Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Wisata Kuliner ke 'Lau Pa Sat' di Singapore

28 September 2012   07:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:33 6599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_215077" align="aligncenter" width="573" caption="wetcanvas.com"][/caption]

Kami memang suka berwisaata kuliner dimanapun. Ketika kami ke Singapore Juni lalu, seperti biasa kami makan di tempat2 favorite kami, salah satunya di Lau Pa Sat, sebuah foodcourt di tengah2 CBD dan dikelilingi gedung2 perkantoran dan buka 24 jam secara 'shift' atau bergantian.

Menurut pedagang2 setempat, Lau Pa Sat awalnya berarti 'pasar murah' ( lau = low, rendah, murah - passat = pasar ). Aku tidak tahu, dari bahasa manakah itu. Sepertinya sih bahasa Melayu ( benarkah? ). Dan di mbah Google-pun tidak ada referensi tentang tempat ini, jadi sedikit2 saja pengetahuanku tentang tempat ini. Dan ini merupakan tempat favoriteku jika aku ke Singapore .....

Singapore atau negara2 Asia lainnya, wisata kuliner memang 'harus'. Artinya, kita tidak bisa dikatakan 'sudah ke Singapore', tetapi tidak merasakan masakan 'Singaporean' ( lihat tulisanku 'Fishball Noodle': Kuliner Singapore dengan Rasa Tradisional yang Kental). Bahwa masakan China pun akan berbeda rasanya dengan masakanan China di Jakarta. Begitu juga di Lou Passat, dengan masakan2 China ( memang didominasi masakan China Singapore ) serta negara2 lain yang merupakan bangsa yang menetap di Singapore, seperti masakan China Singapore, masakan India dengan 'Karee' nya yang kental ( aku tidak begitu suka ), masakan China Hongkong, masakan Malaysia juga masakan Indonesia ( hanya 1 booth masakan Indonesia di Lau Pa Sat. Padahal kan bannyak sekali masaan Nusantara yang bisa menjadi 'go internasional' ).

13488168751587845962
13488168751587845962

'Selamat datang' dari Lau Pa Sat, Singapore .....

Waaawww ..... sebagai 'kuliner-er' sejati, aku sering benar2 'lapar mata'. Maksudnya, aku selalu harus menahan air liur ketika banyak makanan di masing2 booh dengan harga relatif murah, sert baunya yang sedang dimasak, sangat mengundang selera. Lau Pa Sat bisa dibayangkan seperti kaki lima di jalan Pecenongan diwaktu malam, atau seperti di Gloria Pancoran Kota. Makanan2 China dengan bau bawang putih yang dominan serta penatan makanannya yang sangat2 mengundang selera .....

1348816907398171527
1348816907398171527

1348816935975602342
1348816935975602342

Masaan Indonesia hanya ada 1 booth di dalm tetapi ada beberapa booth jual sate Indonesia di luar. Tetapi menurutku, tidak ada sate yang seenak sate di Jalan Sabang Jakarta, hmmmmm ......

Seperti biasa, kami ber-5 mencari tempat duduk yang menurut kami ter-strategis untuk melihat dan mencari makanan. Hmmmmm ....., baunya sudah membuat pertku berkukuruyuk ...... kruk ... kruk ... kruk .... Biasanya, mama hanya duduk di kursi sambil menunggui barang bawaan kami. Lalu aku digandenga papa untuk mencari makananku dan anak2ku mencari sendiri2. Biasanya lagi, aku dan papaku seleranya sama dan mamaku biasanya hanya nebeng sedikit karena beliau justru maunya 'icip-icip' saja, tapi semuanya lengkap .....

13488169691492244381
13488169691492244381

1348816999489657502
1348816999489657502

Coba lihat ..... sangat menarik kan? Hanya foto2 nya saja,kami sudah 'lapar', bagaimana dengan jika kita mem-bau-inya dan mencicipinya?

13488170361999195636
13488170361999195636

1348817073872198613
1348817073872198613

Aku mulai berputar sepanjang bangunan, mencari makanan yang aku ingin  cicipi. Sebagian besar memang makanan China, tetapi aku tahu, masakan China banyak macamnya. Jangankan di Singapore, masakan China di Jakarta saja banyak macam, seperti Hokkian, Tiu Chiu rasanya sangat lain. Apalagi masakan China di Singapore, dan beberapa makanan China disana, sudah pernah aku cicipi .....

1348817101839603379
1348817101839603379

1348817130144121877
1348817130144121877

Jika makanan siap saji seperti ini, biasnya dari Malaysia ( seperti makanan Indonesia ) atau Thailand. Tetapi untuk makanan China biasanya dimasak mendadak dan banyak berhubungan dengan kuah ...

Waktu itu belum jam makan, baru sekitar jam 18.00 watu setempat, jadi Lau Pa Sat masih terbilang sepi. Dan ini memang yang kami inginkan karena jika jam makan, sangat ramai, dan susah untuk mencari makanan karena tempat duduknya pun penuh dan sering tidak kebagian makanan.

Seperti biasa, Michelle hanya mencari makanan yang dia pernah coba. Dia tidak suka mencoba2. Jadi Michelle memilih Fish Ball Noodle. Aku juga mencari makanan yang ringan2 serta tidak mengandung banyak kolesterol, apalagi orang tuaku. Dennis sih terserah ... apa yang mau dia cicipi disana .....

1348817163504771511
1348817163504771511

134881719563136164
134881719563136164

Makanan kesukaan Michelle di Singapore : Fishball Noodle ... yummyyyyy .....

13488172311079221980
13488172311079221980

1348817266341235045
1348817266341235045

Lumpia India pesananku serta isi perut pilihan Dennis ...... hmmmmm .....

Bangunan Lau Pa Sat sendiri, unik dan klasik. Campuran gaya Melayu dan Inggris, secara Singapore pernah di jajah Inggris. Tiang2nya gaya Corintian Inggris serta kuda2nya bergaya Perancis Inggris. Bangunan untuk seperti food-court ini sangat dipelihara oleh pemerintah Singapore. Manajemennya baik dan pemeliharaannya sangat baik. Tdak terdapat sampah2 berceceran ( tidak seperti di Jakarta, di foodcourt atau di Pecenongan ). Bahkan di lantai tidsk terlihat jejak sepatu yang berseliweran karena selalu di sapu dan di pel setiap saat.

1348817293730358123
1348817293730358123

13488173352122199725
13488173352122199725

Singapore sepertinya memang bangga dengan Lau Pa Sat-nya. Tempat ini adalah dunia kuliner Singapore dengan harga yang relaif murah disana. Misalnya, 1 porsi fishball pesanan Michelle harganya hanya S$ 4.00 ( sekitar 30 ribu rupiah ). Untuk kita di Jakaarta memang tergolong mahal untuk range foodcourt seperti itu. 1 porsi lumpia India yang aku pesan juga sekitar S$ 4.00. Jika kami ke Singapore, pasti kami selalu menyempatkan diri makan di Lau Pa Sat, karena booth nya selalu tidak sama. Mungkin mereka mengilirnya supaya pengunjung tidak bosan atau sengaja agar ada peubahan suasana dan makanannya .....

Posisi Lau Pa Sat memang strategis, ditengah2 perkantoran CBD. Justru untuk para turis seperti kami, akan tidak nyaman berjalan kesana karena lingkungan sekitarnya adalah perkantoran sehingga jika mau kesana ya ... kesana saja, bukan jalan2 .....

Jadi, siapa yang belum pernah ke Lau Pa Sat dalam liburan di Singapore? Karena tidak 'sah' jika kita tidak menyempatkan makan disana .....

Salam dari Singapore .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun