Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mau Rumah Sederhana, Rumah Menengah atau Rumah Mewah?

18 November 2013   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:00 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_302574" align="aligncenter" width="547" caption="gunadarma.ac.id"][/caption]

Ketika pertama kali banyak sahabat di Kompasiana yang tahu bahwa aku adalah seorang arsitek dan aku banyak kali mem-posting artikel2 tentang arsitektur dan perkotaan, beberapa dari antara mereka inbox aku, bahkan menelpon langsung ke aku untuk membuat artikel2 khusus untuk mereka. Beberapa sahabat itu sudah mendapatkannya. tentang rumah sehat, bangunan 'hijau', furniture, tentang taman bahkan tentang rumah tahan gempa sewaktu gempa vulkanik dan tektonik melanda beberapa kota di Indonesia.

Memang, sudah lama sekali aku tidak benar2 mendesain sebuah rumah, tepatnya 4 tahun ini setelah aku stroke. Padahal itu adalah hobiku ( diluar pekerjaanku di sebuah perusahaan developer besar ), mendesain rumah berikut interior dan furniturenya. Desain langsung dibayar dan aku juga yang membangun rumah dan isinya, dan taraaaaaaa ..... 6 sampai 12 bulan ( tergantung besar dan kualitas interiornya ) rumah tersebut jadi. Dan dalam 1 tahun, aku mampu menyelesaikanbelasan desain dan membangun sampai 2 sampai 3 rumah besar. Sebuah pekerjaan dan hobi yang sekarang sudah aku tinggalkan .....

Tetapi ketika aku 'menemukan' hobi baru dan dalam hobi baruku tersebut, memasukan unsur2 konsep dan desain bangunan dan perkotaan, hobi lama ku muncul kembali, walau bukan berbentuk fisik bangunan. Hobi lama muncul, dan hatiku terpuaskan! Tuhan memang sungguh2 luar biasa! DIA membawaku lebih dari dulu, DIA memberiku kebutuhanku ( yaitu hobi ), dan bukan keinginanku ( yaitu materi, dalam membangun rumah ) .....

Rumah sederhana dan rumah menengah.

( Lihat tulisanku Mendesain Sebuah 'Rumah' : ... Bisa Koq Desain Sendiri ...  ).

[caption id="attachment_302576" align="aligncenter" width="486" caption="rumahminimalis.com"]

1384756093891052523
1384756093891052523
[/caption]

Rumah sederhana standard dengan desain tapak depan minimalis. Ukuran ruang2nya sangat kecil, tetapi sudah disurvey. Bisa dilihat standard kegiatan manusia di buku 'Neufert'

Sebenarnya, sebuah rumah baik sederhana, menengah atau rumah mewah, konsepnya sama saja. Yaitu untuk tempat tinggal, sendiri atau bersama keluarga. Prinsip itu yang harus dimiliki seorang yang ingin membangun rumah. Jadi, ketika kita ingin mempunyai tempat tinggal, kita harus memikirkan beberapa hal :

1.       Berapa orang yang akan tinggal di rumah itu, dan siapa saja? Mungkin keluarga inti ditambah orang tua, atau siapapun, untuk merencanakan kamar untuk mereka.

2.       Apakah kamar harus untuk satu orang atau bisa share dengan yang lain? Misalnya, 2 anak semuanya perempuan atau 1 orang perempuan dan 1 orang lelaki, harus diperhitungkan, berhubungan dengan luas rumah / tanahnya.

3.       Apakah membutuhkan ruang2 khusus atau ruang2 standrad, seperti kamar, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, gudang dan sebagainya? Karena rumah tersebut bisa dibangun bertingkat atau hanya 1 lantai saja. Jangan lupa jika bertingkat pastilah biayanya lebih tinggi, bukan?

4.       Ruang2 khusus itu bisa untuk ruang jahit ( jika ada yang senang menjahit ), perpustakaan, ruang kerja, ruang praktek dokter, dan sebagainya. Inilah sebabnya, aku tanyakan di nomor 1, siapa saja yang akan memakai rumah tersebut.

5.       Standard2 ruang yang lain adalah carport, taman depan dan belakang serta tempat jemur. Itu harus dipikirkan. Dan untuk aturan2 pemerintah harus di pastikan sesuai dengan keinginan si pemilik rumah.

Standard2 ruang itu sudah dipelajari dan di riset, sehingga furniture2 yang memang langsung membeli, sesuai dengan gerak tubuh kita. Jadi, jika kita tidak menuesuaikan dengan gerak tubuh kita, menjadikan kita tidak betah di tempat tinggal kita sendiri. Percuma kan, membangun rumah tetapi 'salah ukuran', sehingga kita akan berkeluh kesah terus dan lebih dari ingin menjualnya saja .....

