Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Warga 'Disabled' Sebagai Asset dan Masa Depan Bangsa: Sebuah Perenungan Diri

18 Agustus 2011   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:40 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

Konsep standard desain untuk parkir khusus warga disabled di setiap bangunan umum dan biasanya, tempat parkir ini terdekat dari lobby masuk.

Sebuah keluarga yang saling mendukung untuk kehidupan mereka dan sebuah 'wheelchair' modern tanpa harus didorong, memakai mesin. Biasanya, dipakai orang2 tua yang sendirian ( mandiri ).

Fasilias2 warga disabed itu tidak sampai disini saja, melainkan termasuk fasilitas toilet dengan selalu membuat toiet khusus untuk warga disabled. Closednya khusus dengan 'automatc flush' dengan tinggi wastafel yg didesain untuk kursi roda, terdapat 'bar' untuk berpegangan untuk tidak jatuh, dengan keramik khusus yg tidak licin dan material2 yg di desain khusus juga. Contohnya, pintu toilet untuk warga disabled lebih besar, sekitar 90 cm sampai 100 cm bisa untuk masuk kursi roda, dengan dimensi toilet sampai 2,5 meter cukup untuk kursi roda berputar dan warga disabled nyaman untuk bergerak. Coba, bukankah manajemen gedung harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dan mahal untuk warga disabled, bukan? Tetapi, bukan karena peraturan dan undang2 saja yg harus merea taati, melainkan justru yg lebih penting adalah semua lini sampai pemerintah pusat sangat menghormati dan menghargai warga disabled ini sebagai asset dan masa depan bangsa.

Konsep toilet disabled lengkat aturan2 standardnya untuk memudahkan warga disabled melakukan aktifitasnya.

Desain2 khusus bagi warga disabled memakai kursi roda dan untuk orang tua serta ibu2 hamil ( closednya berukuran khusus dengan menggunakan 'bar' ).

Bahkan di taman outdoorpun disediakan toilet khusus untuk warga disabled.

Jika kita perhatikan, bangunan2 dan desain perkotaan membuat jalur2 dan fasilitas2 khusus untuk warga disabled, berapa biaya yg dikeluarkan? Belum lagi, 'pandangan mata' karena biasanya fasilitas kaum disabled agak sedikit menarik perhatian sehingga 'point of interest' yg seharusnya di area itu sedikit 'bergeser', dan ini bisa menjadi 'rival' untuk orang2 yg tidak teralu memperhatian warga disabled ini. Tetapi jika si arsitek jeli, untuk warga disabled bisa menjadikan 'point of interest' benar2 memukau, seperti konsep lobby mall ini .....

Drop-off tanpa ramp dan tangga karena  di desain rata dan datar, membuat leluasa warga disabled yang memakai kursi roda, kruk dan tongkat.

Khusus bagi warga tuna netra, banyak fasilitas dan bangunan yg memasang huruf Braille di sepanjang jalan dan lorong bangunan, termasuk di stasiun MRT hampir semua kota2 dunia. Dan beberapa kereta MRT mendesain huruf Braille di setiap point ( misalnya, di pegangan pintu, di kursi dan di penutup lantai khusus mereka ). Aku ingat sekali, tugas akhir dan skripsiku untuk menjadi seorang arsitek, adalah membuat sekolah khusus anak2 tuna netra, sehingga aku menyempatkan survey di beberapa SLB-A ( bagian tuna netra ) dan beberapa hari aku mengamati dan memperhatikan serta merenung di SLB-A di Tan Miyat, Bandung, bagaimana anak2 tuna netra ( dari TK sampai lulus SMA dan setelah itu biasanya mereka mengikuti kuliah di universitas umum karena mereka sudah mendapat ketrampilan dasar sebagai warga tuna netra ) bisa berkegiatan dengan baik dan nyaman. Tidak salah bukan, jika aku melihat bahwa warga disabled merupakan asset dan masa depan sebuah bangsa??

Warga tuna netra mendapat perlakuan khusus dengan di desainnya jalur khusus di foto atas, dan bebeapa negara melatih anjing untuk membawa warganya yg tuna netra untuk berjalan sesuai tempatnya.

Ini di stasiun MRT di Singapore, aku ambil foto ini. Jalur khusus untuk warga tuna netra. Bahannya terbuat dari sekeping batu alam atau potongan keramik dan agak menonjol menjadi tanda bagi mereka unutk berjalan sesuai di tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun