Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diagnosa Awal adalah 'Stroke Berulang', tetapi Aku Tetap Percaya Bahwa Ini yang Terbaik Untukku

26 Juli 2012   03:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_202730" align="aligncenter" width="461" caption="bardboo.com"][/caption]

Bangun pagi, suatu hatu beberapa hari lalu, tangan kiriku terasa kesemutan dan jari2 tangannya kebas / kebal. Sontak otakku ingat bahwa kesemutan dan kebas adalah salah satu indikasi geala stroke ( lihat tulisanku Buatku, 'Kesemutan Kronis'-ku Identik dengan Kelumpuhanku ), dan aku sedikit ketakutan ......

Biasanya ( setelah aku sakit ini ) setiap pagi aku mempersiapkan diri dengan mandiri, walau beberapa hal kecil masih harus dibantu oleh asistenku. Mulai mempersiapkan pakaian ganti untuk bekerja, mandi, berpakaian atau persiapan2 yang lain. Tetapi pagi itu, begitu aku selesai mandi, aku memanggil asistenku untuk membantuku mempersiapkan diriku, karea tanganku yang kesemutan dan kebas, yang sangat mempengaruhiku berkegiatan. Mulai dari kakiku yang tidak mau / tidak bisa melangkah, sampai tangan kiriku ( satu-satunya tangan yang aku bisa aku pakai ) yang kebas, walau tetap bisa dipakai tetapi tidak aku rasakan karena kebal / kebas ......

Aku memanggil papaku untuk mengukur tekaan darahku, dan Puji Tuhan, tekanan darahku sangat baik ..... Tetapi apa yang terjadi denan tangan kiriku yang kebas??? Pikiranku terus melayang, karena setelah aku stroke aku memang harus curiga tentang tubuhku, karena otak kiriku sudah cacat dan  mungkin itu bisa menjadi pemicu bagi keseimbangan tubuhku, termasuk kemungkinan stroke berulang ...... aku sedih ..... aku ketakutan ......

Tetapi papaku menenangkanku, bahwa aku harus tetap optimis dan terus berdoa. Obatku adalah doa dan hati yang bersyukur untuk tetap menjalankan apa yang Tuhan mau dalam hidupku, walau itu yang terburuk untukku ( walau aku yakin, bahwa itu adalah yang terbaik untukku sesuai dengan rencana Tuhan ) ......

Aku melangkah keluar setelah aku akan pagi dan minum obat, untuk kegiatan hari itu. Walau dengan sedikit ketakutan karena  jari2 tangan kiriku tetap kesemutan dan kebas yang semakin menggigit,  aku dengan Valentino, mba Vema dan Chia, yang tergabung dengan komunitas IDKita Kompasiana, akan diterima oleh Direktur Pemberdayaan Informatika, Ibu Mariam F. Barata. Kami ingin menyampaikan laporan tentang kegiatan2 IDKita Kompasiana sejak berdirinya sampai sekarang, dimana ibu Mariam merupakan salah satu pendukung kita, sebuah komunitas yang peduli tentang 'Internet Sehat dan Aman' untuk anak2 dan remaja. Dan selama kami di ruang ibu Mariam, tangan kiriku sama sekali tidak kebas dan membat aku lega ..... Reportase ini akan aku tuliskan, segera .....

Tetapi ketika aku akan embali ke kantorku, asih di KememKominfo, tangan kiriku mulai kebas lagi, dan seakin menjadi. 3 jari tangan kiriku, jari tengah, jari telunjuk dan jari manis tangan kiriku, di bagian buku2 jari terujung, sama sekali tidak berasa ...... Ya Tuhan .... ada apa denganku, Tuhan???

Aku langsung memutuskan untuk tidak ke kantor, dan segera aku ke RS Cikini tempat aku dirawat, bersama dengan Valentino dan mba Vema. Dan aku diawa ke UGD untuk tindakan cepat sambil menunggu dokterku yang merawatku. Dokter2 jaga dan suster2 UGD yang memang sudah mengenalku, sesuai perintah dokterku, untuk menginfusku, dan nengambil darahku untuk diperiksa. Dan seerti biasa, ketakutan melanda diriku karena pembuluh darahku sangat kecil, sehingga susah untuk di masukkan jarum untuk infus ( lihat tulisanku Gagal Pemeriksaan Otak, Karena Pembuluh Darah Nadi Tanganku Lembut Seperti Jerami ).

