ) dan aku harus berjalan di tengah kerumunan orang2! Jika aku sehat, sama seali tidak masalah. Tetapi sekarang aku lumpuh ½ tubuh sebelah kanan, dimana aku harus berjalan dengan  1 kaki kiri dan 1 kaki kanan yang lumpuh. Tidak mungkin karena jika hanya sekedar tersenggol saa, aku pasti jatuh!

Tiba2 seorang anak muda, anak kuliahan laki2 agak sanpai berjalan, sambil memegang Blackberry-nya. Aku menegurnya dan minta toon untuk aku ijin memegang tangannya ke toilet. Sekilas dia seperti tidak percaya ketika aku katakan bahwa aku lumpuh. Tetapi ketika aku berdiri dan mulai berjalan, justru dia serta merta bukan hanya aku memegang tangannya, tetapi dia seakan2 mau memapahku ...... Hihihi, lagi, aku seorang perempuan stw, digandeng oleh pemuda keren ......

Belum lagi dengan satpam2 yang sangat memperhatikan, apalagi setelah papa meninggal. Mereka tahu bahwa papa yang mengantarku dan menjemputku ke lantai 43. Ketika papa tidak ada lagi, mereka berebutan untuk mengantar dan menjemputku ke lantai 43! Puji Tuhan!

Juga teman2ku yang memang sudah aku kenal, mereka sangat mendukungku, mereka sangat menjagaku, mereka sangat peduli padaku. Dalam sekitar 3 tahun aku terserang stroke,sejak Januari 2010 lalu, aku melihat sahabat2 dan teman2ku tetap setia mendukungku. Walaupun tetap ada orang2 yang sinis memandangku, bahkan kemungkinan besar ada juga yang merasa aku sebagai 'beban' .....

Terakhir, ketika aku berkenalan dengan Soraya Haque, aku tetap sangat yakin bahwa segalanya udah diatur oleh Tuhan. Tidak ada yang 'kebetulan'. Bahwa aku berkenalan dengan mba Aya ( begitu kami memanggil Soraya Haque ), pun Tuhan sudah mengaturnya ( lihat tulisanku "Who Are You, Christie?" tanya mba Soraya Haque... dan Dengan Kasih, Mba Soraya Haque Mampu Melakukan Semuanya ). Seorang mba Aya, yang hanya dalam waktu 1 minggu berkenalan, mampu memberikan fasilitas gratis untukku seminggu sekali untuk terapi otak di kliniknya, bersama dengan Dr Inneke ..... Dan sampai sekarang aku  merakan kasih Tuhan melalui mba Aya dan Dr Inneke, dan terus membaik .....

Puji Tuhan! Luar biasa !!!

***

3,5 tahun aku dalam keterbatasan lumpuh ½ tubuh sebelah kanan, aku melihat ternyata ketika semakin aku membuka diri, ketika aku semakin membuka hati untuk Tuhan, dan ketika aku semakin melayani, seketika itu juga berkat Tuhan mengalir dari mana2. Bukan hanya berkat materi saja, tetapi justru berkat2 yang lain, terutama adanya KASIH yang terus mengalir ......

Ditambah ketika papa meninggalkan aku ke Rumah Bapa di Surga, berkat dari Surga terus menglir dan mengalir untukku dan keluargaku.

"Hatiku terus terbuka, ya Yesus ..... mari, mari masuk, dan berdiam dihatiku dalam Roh Kudus ....."

Kasih dari Surga, memenuhi tempat ini

Kasih dari Bapa Surgawi

Kasih dari Yesus, mengalir di hatiku

Membuat damai di diriku

Reff.

Mengalir kasih dari tempat ini

Mengalir kasih dari Tahta Allah Bapa

Megalir, mengali, mengalir dan mengalir

Mengalir memenuhi hidupku ......



Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun