Konsep 'rumah bertingkat' atau apartemen pun diusung oleh pemerintah daerah juga oleh para pengembang. Tetapi itupun, swemakin lama semakin tidak sesuai dengan konsep pembangunan tempat tinggal bagi warga Jakarta berpenghalisan rendah. Justru rumah2 susun yang dibangun oleh pemerintah sekarang tidak menjadi tempat tinggal bagi mereka, tetapi banyak yang dipakai oleh warga yang justru berpenghasilan menengah, dan sekali lagi, golongan bawah pun semakin tersingkir .....
Tetapi ini ada di depan mata kita. Bahwa kebutuhan rumah bagi warga Jakarta sudah semakin meningkat. Dan sekarang, pemerintah daerah Jakarta sudah setuju untuk membangun Rusun Kampung Deret ( lihat tulisanku'Rusun Kampung Deret': Konsep Menarik bagi Warga Jakarta, Tetapi ..... ). Tetapi, jika konsep ini bisa terbangun dengan segala macam kendalanya, apakah harga tempat itu mampu diserap bagi warga Jakarta berpenghasilan rendah tersebut? Jangan2 justru malah sebaliknya, bahwa Rusun Kampung Deret tersebut dibeli oleh warga Jakarta berpenghasilan menengah, karena merekalah yang sekarang 'memiliki Jakarta' .....
Pemda sekarng memang harus berhati2 dengan konsep rusun ini. Tidak dipungkiri dengan semakin bertambahnya kebutuhan perumahan di Jakarta UNTUK WARGA BERPENGHASILAN RENDAH, konsep ini adalah sangat bermanfaat dengan segala permasalahannya. Tetapi, jangan lupa dengan harga belinya. Bagaimana sebuah tempat tinggal dihargai untuk warga berpenghasilan rendah, itupun masih membutuhkan hitung2an yang super 'njelimet', karena memang harga material sudah semakin mahal  .....
Jadi, bagaimana dengan kebutuhan tempat tinggal bagi warga berpenghsilan rendah? Apakah mau didiamkan saja, ketika para pengembang semakin bersaing untuk menginvestasikan tanahnya untuk membangun tempat tinggal bagi warga berpeghasilan menengah keatas, sementara warga berpenghasilan rendah hanya mampu tinggal di daerah 'slum'? Dan jika pemda mampu membangun Rusun Kampung Deret, seberapa-tinggikah harga yang bisa diserap oleh warga berpenghasilan rendah tersebut?
PR bagi kita semua, bukan hanya bagi pemda Jakarta saja, tetapi bagi semua yang peduli dengan kotanya ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H