Trauma karena memang aku kesakitan jika di suntik karena pembuluh darahku sangat kecil, membuat tekanan darahku naik. Agak gemetar ketika suster2 di UGD mebujukku untuk di infus. Tetapi aku memang harus diinfus supaya semua obat2ku cepat masuk ke otakku. Arwna kalau lewat obat telan, akan lama untuk bereaksi di otakku. Papaku memang belym datang, tetapi Valentino dan mba Vema menunggiku, dan mereka sangat care dengan keadaanku. Justru papaku bisa mempercayakanku dengan penjagaan mereka untuku. Mereka sambil tertawa2 terus membuat aku tetap tersenyum dan tdak tegang untuk aku mau di infus, dan akhirnya aku mau .....

Setelah itu, obat2anku langsung masuk kepembuluh darahku, ditambah vitamin2 otakku untuk memperkuat jaringan otakku. Dan sekitar 1 jam kemudian,dengan jari2 tangan kiriku masih kesemutan dan kebas, aku dibawa ke Radiologi untuk di CT Scan, melihat apa yang terjadi pada otakku. Diagnosa pertama dari dokterku adalah 'stroke berulang dan hipertensi ...... GOD ..... !!!!!

"Stroke berulang?? Aku?? Stroke berulang??? Astagaaaa ..... Tuhanku ....."

1343273436734227677
1343273436734227677

Berkali2 aku mengucapkan kata2 ini di otakku, sambil aku terus berdoa. Tullisanku tentang ini Kesaksianku: Stroke Berulang? Mungkinkah, Aku?, mengingatkanku bahwa sebagai insan pasca stroke seperti aku, harus sangat peduli bahwa sedikit apapun reaksi tubuh apalagi yang menyangkut grak, rasa dan otak, adalah harus di periksa sampai tuntas. Mungkin memang aku stroke berulang sekarang ini, atau mungkin juga tidak. Tetapi apapun itu, intinya adalah aku tetap harus waspada dan dokterku mengatakan, lebih baik kita berasumsi seperti ini dari pada terus berucap untuk kta merasa tidak akan stroe lagi tetapi kewaspadaan menjadi berkurang .....

15 menit aku di ruang CT Scan. Valentino dan mba Vema menungguku di ruang UGD. Setelah selesai aku di dorong kembali ke ruang UGD dan mereka bersama papaku terus menemaniku, sebelum papaku pergi untuk urusan pekerjaannya dan mempercayakan aku dalam pengajaan Valentino dan mba Vema .....

Aku diputuskan harus dirawat di rumah sakit untuk diobsevasi, apa yang terjadi pada otakku. Semyanya disiapkan untuk aku, di Unit Stroke. Dan sekitar jam 5 sore, aku di dorong keruanganku, dengan Valentino dan mba Vema selalu terus mendampingiku ..... terima kasih, semuanya .....

Aku tergolek di tempat tidurku, pikiranku berkecamuk, membuat kepalaku terus berputar. Yang aku pikirkan bagaimana jika aku memang stroke berulang dan jika demikian, apakan kedua tanganku akan tidak bisa dipergunakan lagi? Walau aku tetap peraya bahwa ini adalah yang terbaik untukku karena Tuhan menghendakiku melewatinya, tetapi sebagai manusia biasa aku sangat ketakutan. Sering mataku basah, memikirkjan masa depanku. Tetapi keberadaan Valentino dan mba Vema, membuat aku tetap terus tersenyum untuk melewati masalah ini .....

"Tuhanku ..... Aku tetap percaya apapun yang Engkau mau aku menjalaninya, bahwa ini adalah yang terbaik untukku. Tetapi, Tuhan ..... tolong, terus kuatkan aku untuk menerimanya dengan tabah dan tegar ..... jagalah aku, Tuhan ..... kuatkan aku, dan terus hiburlah aku untuk aku pasrha dan terus berserah, apapun yang Tuhan mau dari padaku ......"

"Tuhan Yesus, tetap hiburlah aku dalam ketidakberdayaanku ..... Hidupku aku serahkan kepada Mu ....."

1343273501624227508
1343273501624227508

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun