Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

'Cyberstalking': Si Penguntit di Dunia Maya

4 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Adanya tekanan sosial antar remaja

Dengan keberadaan remaja yang notebene merupakan tahap perkembangan untuk mencari jati diri, Sangat mereka akan sanagt emosional. Mereka sangat cepat terpengaruh oleh orang lain. Antara remaja pasti ada 'persaingan' untuk merebut eksistensi dirinya, sehingga menyebabkan remaja mulai mencari jati dirinya lewat internet. Bahkan, jika dulu mungkin hanya orang yang tidak eksis di dunia nyata ( misalnya, tidak ada materi untuk nampang ), mereka encari eksistensi diri di internet. Mungkin mereka bisa 'memakai' foto dengan editan.

Belum lagi jika mereka berteman dan tiba2 menjadi 'musuh' padahal hanya perkara kecil dan sepele. Mereka sudah bertukar foto atau nomor telpon, bisa saja mereka akan saling melecehkan, terjerumus 'cyberstalking' dan 'cyberbullying'. Dan emosi mereka meletup2 akan membuat bertambah parah .....

3. Kurang komunikasi dengan orang tua dan keluarga

Masalahnya, adalah banyak orang tua yang tidak membuka komunikasi 2 arah dengan remaja2 mereka. Banyak orang tua yang diktator dan tidak pernah mendengan kemauan remaja2 mereka. Hasilnya apa? Mereka mencari teman dan komunitas mereka sendiri! Masih untuk jika komunitas mereka ada di jalur yang benar ( misalnya, di gereja atau di Mesjid, atau juga kelimpok musik ). Bagaimana jika mereka terjerumus dengan teman2 baru di internet yang 'berandalan? Atau pun teman2 baru bernadalan di dunia nyata?

4. Terlalu excited untuk saling memamerkan 'sesuatu'

Namanya saja remaja, adalah tahap perkembangan yang sangat rawan, yang sedang berkembang dari dunia anak2 menjadi dunia dewasa. Mereka sering sangat excited untuk memamerkan sesuatu kepada teman2nya. Misalnya, bb baru atau smartphone baru. Atau juga jika diajak orang tuanya ke tempat2 baru sampai berfoto2 dengan teman2nya. 'Cyberstalking' sangat senang dengan hal ini, karena mereka lebih leluasa untuk 'bermain' dan berselancar bukan hanya di internet tetapi juga bisa lewat bb atau smartphone mereka, jika remaja2 itu memberikan nomor telpon dan pin bb nya lewat FB .....

'Cyberstalking' sangat pintar memanfaatkan keadaan ini. Mereka rela menyamar sebagai 'sahabat' remaja, dan bertahap mengajarkan apa yang mereka ingin tentang remaja tersebut. Dan 'cyberstalking' sangat pantai memanipulasi emosi remaja, bahkan remaja2 itu jurstru bisa 'memusuhi' orang tuanya karena hasutan para 'cyberstalking' itu .....

'Cyberstalking' berusaha membuat remaja2 memamerkan apa yang ada di diri remaja2 itu. Bukan hanya pamer tubuh mereka ( arahnya untuk pornografi atau untuk bullying ), tetapi juga pamer keadaan rumah mereka, kehidupan mereka, kegiatan liburan mereka untuk para penguntit bisa dengan leluasa datang ke rumah remaja itu untuk menculik bahkan merampok mereka! Dan seluruh keluarga ikut beresiko menjadi korban di penguntit .....

Dengan remaja sadar bahwa bukan hanya dirinya saja yang akan terkena dampaknya, mereka harus lebih mawas diri. Tetapi karena mereka memang masih labil, tidak ada salahnya, kita sebagai orang tua selalu mengingatkan mereka tentang bahaya dunia maya, wakau segi positifnya juga sangat banyak.

Dibawah ini, list tentang dunia maya, mungkin bisa membantu untuk mengajarkan dan mendidik anak2 dan remaja untuk selalu berhati2 dalam berkegiatan di dunia nyata apalagi di dunia maya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun