Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

'Cyberstalking': Si Penguntit di Dunia Maya

4 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_192649" align="aligncenter" width="639" caption="pcauthoruty.com.au"][/caption]

Di dunia maya, menurut yang aku tahu bahwa remaja sangat rentan terjerat aksi 'cyberstalking' ( penguntit di dunia maya ) di internet. Remaja merupakan 'mainan' bagi mereka dalam mencari mangsa. 'Cyberstalking' bisa berujung pada tindakan pelecehan, rayuan, pornografi atai pesan2 vulgar, atau juga bisa mengancam, finah, juga sampai dengan 'cyberbullying'. Dan para penguntit dunia maya ini bukan hanya di dunia internet saja, tetapi di ponsel atau smartphone yang lainnya. Motivasinya, sangat beragam, mulai dengan mereka memang ingin 'mendapatkan' remaja2 tersebut guna iseng, tetapi bisa juga karena marah, atau balas dendam, atau juga ingin 'mengontrol' dan mengatur remaja tersebut.

[caption id="attachment_192651" align="aligncenter" width="300" caption="blogs.seattleweekly.com"]

13388031631102815544
13388031631102815544
[/caption]

Jangankan anak2 atau remaja, orang dewasapun sebenarnya 'ketakutan' jika diikuti oleh penguntit, bukan hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Biasanya, para 'cyberstalking' selalu 'anonim' ( tanpa identitas dan tidak tahu keberadaannya ). Jika di dunia nyata, mungkin polisi bisa 'mengendus'nya untuk menangkap si penguntit. Tetapi jika di dunia maya, internet memberikan peluang pagi para penguntit untuk berkeliaran bebas dalam menjalankan aksinya. Para penguntit sering kali melakukan tindakan ekstrim karena mereka agak sulit terlacak ( walaupun tetap bisa terlacak ) dan sulit terdeteksi.

[caption id="attachment_192652" align="aligncenter" width="300" caption="aboutcyberstalking.wordpress.com"]

1338803200237396480
1338803200237396480
[/caption]

Sedikit mengamati setelah aku ber-internet selama beberapa tahun, bahwa beberapa penyebab utama kita dan remaja2 terjebak 'cyberstalking', misalnya :

1. Terlalu mudah mengungkap informasi pribadi

Pertama kali aku ber-internet, sekitar 5 - 6 tahun lalu, aku belum mengerti bahwa data2 kita tidak untuk disebarkan di dunia maya. Pun, ketika aku berhubungan dengan mitra2 kerjaku, sebaiknya data2 pribadi kita tetap harus diberikan langsung kepada mitra kerja dan tidak melalui internet.

Dan kenyataannya, orang2 dewasa umumnya sudah sadar dengan pencurian identitas dan keamanan online. Tetapi untuk remaja, cenderung kurang peduli dan sangat mudah mengungkap nomor telpon atau pin bb, seperti yang aku baca di fb anak2ku dan teman2nya. Mereka sering posting nomor telpon dan pin bb ( juga anakku sendiri ) di FB. Mereka sering minta add dengan memberikan pin bb mereka.

Belum lagi jika aku ke FB teman2 anak2ku, mereka dengan gampang share nomor telpon dan alamat rumah, dan mereka tidak mengerti, 'penjahat2 dunia maya' akan terus mendatanginya ..... Termasuk banyak diantara mereka justru melampiaskan uneg2 hati mereka sambil 'memaki2' teman2nya di dunia maya, di FB atau di tweeter. Foto2 mereka juga sering sembarangan, dengan misalnya, berdandang ala wanita dewasa, yang akan menempatkan mereka pada posisi yang lebih beresiko untuk 'cyberstalking' dan cyberbullying.

2. Adanya tekanan sosial antar remaja

Dengan keberadaan remaja yang notebene merupakan tahap perkembangan untuk mencari jati diri, Sangat mereka akan sanagt emosional. Mereka sangat cepat terpengaruh oleh orang lain. Antara remaja pasti ada 'persaingan' untuk merebut eksistensi dirinya, sehingga menyebabkan remaja mulai mencari jati dirinya lewat internet. Bahkan, jika dulu mungkin hanya orang yang tidak eksis di dunia nyata ( misalnya, tidak ada materi untuk nampang ), mereka encari eksistensi diri di internet. Mungkin mereka bisa 'memakai' foto dengan editan.

Belum lagi jika mereka berteman dan tiba2 menjadi 'musuh' padahal hanya perkara kecil dan sepele. Mereka sudah bertukar foto atau nomor telpon, bisa saja mereka akan saling melecehkan, terjerumus 'cyberstalking' dan 'cyberbullying'. Dan emosi mereka meletup2 akan membuat bertambah parah .....

3. Kurang komunikasi dengan orang tua dan keluarga

Masalahnya, adalah banyak orang tua yang tidak membuka komunikasi 2 arah dengan remaja2 mereka. Banyak orang tua yang diktator dan tidak pernah mendengan kemauan remaja2 mereka. Hasilnya apa? Mereka mencari teman dan komunitas mereka sendiri! Masih untuk jika komunitas mereka ada di jalur yang benar ( misalnya, di gereja atau di Mesjid, atau juga kelimpok musik ). Bagaimana jika mereka terjerumus dengan teman2 baru di internet yang 'berandalan? Atau pun teman2 baru bernadalan di dunia nyata?

4. Terlalu excited untuk saling memamerkan 'sesuatu'

Namanya saja remaja, adalah tahap perkembangan yang sangat rawan, yang sedang berkembang dari dunia anak2 menjadi dunia dewasa. Mereka sering sangat excited untuk memamerkan sesuatu kepada teman2nya. Misalnya, bb baru atau smartphone baru. Atau juga jika diajak orang tuanya ke tempat2 baru sampai berfoto2 dengan teman2nya. 'Cyberstalking' sangat senang dengan hal ini, karena mereka lebih leluasa untuk 'bermain' dan berselancar bukan hanya di internet tetapi juga bisa lewat bb atau smartphone mereka, jika remaja2 itu memberikan nomor telpon dan pin bb nya lewat FB .....

'Cyberstalking' sangat pintar memanfaatkan keadaan ini. Mereka rela menyamar sebagai 'sahabat' remaja, dan bertahap mengajarkan apa yang mereka ingin tentang remaja tersebut. Dan 'cyberstalking' sangat pantai memanipulasi emosi remaja, bahkan remaja2 itu jurstru bisa 'memusuhi' orang tuanya karena hasutan para 'cyberstalking' itu .....

'Cyberstalking' berusaha membuat remaja2 memamerkan apa yang ada di diri remaja2 itu. Bukan hanya pamer tubuh mereka ( arahnya untuk pornografi atau untuk bullying ), tetapi juga pamer keadaan rumah mereka, kehidupan mereka, kegiatan liburan mereka untuk para penguntit bisa dengan leluasa datang ke rumah remaja itu untuk menculik bahkan merampok mereka! Dan seluruh keluarga ikut beresiko menjadi korban di penguntit .....

Dengan remaja sadar bahwa bukan hanya dirinya saja yang akan terkena dampaknya, mereka harus lebih mawas diri. Tetapi karena mereka memang masih labil, tidak ada salahnya, kita sebagai orang tua selalu mengingatkan mereka tentang bahaya dunia maya, wakau segi positifnya juga sangat banyak.

Dibawah ini, list tentang dunia maya, mungkin bisa membantu untuk mengajarkan dan mendidik anak2 dan remaja untuk selalu berhati2 dalam berkegiatan di dunia nyata apalagi di dunia maya. Semoga bermanfaat.

Salamku .....

1338803518629809588
1338803518629809588

Profil | Tulisan Lainnya

Artikel sebelumnya tentang dunia internet :

Facebook dan YM ‘Conference’ Sebagai Media Belajar untuk AnakkuSekelumit Cerita tentang Gadget “Saya Benci Internet Sisi Positif Internet Bagi Anak-anakku : Musik dan ‘Manga’ Dunia Perang Terhadap ‘Internet yang Tidak Sehat’ ‘Cenayang Online’: Cerita Tentang Apalagi, nih ….. Hati-Hati, Dunia Cyber ‘Membius’ Remaja Putri Kita ….. Games dan Games Online : Semuanya Tidak Boleh ‘Kebanyakan’….. Dunia Internet: Antara Mengasikkan dan Menjengkelkan! Jaga Data-data Pribadi Remaja Kita di Jejaring Sosial Seks Remaja: Karena Internet Atau Karena ‘Kesepian’? Dunia Internet dan Teknologi Harus Tetap Berkibar ‘Generasi Gadget’ : Sanggupkah Kita Mengikutinya ?

‘Internet Tidak Sehat’ Bukan Hanya Situs Dewasa Saja

Seorang Kakak Menghamili Adik Kandungnya Sendiri Karena Internet ‘e-Generation’: Tetap Harus Bisa Melihat Kesempurnaan Tuhan dalam Penciptaan-Nya ‘Cyber-sex’ Ternyata Bukan Hanya Menjijikkan tetapi Juga Sangat Mengerikan! ‘Cyber-Crime’: Kejahatan Dunia Digital Dunia Ini Sudah Semakin Sempit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun