Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola 'Ruang Terbuka Hijau!'

21 November 2012   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah salah satu taman di Jakarta. Anak2 bisa bermain dengan baik, tanpa harus berkotor2 di jalanan

Pemda saja masih perlu digembleng dengan konssep2 pikirnya dalam membuat konsep kota, salah satunya tentang RTH. Sebenarnya, pemda yang bekerjsama dengan 'orang2 pintar' tentang urban desain yang menghasilkan konsep Tata Ruang yang idealis untuk Jakarta. Tetapi, justru oknum2 yang lebih mementingkan beberapa warga atau golongan, yang membuat RTH atau permasalahan apapun, menjadi sangat tidak berimbang, sehingga RTH menjadi media vital nomor kesekian bagi hampir semua warga kota .....

Apalagi dengan warga kotanya ..... Lemahnya persepsi masyarakat serta pengertian masyarakat dan warga kota Jakarta tentang RTH, menjadikan RTH memang merupakan semuah media yang sebenarnya sangat vital, tetapi menduduki nomor kesekian dalam tatanan kehidupan warga perkotaan, walaupun juga Tata Ruang kota sudah menjadikan RTH sebagai media vital perkotaan.

[caption id="attachment_224969" align="aligncenter" width="300" caption="antarafoto.com"]

1353482093879586960
1353482093879586960
[/caption]

Coba lihat foto diatas, bagaimana banjir tidak menggenangi pemukiman padat penduduk seperti ini? Sama sekali tidak terlihat TANAH apalagi RTH. Semuanya pasti tertutup beton .....

'Jakarta Bebas Banjir' menurutku, mungkin hanya slogan omong kosong saja, jika kesadaran masyarakat serta warga perkotaan khususnya Jakarta, tetap tidak peduli dengan lingkunganya. Tuhan sudah menciptakan yang terbaik bagi manusia. Kanal2, got atau gorong2, adalah hasil pekerjaan manusia. Tetapi Tuhan sudah menciptakan siklus alami yang luar biasa. Bahwa media tanah merupakan 'predator' air hujan dalam penyerapan, sehingga air yang diserap dalam tanah berulang lagi menjadi air hujan. Ini adalah siklus alami.

[caption id="attachment_224970" align="aligncenter" width="300" caption="pbcahyono.wordpress.com"]

13534806491589584044
13534806491589584044
[/caption]

Ciptaan Tuhan memang dasyat. Sehingga jika konsep siklus alami tidak di indahkan oleh siapapun, hasil pekerjaan manusia ( kanal, got, gorong2 ) suatu saat, tetap tidak akan mampu untuk mengatasi banjir ......

Sekarang, berusahalah untuk 'membuka tanah dari beton', untuk air hujan terserap semaksimal mungkin, dan tetap berusaha untuk menjadikan lingkungan perkotaan dan lingkungan kita lebih terbuka sebagai Rung terbuka Hijau .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun