Jalan Pancoran, Jakarta Kota dan atap di gang Gloria Pancoran ......
Dulu, sekita tahun 1988 ( semester I aku kuliah di arsitektur ), hampir setiap minggu kami berjalan dari 1 tempat ke tempat lain untuk membuat sketsa tentang bangunan2 tua China, salah satunya di Gloria ini. Tahu kan, tempat itu sangat semrawut, sehingga jika kami membuat sketsa, mencari tempat dudukpun sangat susah, sehingga dengan berpanas2 matahari, kami duduk menyebar di atas pedestrian yang sempit, membawa kerja gambar, dan kami masing2 membuat sketsa seadanya, hanya untuk di gambar dengan lebih baik di kampus atau di tempat2 yang lebih memungkinkan untuk menggambar.
Hihihi ..... aku ingat, seorang melihat kegiatan kami, menertawakan kami dan ada juga yang mendukung kami, dengan menawarkan kami minuman ......
Sekitar tahun 1995-an, mobil2 mempunyai gedung parkir sendiri jika ingin ke daerah Gloria ini. Tetapi gedung parkirnya sangat 'seram', maksudnya, bangunannya kecil, sempit dan lingkungannya sepi serta desainnya tidak sesuai sebagai tempat parkir umum. Lingkungannya terlihat tidak 'ramah', dan aku merasakan orang2 sekitar gedung parkir itu, mencari2 kesempatan untuk 'melakukan sesuatu', entah apapun ..... hmmmmm, mungkin aku saja yang ketakutan .....
Seperti cerita aku tentang Mangga Besar ( lihat tulisankuDenyut Kehidupan 'Mangga Besar' dari Dahulu Sampai Sekarang ), Gloria juga tidak berubah dengan kegiatannya yang spesifik. Memang sayang, dengan terbakarnya hampir 400 toko, daerah ini menjadi sangat berubah, walau sebenarnya ( aku sangat yakin ), 'mereka' tidak ingin untuk berubah ..... bahwa, tempat ini memang merupkan tempat khas bagi Jakarta sebagai 'Jakarta Tua' serta sebagai komunitas Pecinan sejak Batavia Lama ......
Salamku .....
Sumber gambar : Dokumen pribadi - lifineart.com - jenzcorner.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H