Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

'Gunung Titlis', Swiss : Butiran Salju itu Seperti Berlian ...

15 Februari 2012   10:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37 2855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

13293003042020149076
13293003042020149076

Kaki Gunung Titlis, untuk naik ke  tahap pertama .....

1329300356538520015
1329300356538520015

Cable car dari kaki gunung sampai ke Gerschnialp di ketinggian 1261 meter.

Tahap pertama itu, kami mencapai Gerschnialp ( 1261 m ). Dan tahap kedua, cable car ini mengantarkan kami ke ketinggian 1796 meter di titik Trubsee. Dingin semakin menggigit. Dari Luzern, sebenarnya kami sudah memakai mantel tebal, walau disana hanya belasan derajad, tetapi di tempat ini sampai hampir di titik 0 derajat Celcius! Brrrrrrr ...... angin sedikit berhembus .... Jika tidak ada angin, sepertinya kita masih bisa bertahan, tetapi jika angin berhembus, apalagi angin sedikit besar, bulu kuduk kami semua berdiri karena sangat dingin ...... Bukan hanya mantel berat kami pakai, sarung tanganpun sudah kami pakai, dan ternyata tetap saja dingin ......

1329300395365201370
1329300395365201370

Dan tahap terkhir, kami ke puncak tertinggi yang bisa kami datangi ( turis awam dalam pendakian gunung ) di ketinggian 2428 meter di Stand. Jika melihat kebawah, agak ngeri, karena kemiringannya curam sekali. Angka thermometer raksasa disana menunjukkan angka 1 derajat Celcius ..... dan sejauh mata memandang, hanya salju abadi yang ada di mata kami ...... wow ..... sangat menakjubkan ciptaan Tuhan ..... sejenak aku melupakan dinginnya suhu disini, walau mamaku sudah mengatakan terlalu dingin, sehingga beliau ingin cepat2 masuk ke dalam bangunan ......

Cepat2 kami masuk ke bangunan, sebelum penuh karena ini jam makan. Masing dari kami, aku dan kedua adikku, papa dan mamaku, memesan makanan yang berbeda untuk mencicipi. Aku memesan Soup Goulash, sebuah sup pasa, berisikan macaroni dang beberapa sayuran dan kuahnya bukan berbentuk cair melainkan agak kental dengan rasa asam2 manis segar .... Membuat perutku yang mulai masuk angin karena kedinginan, lumayan baik karena sup itu ..... Yummy ..... Begitu juga yang lainnya, masing2 memesan soup panas yang membuat perut kami menjadi lebih baik .....

1329300477500234839
1329300477500234839

Soup Goulash

Setelah selesai makan, adalah acara bebas. Aku dan kedua adikku bermain bola salju. Menumpuk2 bola salju untuk dikadikan boneka salju. Lalu tiba2 adikku yang terkecil melemparkan bola salju yang kecil kearahku. Aku terkejut, kupikir bajuku akan basah ..... tetapi sama sekali tidak ... karena walau salju agak mencair, jika dilempar, seketika air membeku lagi karena suhu minimal 1 drajat Celcius .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun