By Christie Damayanti
[caption id="attachment_209069" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]
Sangat disayangkan, bahwa kemajuan teknologi menyebabkan banyak fasilitas2 ( materi dan sosial ) menjadi 'menghilang' dari peredaran. Memang sudah selayaknyalah, kemajuan teknologi menjadikan manusia lebih baik dan 'makmur' dari manusia2 'jadul'. Seperti misalnya, inernet yang merupakan kemajuan teknologi yang luar biasa yang menjadikan sebuah dunia ada di genggaman masing2 pribadi. Bahwa dengan satu pencetan 'klik' pada sebuah bb atau smartphone atau gadget yang lain, maka dunia terpampang di depan kita .....
Internet adalah salah satu kemajuan teknologi yang merupakan dunia masa depan. Anak2 kita memang HARUS mempelajari teknologi ini, dan pada saatnya kita sebagai orang tua akan terus tertinggal, dan mereka, anak2 kita, akan terus melesat, terus menuju masa depan mereka. Sangat wajar dan sangat dimengerti tentang 'dunia masa depan' bagi anak2 kita.
Tetapi untukku, tidak seharusnyalah kemajuan teknologi menjadikan anak2 kita sangat 'terkungkung' dengan keegoisan mereka. Dengan adanya dunia dalam genggamannya, mereka ternyata terus hanya mau ( atau hanya 'bisa?' ) menekuni smartphone-nya, tanpa memperdulikan lingkungannya. Â Dan sebagai orang tua, kita harus terus mendidiknya, bahwa sebuah kemajuan teknologi bukan hanya untuk masa depan mereka saja, tetapi sebuah teknologi juga harus memberikan manfaatkan besar untuk kehidupan mereka, baik jasmani dan rohaninya. Sebuah kemajuan teknologi, ternyata tidak untuk kemajuan 'kepintaran' mereka saja, tetapi justru juga harus lebih 'mengasah' iman dan kepedulian mereka tentang lingkungan .....
Banyak yang aku ingin lakukan untuk masa depan anak2 kita. Tapi yang mau aku katakan di tulisan ini, adalah 'seberapa tahu dan mengerti-kah, anak2 dan remaja tentang dunia komunikasi?' Karena dunia komunikasi sekarang ternyata sama dengan dunia komunikasi 'jadul'. Bedanya, komunikasi sekarang hanya tinggal memencet tombol2 di bb atau smartphone dan dalam hitungan detik langsung diterima di belahan dunia lain, tetapi komunikasi 'jadul' akan memakan waktu berhari2 bahkan bulanan dan mempunyai nilai seni yang tinggi .....
Mungkin untuk mengingat kembali, bahwa tetap banyak anak2 dan remaja kita ingin terus menulis ( bukan mengetik di bb ), dan ingin terus beerkirim surat dengan memakai prangko, pada tulisanku Internet atau Menulis Surat? ).
"Tante, prangko itu buat apa sih? Gimana cara memakainya?", beberapa orang anak berumur sekitar 6 - 10 tahun bertanya.
Beberapa anak2 dan remaja justru tidak mau ikut lomba mewarnai, tetapi lebih senang mengamati prangko2 Disney-ku .....
Pertama kali aku mendengar pertanyaan itu, hatiku sangat miris. Tetapi aku sadar, bahwa mereka memang hidup di dunia yang tidak ada prangko di sekeliling mereka. Kartu2 ucapan sekarang berupa kartu elektronik. Bahkan surat2 resmi pekerjaan pun sekarang di cap, bukan dibubuhi prangko. Sayang sekali ......
Anak2 dan orang tuanya dengan sangat serius mengamati prangko2 Disney .....
Aku tidak mau membahas detail tentang prangko, akan sangat banyak nantinya. Sedikit saja, bahwa sebuah prangko di desain sedemikian rupa oleh orang2 yang berkompeten yang belajar seni grafis ( sarjana ) sekian tahun dan menunjukkan integritasnya sebagai seorang 'seniman'. Tidak main2! Detailnya sangat cantik, walau hanya berupa sekeping prangko. Dan inilah yang merupakan sebuah seni yang tinggi, yang merupakan fasilitas berkomunikasi masyarakat 'jadul' ......
Konsep aku menggelar pameran tunggal kemarin ( lihat tulisanku Pameran Tunggal-ku yang Pertama : 'Wonderful Philatelic & Collectible of Disney') adalah bukan semata2 untuk 'narsis' memamerkan sebagian koleksi benda2 filateli-ku, tetapi aku ingin mengajak anak2 dan remaja untuk mulai mengerti dan sedikit 'respek' tentang dunia prangko. Bahwa prangko2 itu sudah di desain sedemikian rupa dengan dedikasi yang tinggi, dan aku ingin anak2 dan remaja mau sedikit melihat apa yang ada di dalam sebuah prangko.
Beberapa remaja pun mulai mengamati prangko Disney, malah ada yang memfoto satu demi satu prangko2 Disney-ku .....
Tema Disney adalah tema anak2 dan sebagian remaja. Tidak banyak filatelis2 yang mengkoleksi tema ini. Justru inilah kesempatanku, bahwa dengan Disney, aku ingin mengajak anak2 dan remaja tahu dan mengerti bahwa prangko bukan hanya sebagai alat bayar saa dan bukan hanya di desain dengan formal saja, tetapi prangko juga merupakan 'dunia anak2' yang cantik, menarik, lucu, apik bahkan sangat 'fun'. Dan ternyata mataku 'menangkap' apa yang aku inginkan. Bahwa anak2 dan sebagian remaja ingin tahu dan tertarik tentang prangko pada pameran tunggalku .....
Ditambah lagi, bukan hanya benda2 filateli bertema Disney saja yang aku pamerkan, tetapi juga benda2 koleksi bertema Disney ( collectible ) untuk menarik anak2 dan remaja. Juga dengan aku menggelar lomba mewarnai untuk anak2 ( dari belum sekolah sampai SD ) dan remja ( SMP ), aku yakin bahwa mereka bertambah tertarik, ditambah hadiah2 langsung dan hadiah2 bertema Disney jika mereka menang. Semuanya gratis ......
Salah satu yang menarik mereka adalah berfoto dengan manekin2 yang aku pakaikan baju2 anak2ku sewaktu mereka masih kecil .....
Baju2 anak2ku sewaktu mereka masih kecil, aku pakaikan di manekin2 yang ternyata menarik untuk anak2 dan remaja .....
Selama 10 hari pameranku, aku mengamati. Jika pertama kali mereka datang dan kita menawari mereka untuk lomba mewarnai, mereka mulai melihat2 prangko sesuai dengan gambar yang mereka pilih. Ada 3 gambar yang harus mereka pilih : Mickey Mouse dan Minnie Mouse- Snow White, Aurora dan Belle - Kwik Kwek Kwak, keponakan Deasy Donald. Dan dari inilah, aku mendapat pertanyaan seperti yang aku tulis diatas tadi .....
Mba Vema yang mengajari ketiga bidadarinya serta seorang ibu mengamati anaknya dalam mewarnai .....
Keluarga yang menunggui anak2nya mewarnai, sangat harmonis .....
Dalam kenyataannya, dengan adanya lomba mewarnai ini bisa membuat kedekatan orang tua dan anak2. Dalam kebersamaan liburan Lebaran ini, menginspirasi kita bahwa teknologi tetap terkalahkan dengan kebersamaan lewat lomba2 'jadul' seperti ini .....
Dengan kenyataan bahwa masyarakat Indonesia belum menghargai sebuah museum serta juga mereka belum menghargai benda2 filateli termasuk prangko, setidaknya inilah yang aku bisa persembahkan sebagai wanita yang dalam keterbatasan. Dengan pengunjung yang menulis di Buku Tamu 136 orang dan membawa teman dan keluarganya, lebih dari 500 orang, serta nak2 dan remaja yang mengikuti lomba mewarnai sekitar 150 orang, pameran ini sungguh berhasil. Keberhasilanku dalam pameran ini bukan hanya diukur dari jumlah pengunjungnya saja, tetapi diukur dari kenyataan bahwa anak2, remaja bahkan orang dewasa yang mulai tahu dan mengerti tentang 'apakah itu prangko', dan beberapa di antaranya bahkan ingin ikut dalam komunitas filateli ini .....
Di atas kursipun jadi, ketika anak2 tidak mau dipisahkan dengan ayahnya karena ayahnya sedang tidak bisa duduk di lantai ..... *sedikit terharu melihatnya* .....
Bahkan, aku menjanjikan banyak prangko bagi mereka yang sungguh2 datang pada hari Sabtu di Kantor Filateli Jakarta, Pasar Baru, secara gratis dan kami sebagai filatelis akan mulai membimbing siapa saja yang ingin berdiskusi atau ingin ikut sebagai komunitas filatelis Indonesia .....
30 pewarnaan 'terbaik' menurut 3 kategori umur ( PAUD, SD dan SMP ), serta setumpuk hasil pewarnan dalam 10 hari pameran ini ( sekitar 150 anak dan remaja mengikuti lomba ini ).
Aku memang seorang wanita dengan keterbatasan karena stroke. Dimana aku sekarang tidak bisa melakukan banyak hal, apa yang aku ingin lakukan, dengan keterbatasanku itu. Tetapi aku tidak menyerah walau mungkin aku tetap tidak bisa sebuh lagi. Aku ingin tetap berkarya. Aku memang tidak atau belum bisa membangun lagi sebagai bagian dari dunia konstruksi, tetapi ternyata aku tetap bisa berkarya. Bukan hal2 yang besar, tetapi mungkin aku bisa memberikan kontribusiku di dunia filateli, untuk perkembangan per-filateli-an Indonesia ......
Salam filateli .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H