Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kelumpuhan sebagai Salah Satu 'Gejala Stroke Perdarahan (Hemorrhagic cerebral)'

10 Februari 2012   06:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_169944" align="aligncenter" width="473" caption="Illustrasi - jama.ama-assn.org"][/caption]

Catatanku, seorang pasca stroke yang mengalami stroke perdarahan .....

Seperti yang banyak aku tuliskan di banyak artikelku tentang stroke di Kompasiana, stroke ( penyumbatan dan perdarah ) bisa terjadi sewaktu2, di siapa saja, serta kapan saja, apalagi jika kita mengalami kondisi tegang, stress atau emosi yng meluap2. Pada kondisi tersebut, tekanan darah, umumnya pasti melonjak dengan drastis.

Jika tekanan darah yang melonjak mendadak dan drastis, akan menimbulkan beban tambahan pada dinding pembuluh darah otak, memikul bebas dan derasnya aliran darah di pembuluh darah otak, serta tidak selalu dapat ditahan oleh pembuluh darah yang ( mungkin ) sejak awal sudah rentan dan rapuh, sehingga karena sudah rapuh atau aus, dengan sekedar dipacunya tekanan darah ke otak, menimbulkan pecahnya pembuluh darah otak kita .....

Jika pembuluh darah otak kita pecah, darah merembes memasuki jaringan otak di sekitanya, lalu membeku, membentuk bekuan yang membola, yang katanya disebut kista. Semakin besar koyakkan dinding pembuluh darah otak, semakin besar juga ukuran pembulu darah yang terbentuk.

Dalam tulisanku tentang ini ( lihat di Sebuah Kesaksian: Bagaimana Menyikapi dan 'Berteman' dengan Stroke dalam Usia Muda untuk Menghadapi Masa Depan... (Bagian 6) ), mungkin bisa dilihat keadaan otak kiriku, dimana pembuluh darah otak kiriku pecah sedemikian, sehingga 2 tahun lalu aku mengalami stroke perdarahan dan sekitar 20% otak kiriku terendam darah ..... dan secara medis menurut dokter2ku di Amerika sewaktu aku terserang stroke disana ( di San Francisco ), sebenarnya aku tidak mampu 'bangun' lagi ... menurut mereka, untuk dudukpun mungkin harus dibantu, apalagi berjalan ..... Tetapi Puji Tuhan, aku tetap mempercayakan hidupku kepada Tuhan, bukan mempercayakan 'prediksi dokter' siapapun, sehingga dengan semangat aku menjankan terapi setiap hari, aku sudah bisa bekerja lagi sebagai seorang arsitek sejak Juni 2010 ( aku terserang stroke pada bulan Januari 2010 ).

Dan jika pecahnya pembuluh darah otak di wilayah otak yang lebih vital, tentulah imbasnya sangat buruk. Tetapi apapun daerah otak kita, memang sangat mengerikan, karena otak kita adalah pusat syaraf untuk tubuh dan kehidupan kita ( lihat tulisanku 'Brodmann Area': Mengapa Panderita Stroke dan Metode Terapinya Bisa Berlainan? ).

13288554171150849794
13288554171150849794

Nomor2 dalam penelitian oleh Brodmann tentang otak kita.

Pembuluh otak kiriku, ada di area Brodmann nomor 3, 5, 7, sehingga aku mengalami dan menurunnya kemampuanku untuk merasa ( sensorik ), bergerak ( motorik ) dan kesetimbangan ( vestibuler ), dimana ternyata penderita stroke berlainan, tergantung daerahnya yangpecah atau tersumbatnya. Bisa dilihat tulisku tentang Serangan Stroke Bisa Membuat Seseorang Menjadi 'Gila Seks' atau 'Kesetimbangan'ku Membuat Aku Serasa Berada di Atas Kapal dalam Badai, Setiap Saat ..... .

Bagi penderita stroke perdarahan, jika tidak tertolong dalam 24 jam, maka si penderita akan meninggal. Apalagi, karena stroke belum tersosialisaikan dengan baik, banyak orang yang menganggap 'itu biasa saja' dan bahkan di desa2, stroke dianggap menjadi 'penyakit kutukan' dan ada pula yang menganggap 'kesambet setan', karena si penderita bisa tiba2 lumpuh atau tidak bias bicara sama sekali, seperti aku pertama kali terserang stroke .....

