Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sedikit Saran untuk 'Banjir Kanal Timur', Warga Sudah Mulai Bandel?

4 Januari 2013   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:31 4269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BKT memang sudah selesai walau belum 100%. Tetapi sudah ada warga yang tidak disiplin, salah satunya motor2 memakai jalur khusus untuk sepeda. Sangat disayangkan, jika pemeliharaan BKT ini tidak tegas, pasti lebih banyak lagi yang akan melanggar apa yang sudah dilarang .....

BT memang sudah menjadi 'destination' atau tujuan wisata bagi turis lokal dari luar Jakarta. Suasananya yang memang nyaman, secara BKT baru jadi, dengan sungai yang cukup enak di pandang mata, bisa untuk memancing ( walau jika ini terjadi, warga akan membuat area2 pemancingan, dan akan membuat BKT menjadi kumuh lagi ).

Sangt disayangkan jika 'pemancing2' liar ini terus melakukan hal itu, sehingga BKT akan kumuh, seperti foto dibawah ini.

1357290350441783144
1357290350441783144

Tidak bisa disalahkan, ketika warga sekitar atau di daerah luar Jakarta Timur melihat BKT seakan sungai yang bisa 'diambil' ikannya, maka mereka berbondong2 memancing ikan, bukan hanya untuk dimakan keluarga, tetapi bisa jadi mereka memancing ikan untuk dijual!

Begitu juga tentang turis lokal warga dari pinggiran Jakarta. Dengan daerah baru, BKT memang ramai dikunjungi turis lokal, sehingga jika keadaan sseperti itu, biasanya warga akan 'anarkis', bukan dalam arti 'kekerasan', tetapi lebih kepada KETIDAK-PEDULIAN warga, untuk merawat dan memeliuhara BKT sebagai fasilitas umum.

Mereka akan membuang sampah sembarangan. Mereka akan mencoret2 batu, aspal, atau memetik bunga atau tanaman, seakan2 milik mereka sendiri .....

13572903991869270728
13572903991869270728

Ditambah lagi, pedagang asongan pasti datang untuk memenuhi kebutuhan turis lokal tersebut. Pedagang makanan dan minuman yang pasti membuahkan SAMPAH, atau pedagang mainan dan plastik2 yang bisa di buang langsung ke aliran air oleh warga, dan ini pasti akan menjadi 'Ciliwung kedua', seperti sungai2 yang ada di Jakarta yang selalu penuh dengan sampah!

Sejauh pengamatanku, di sepanjang jalur BKT, sangat jarang dijumpai TEMPAT SAMPAH! Dan menurutku, warga juga harus sudah di didik untuk membuah sampah dengan baik : sampah organik dan sampah non-organik. Atau yang lebih detail lagi, seperti foto dibawah ini :

13572904341638524845
13572904341638524845

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun