"Stroke berulang?? Aku?? Stroke berulang??? Astagaaaa ..... Tuhanku ....."
Berkali2 aku mengucapkan kata2 ini di otakku, sambil aku terus berdoa. Tullisanku tentang ini Kesaksianku: Stroke Berulang? Mungkinkah, Aku?, mengingatkanku bahwa sebagai insan pasca stroke seperti aku, harus sangat peduli bahwa sedikit apapun reaksi tubuh apalagi yang menyangkut grak, rasa dan otak, adalah harus di periksa sampai tuntas. Mungkin memang aku stroke berulang sekarang ini, atau mungkin juga tidak. Tetapi apapun itu, intinya adalah aku tetap harus waspada dan dokterku mengatakan, lebih baik kita berasumsi seperti ini dari pada terus berucap untuk kta merasa tidak akan stroe lagi tetapi kewaspadaan menjadi berkurang .....
15 menit aku di ruang CT Scan. Valentino dan mba Vema menungguku di ruang UGD. Setelah selesai aku di dorong kembali ke ruang UGD dan mereka bersama papaku terus menemaniku, sebelum papaku pergi untuk urusan pekerjaannya dan mempercayakan aku dalam pengajaan Valentino dan mba Vema .....
Aku diputuskan harus dirawat di rumah sakit untuk diobsevasi, apa yang terjadi pada otakku. Semyanya disiapkan untuk aku, di Unit Stroke. Dan sekitar jam 5 sore, aku di dorong keruanganku, dengan Valentino dan mba Vema selalu terus mendampingiku ..... terima kasih, semuanya .....
Aku tergolek di tempat tidurku, pikiranku berkecamuk, membuat kepalaku terus berputar. Yang aku pikirkan bagaimana jika aku memang stroke berulang dan jika demikian, apakan kedua tanganku akan tidak bisa dipergunakan lagi? Walau aku tetap peraya bahwa ini adalah yang terbaik untukku karena Tuhan menghendakiku melewatinya, tetapi sebagai manusia biasa aku sangat ketakutan. Sering mataku basah, memikirkjan masa depanku. Tetapi keberadaan Valentino dan mba Vema, membuat aku tetap terus tersenyum untuk melewati masalah ini .....
"Tuhanku ..... Aku tetap percaya apapun yang Engkau mau aku menjalaninya, bahwa ini adalah yang terbaik untukku. Tetapi, Tuhan ..... tolong, terus kuatkan aku untuk menerimanya dengan tabah dan tegar ..... jagalah aku, Tuhan ..... kuatkan aku, dan terus hiburlah aku untuk aku pasrha dan terus berserah, apapun yang Tuhan mau dari padaku ......"
"Tuhan Yesus, tetap hiburlah aku dalam ketidakberdayaanku ..... Hidupku aku serahkan kepada Mu ....."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H