Bahkan Andrea Witjakso yang sangat mengerti bahwa aku belum bisa membaca ini, tetap mendoakan aku. Andrea adalah salah seorang sahabatku jaman kuliah, dan dulu kami sering begadang bareng untuk mengejakan tugas studio, di rumahku. Juga Widianto H. Didit, adalah teman dan sahabat baruku, sebagai konsultan dalam pekerjaanku, beberapa kali memberikan komentar di FB ku. Dia bingung mau mengontak aku, dan dia selalu menunggu berita tentang aku dari adikku.
Virgo William, salah satu juniorku, yang selalu menemaniku jika kami begadang dalam pekerjaanku, juga selalu menunggu kabar keadaanku. Dan FB benar2 menjadi sebua komunitas untuk mencari berita tentang aku, yang terserang stroke berat di Amerika.
Sangat luar biasa ketika sebuah media sosial sekelas Facebook yang mendunia, bisa menjadi keterikatan satu dengan yang lain, untuk saling berinteraksi mencari dan membari berita tentang seseorang ( aku ) dan untuk mengirimkan doa untuk kesembuhanku. Beberapa sahbat ketika aku sudah pulih bercerita kepadaku, bahwa hari2 wktu itu, Januari - Februari 2010, adakah hari2 yang menegangkan bagi mereka, secara aku, sahabat ereka, tidak diketahui keberadaannya dalam strokenya, karena mereka di Jakarta dan aku ada Di Amerika.
Sungguh, Kuasa Tuhan menyertai semua saudara, teman dan sahabat dalam doa, walau terpisah jarak yang jauh. Sejak tanggal 8 Januari aku terserang stroke sampai update adikku taggal 11 Januari
( lihat foto diatas ), kemajuan kesembuhanku pesat sekali, secara hari pertama aku terserang stroke, sebenarnya dokter2ku disana sudah memvonisku untuk tidak bisa 'bangun' lagi, tidak bisa sembuh lagi. Tetapi ketika Kuasa Tuhan dinayatakan dalam ratusan doa dari semua orang2 yang peduli dengan ku di FB, ternyata aku benar2 mampu untuk 'keluar' dari pusara keterpurukanku, bahkan dalam waktu hanya 2 hari! Luar biasa Tuhan ..... Puji Tuhan, dan terima kasih, sahabat ......
Dan hari itu juga, aku mulai mampu mengucapkan nama anak2ku tercinta, Dennis dan Michelle, walau ( kata adikku ) kata2nya agak 'aneh' ditelinga, dan pertama kali juga aku mampu 'berbicara' di telpon dengan Valentino dan Diani, kekasih dan sahabat terbaikku.
Hari dermi hari,adikku selalu memberikan update terbaru kondisiku. Dan Valentino dan Diani rutin untuk berhubungan denganku, walau, aku yakin sekali bahwa mereka tidak mengerti kata2ku. Tetapi aku sangat bersuka cita walau dalam keterpurukan, dan merekapun terus membesarkan hatiku sert terus berdoa untuk penyembuhanku.
Wajahku yang berseri2 jika Valentino atau Diani menghubungiku. Aku didampingi oleh adikku yang tinggal di Amerika dan mamaku. Coba lihat, aku terlihat sama sekali tidak sedih atau sakit, itu karena Tuhan ada disampingku, waktu itu sampai selamanya .....