Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Slogan 'Jakarta Bebas Banjir', Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan

11 Desember 2012   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk reklamasi sendiri, bukan tidak bisa dan bukan tidak diijinkan oleh pemda, tetapi lebih kepada kepedulian tentang Hutan Mangrove atau Hutan Bakau yang seharusnya dipelihara dan reboisasi, tetapi Hutan Mangrove sekarang semakin rusak, sehinga reklamasi menjadikan bibir pantai Pulau Jawa semakin tererosi dan menjadikan arus laut bergeser ke tempat2 lain dan 'menenggelamkan pulau2 tersebut ..... Jadi, pelebaran hunian Jakarta seharusnya tidak kearah Utara.

Kedua, ke arah selatan Jakarta. Konsep hunian ke arah selatan Jakarta pun dipikirkan untuk penyerapan. Kota2 pendukung Jakarta seperti Bogor dan Puncak, sebenarnya untuk penyerapan. Di kota2 tersebut, bahkan di Puncak, KDB  ( Koefisien Dasar Bangunan ) tanah jika mau dibangun rumah, harus hanya 10% saja, sehingga 90% adalah tanah terbuka! Ternyata banyak orang2 aya membeli tanah di Bogor dan Puncak untuk membangun villa dan villa2 tersebut KDB nya lebih dasri 50%, bahkan sampai 80%! Sehingga ketika jaman beberapa tahun lalu, villa di Puncak di segel karena dibangun di atas tanah dengan semua beton ......

Ini juga yang menyebabkan, ketika pertengahan tahun 1990-an tidak ada akses atau sedikit akses jalan tol ke daerah selatan Jakarta ( seperti Pondok Labu atau Pangkalam Jati ), karena pemda ingin membuat warga Jakarta tidak betah berlama2 di jalan biasa tanpa akses tol. Tetapi sekarang sangat berubah. Justru jalan tol selatan Jakarta berlomba2 untuk dibangun dan perumahan2 selatan Jakarta juga berlomba di rencanakan, seperti di daerha Sentul, Cibinong, bahkan Bogo sampai Gadog .....

Sekarang, siapa yang harus disalahkan? Mau 'Jakarta Bebas Banjir', tetapi tidak peduli dengan penyerapan? Dari diri sendiri kita saja deh ..... apakah masih peduli tentang buang sampah pada tempat nya? Apakah kita masih berusaha 'membeton' tanah2 terbuka di halaman rumah kita? Apakah belum berusaha membuat got2, gorong2 dan sungai2 bebas sumbatan?

Banyak yang harus dipikirkan untuk 'Jakarta Bebas Banjir' seperti di beberpa tulisanku Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya - Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja - Mengapa Baru Sekarang dalam Pencegahan Banjir di Jakarta?. Begitu juga tentang tulisan ini Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola 'Ruang Terbuka Hijau!'. Bahwa RTH adalah upaya besar untuk membuat siklus banjir Jakarta teredam.

Termasuk juga tentang penyerapan. Dan penyerapan merupakan sebuah siklus alam bagi aliran air, yang sedianya harus terus diupayakan agar banjir di Jakarta, setidaknya akan berkurang .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun