Seperti biasa, Michelle hanya mencari makanan yang dia pernah coba. Dia tidak suka mencoba2. Jadi Michelle memilih Fish Ball Noodle. Aku juga mencari makanan yang ringan2 serta tidak mengandung banyak kolesterol, apalagi orang tuaku. Dennis sih terserah ... apa yang mau dia cicipi disana .....
Makanan kesukaan Michelle di Singapore : Fishball Noodle ... yummyyyyy .....
Lumpia India pesananku serta isi perut pilihan Dennis ...... hmmmmm .....
Bangunan Lau Pa Sat sendiri, unik dan klasik. Campuran gaya Melayu dan Inggris, secara Singapore pernah di jajah Inggris. Tiang2nya gaya Corintian Inggris serta kuda2nya bergaya Perancis Inggris. Bangunan untuk seperti food-court ini sangat dipelihara oleh pemerintah Singapore. Manajemennya baik dan pemeliharaannya sangat baik. Tdak terdapat sampah2 berceceran ( tidak seperti di Jakarta, di foodcourt atau di Pecenongan ). Bahkan di lantai tidsk terlihat jejak sepatu yang berseliweran karena selalu di sapu dan di pel setiap saat.
Singapore sepertinya memang bangga dengan Lau Pa Sat-nya. Tempat ini adalah dunia kuliner Singapore dengan harga yang relaif murah disana. Misalnya, 1 porsi fishball pesanan Michelle harganya hanya S$ 4.00 ( sekitar 30 ribu rupiah ). Untuk kita di Jakaarta memang tergolong mahal untuk range foodcourt seperti itu. 1 porsi lumpia India yang aku pesan juga sekitar S$ 4.00. Jika kami ke Singapore, pasti kami selalu menyempatkan diri makan di Lau Pa Sat, karena booth nya selalu tidak sama. Mungkin mereka mengilirnya supaya pengunjung tidak bosan atau sengaja agar ada peubahan suasana dan makanannya .....