Tetapi jika dalam waktu kurang dari 24 jam, atau lebih ke mendakati 'The Golden Time' untuk pertolongan ( kurang dari 3 jam setelah serangan ), maka si penderita bisa tertolong, walaupun tetap meninggalkan kecacatan tertentu, seperti aku .....

Puji Tuhan, aku tertolong oleh kesigapan 911 di Amerika, dan aku sudah menjalani pemeriksaan MRI dalam waktu hanya sekitar 15 menit, yang langsung diberi obat penurun tekanan darah,  walau aku waktu itu ada di sebuah hotel dan jam 3 pagi aku terserang stroke. Pun dengan kecepatan yang seperti itu saja, aku mengalami kelumpuhan sebelah kanan tubuhku dan tidak bisa bicara waktu itu, serta sekarang tangan kananku belum bisa berfungsi seperti sedia kala dan bicaraku sekarang juga belum sempurna ..... ( lihat tlisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan 'Berteman' dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan...( Bagian 1 ) ).

Besar kecilnya bekuan darah yang terbentuk, tegantung dengan cepat tuunnya tekanan darah si penderita, karena jika tetap tekanan darahnya tinggi, darah tetap terus merembes, bekuan darah semakin besar, dan jika terus menerus seperti itu, dokter akan 'membuka' kepala kita untuk menyerap darah, sampai terserap habis .....

Buat aku, itu adalah sebuah peristiwa yang sangat mengerikan ..... dan Puji Tuhan lagi, bahwa begitu 15 menit pertama, pembuluh darah otak kiriku tiba2 berhenti mengeluarkan darah dan dokter2 disana tidak sampai membuka kepalaku untuk menyerap darah di otak kiriku ..... hiiiii ......

Menurut dokter, pembedahan otak harus diputuskan bila bekuan darah si penderita tergolong besar dan si penderita hasih ada harapan untuk hidup. Dan statusnya harus sadar, krena jika si penderita tidak sadar, mungkin pembedahan kepalanya akan sia-sia saja.

Monitoring pembekuan darah si penderita, dilakukan dengan CT-Scan setiap saat. Jika tidak dimonitor, mungkin saja pendarahannya berulang kembali dan si penderita bisa meninggal dunia. Dan perdarahan otsk baru terhenti dengan sendirinya bila sudah terbentuk keseimbangan antara tekanan dalam bekuan darah dengan tekanan jaringan otak disekitarnya.

Stroke perdarahan, sebagian besar ditandai dengan melihat 2 gejala umum : kelumpuhan dan penurunan kesadaran, berbentu 'koma', dimana si penderita tidak memberikan respon untuk stimulasi apapun pada tubuhnya. Tetapi pada stroke yang tidak karena perdarahan ( penyumbatan ), maka tidak ada gejala seperti itu, walaupun jika berlama2 tidak di tangani oleh dokter, semua bisa saja terjadi.

1328855500307200422
1328855500307200422

Stroke karena penymbatan ( iskemik )

Sebenarnya, gejala kelumpuhan tidak harus terjadi, tergantung daerah mana pada otak yang rusak, seperti di lingkku di atas tentang 'Brodmann Area'. Tetapi, menurut referensi tantang otak, otak adalah yang paling rumit dalam tubuh kita. Dan sampai sekarang pun, para ahli masih meneliti otak kita. Menurut mereka, mungkin belum separuhnya otak kita yang diteliti, sehingga misteri otak yang merupakan sumber penyakit stroke, belum bisa terpecahkan secara detail. Jadi walaupun sang Brodmann yang meneliti otak manusia dalam 47 area, belum tentu hanya 47 area, bisa saja sampai 100 area, bukan? Tetapi, apapun yang terjadi, apapun yang dokter2 atau orang2 lain katakan tentang prediksi sakit kita masing, tetap berpegang pada Tuhan ... bahwa apapun akan mungkin apabila Tuhan yang menginginkan bagi kita untuk kehidupan kita ....

Tulisan berikutnya dalam 'MEDIS', akan aku bahas 'apa yang merupakan kesaksianku tentang sakit strokeku, yang secara data dan medis memang demikian, tetapi masih banyak yang aku tetap bisa rasakan, yang tidak ada di referensi manapun, walau dokter2 mengatakan bahwa aku akan baik2 saja .....

Misteri otak memang masih menjadi karya Tuhan yang sangat brillian bagi kehidupan kita .....


Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun