Tetapi jika dalam waktu kurang dari 24 jam, atau lebih ke mendakati 'The Golden Time' untuk pertolongan ( kurang dari 3 jam setelah serangan ), maka si penderita bisa tertolong, walaupun tetap meninggalkan kecacatan tertentu, seperti aku .....
Puji Tuhan, aku tertolong oleh kesigapan 911 di Amerika, dan aku sudah menjalani pemeriksaan MRI dalam waktu hanya sekitar 15 menit, yang langsung diberi obat penurun tekanan darah, Â walau aku waktu itu ada di sebuah hotel dan jam 3 pagi aku terserang stroke. Pun dengan kecepatan yang seperti itu saja, aku mengalami kelumpuhan sebelah kanan tubuhku dan tidak bisa bicara waktu itu, serta sekarang tangan kananku belum bisa berfungsi seperti sedia kala dan bicaraku sekarang juga belum sempurna ..... ( lihat tlisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan 'Berteman' dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan...( Bagian 1 ) ).
Besar kecilnya bekuan darah yang terbentuk, tegantung dengan cepat tuunnya tekanan darah si penderita, karena jika tetap tekanan darahnya tinggi, darah tetap terus merembes, bekuan darah semakin besar, dan jika terus menerus seperti itu, dokter akan 'membuka' kepala kita untuk menyerap darah, sampai terserap habis .....
Buat aku, itu adalah sebuah peristiwa yang sangat mengerikan ..... dan Puji Tuhan lagi, bahwa begitu 15 menit pertama, pembuluh darah otak kiriku tiba2 berhenti mengeluarkan darah dan dokter2 disana tidak sampai membuka kepalaku untuk menyerap darah di otak kiriku ..... hiiiii ......
Menurut dokter, pembedahan otak harus diputuskan bila bekuan darah si penderita tergolong besar dan si penderita hasih ada harapan untuk hidup. Dan statusnya harus sadar, krena jika si penderita tidak sadar, mungkin pembedahan kepalanya akan sia-sia saja.
Monitoring pembekuan darah si penderita, dilakukan dengan CT-Scan setiap saat. Jika tidak dimonitor, mungkin saja pendarahannya berulang kembali dan si penderita bisa meninggal dunia. Dan perdarahan otsk baru terhenti dengan sendirinya bila sudah terbentuk keseimbangan antara tekanan dalam bekuan darah dengan tekanan jaringan otak disekitarnya.
Stroke perdarahan, sebagian besar ditandai dengan melihat 2 gejala umum : kelumpuhan dan penurunan kesadaran, berbentu 'koma', dimana si penderita tidak memberikan respon untuk stimulasi apapun pada tubuhnya. Tetapi pada stroke yang tidak karena perdarahan ( penyumbatan ), maka tidak ada gejala seperti itu, walaupun jika berlama2 tidak di tangani oleh dokter, semua bisa saja terjadi.
Stroke karena penymbatan ( iskemik )
Sebenarnya, gejala kelumpuhan tidak harus terjadi, tergantung daerah mana pada otak yang rusak, seperti di lingkku di atas tentang 'Brodmann Area'. Tetapi, menurut referensi tantang otak, otak adalah yang paling rumit dalam tubuh kita. Dan sampai sekarang pun, para ahli masih meneliti otak kita. Menurut mereka, mungkin belum separuhnya otak kita yang diteliti, sehingga misteri otak yang merupakan sumber penyakit stroke, belum bisa terpecahkan secara detail. Jadi walaupun sang Brodmann yang meneliti otak manusia dalam 47 area, belum tentu hanya 47 area, bisa saja sampai 100 area, bukan? Tetapi, apapun yang terjadi, apapun yang dokter2 atau orang2 lain katakan tentang prediksi sakit kita masing, tetap berpegang pada Tuhan ... bahwa apapun akan mungkin apabila Tuhan yang menginginkan bagi kita untuk kehidupan kita ....
Tulisan berikutnya dalam 'MEDIS', akan aku bahas 'apa yang merupakan kesaksianku tentang sakit strokeku, yang secara data dan medis memang demikian, tetapi masih banyak yang aku tetap bisa rasakan, yang tidak ada di referensi manapun, walau dokter2 mengatakan bahwa aku akan baik2 saja .....