Untuk rumah sederhana dan rumah menengah, tidak berbeda. Hanya saja untuk rumah sederhana adalah luas tanah dan luas bangunannya lebih kecil dari rumah menengah. Dan yang membedakannya lagi adalah kualitasnya. Bahwa rumah sederhana memang harus berkualitas yang sama dengan rumah2 yang lain, tetapi fisik yang yang terlihat ( materialnya ) pasti tidak sama. Jika rumah sederhana memakai material merek A atau material bekas, rumah menengah memakai material A++ ( lihat tulisanku Mau Material Baru, Material Bekas atau Material Contoh? ).

[caption id="attachment_302578" align="aligncenter" width="499" caption="rumahminimalis.com"]

1384756311447561428
1384756311447561428
[/caption]

Rumah menengah. Luas bangunan memang berbeda dengan rumah sederhana, bertingkat dengan mezzanine dan dengan konsep tampak depan juga minimalis.

Tetapi jika pemilik runah sederhana ingin memakai material yang lebih bagus, itu terserah saja. Karena sekarang banyak pemilik rumah ingin membeli rumah sederhana ( karena harganya lebih murah ), tetapi materialnya diganti dengan membeli sendiri. Sehingga kita bisa lihat, sebuah rumah sederhana dengan material cantik. Sehinnga pemilik rumah betah dan puas dengan tempat tinggalnya.

Begitu juga dengan luas ruangannya. Untuk rumah sederhana ( luas bangunan antara type 21, 36, 48 sampai type 60 ) akan berdampak dengan luas ruang. Seperti misalnya kamar utama hanya 3 m x 2.5 m ( karena butuh trmpat tidur 2 orang ), berbeda untuk rumah menengah yang kamar utamanya bisa sampai 4 m x 6 m. Dan luas rumah menengah bisa antara 100 m2 sampai 300 m2.

Rumah mewah.

Untuk rumah mewah, itu sangat berbeda. Untuk ruang2 standard seperti kamar, ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi, dapir, gudang, taman dan carport, memang sudah harus ada. Tetap luas ruangannya serta fasilitas2nya yang berbeda. Misalnya, untuk kamar utama bisa mencapai luas sebuah rumah sederhana ( 40 m2 - 60 m2 ) dengan fasilitas2 sebuah hotel bintang 5. Ada pantri nya sendiri, ada 'closet' ( lemari kamar ), kamar mandinya ada 2 buah, ada taman dan terasnya tersendiri bahkan ada kolam renang tersendiri.

[caption id="attachment_302579" align="aligncenter" width="494" caption="houseforus.com"]

13847563632062185123
13847563632062185123
[/caption]
1384756515294791576
1384756515294791576
Desain rumah mewah dengan fasilitas2 yang luar biasa! Bahkan ada lam renang indoor dalam rumah, bukan hal yang aneh .....

Begitu juga untuk kamar2 yang lain. Belum lagi misalnya, 'home theater' khuhus, kolam renang indoor, ruang fitness atau billiard, beberapa kamar pembantu ( bahkan ada yang membangun paviliun khusus untuk pembantu ), dan garasi dan carport nya bisa mencapai 10 mobil besar. Dan konsep sebuah rumah mewah benar2 berbeda. Sehingga, dulu aku harus khusus men-survey ke sebuah kota atau negara jika si pemilik rumah ingin membangun rumah di sebuah negara, sesuai dengan aslinya! Biasanya, jika kita sudah nego untuk mendesain dan membangun rumah mewah yang ingin didesain seperti di sebuah negara ( karena dia benar2 ingin mempunyai rumah seperti disana ), 'deal' atau harga rumah tersebut sudah termasuk ongkos aku untuk survey dan melihat rumah yang dimaksud untuk 1 atau 2 hari ....

*** Membangun rumah untuk konsep dan tata letak ruang, sebenarnya semua bisa melakukannya, seperti yang aku tuliskan di link2 di atas. Tetapi mungkin memang harus membutuhkan seseorang yang cukup berjiwa seni untuk mendesain tampak depannya, jika tampak depan ingin lebih bagus. Tetapi jika si pemilik rumah mau coba2 dengan melihat foto2 dan gambar2 serta survey sendiri, pastilan bisa sendiri. Jika semua sudah selesai, barulah mencari 'drafter' untuk menggambar dan minta tolong arstek atau sipil untuk merencanakan struktur dan materialnya ......

Salam desain .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun