By Christie Damayanti
[caption id="attachment_227690" align="aligncenter" width="606" caption="hanedastore.com"][/caption]
Sebentar lagi tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu. Ketika IDKita Komopasiana yang menggandeng 2 Kementerian ( Kementrian Pmberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kemen Kominfo ) sedang berkutat dengan konsep, desain dan penyelenggaraan Hari Ibu tahun 2012 secara nasional ( lihat tulisanku IDKita Kompasiana Akan Berkolaborasi dengan 2 Kementerian dalam Hari Ibu 2012 dan IDKita Kompasiana dan 2 Kementerian : Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012 ), kami juga memulai dengan promosi2nya. Kami sebagai IDKita dan 2 Kementrian akan menyelenggarakan Seminar dan Workshop 'Parenting Control' tentang 'Internet Sehat dan Aman'. Dan akan diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2012 am 9.00 sampai jam 18.00, di Hotel Millenium.
Dengan tidak mengesampingkan peran ayah, di hari ibu, memang ibulah yang di fokuskan. Seorang ibu yang menyayangi anak2nya. Seorang ibu yang berusaha untuk terus mendampingi anak2. Seorang ibu yang perhatian dalam perkembangan hidup anak2ya. Juga seorang ibu yang pandai memberikan kebutuhan hidup anak2nya. Dari sebelum lahir sampai kapanpun, seorang ibu akan selalu siap untuk kehidupan anak2nya .....
Seperti workshop 'Parenting Contol' yang berusaha membentengi gadget pada orang tua untuk anak2 dan remaja, belakangan ini memang banyak seminar2 yang mengupas permasalahan tentang ibu dan anak. Jika 'Parenteng Contol' berhubungan dengan Internet Sehat dan Aman', teknik jitu mendidik anak, sudah sering dibicarakan adalah 'Hypnoparenting' yaitu sebuah fenomena yang terus berlangsung secara alami dalam kebiasaan2 demi mendidik anak2 dan remaja.
Sebagai contoh, anak2 dari Padang sangat menyukai makanan2 pedas sampai dewasa, sehingga kebiasaan makan makanan pedas merupakan kebiasaan berulang dan disebut dengan 'hypnoparenting'.
Metodanya tidak susah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas sebagai orang tua, maupun oleh guru sebagai pendidik ataupun terapist. Mengasuh dan mendidik dengan metode ini sangat sederhana, sistimatis dan sangat efektif. Hanya dengan memberikan sugesti2 positif secara terus menerus, kita bisa merubah pola perilaku anak2 dan remaja ita, sesuai dengan yang kita harapkan. Misalnya, anak yang manja bisa menjadi anak yang mandiri, atau anak2 yang pemurung bisa menjadi anak2 yang ceria.
Intinya adalah komunikasi. Kita tidak harus memukul atau mencubit anak2 kita ketika masih kecil, untuk melakukan sesuai dengan yang kita harapkan. Kita hanya harus selalu berkomunikasi dengan anak2 dan remaj kita, sehingga lama kelamaan terbentuk suau pola yang sesuai antara ibu dan anak. Kekasaran kita sebagai orang tua, justru akan menyebabkan penolakan oleh anak2 dan remaja kita.
Konsep komunikasi dalam 'hypnoparenting' adalah dengan memberikan sugesti2 positif  yang terus menerus, sehingga alam bawah sadar anak2 dan remaja secara berulang menyimpan berbagai keyakinan bahwa mereka akan menuruti 'perintah' dari sugesti2 positif tadi. Sebagai orang tua, kita haarus tahu 'bahasa' mereka, kita membuat 'naskah' untuk menciptakan sugesti2 positif bagi anak2 dan remaja kita sesuai dengan yang kita inginkan.
'Hypnoparenting' bisa diterapkan di berbagai kesempatan, dianatara kegiatan anak2 dan remaja kita. Misalnya, bangun tidur, bermain, belajar, saat bercerita apalagi saat bercanda. Sebagai orang tua, kita juga harus terus tersenyum, memandang dengan hati yang terbuka kepada anak2 kita serta berbicara dengan sentuhan2 lembut bagi mereka. Sentuhan lembut epada anak2 kita adalah alat yang manjur dalam 'hypnoparenting' ini.