Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desain Rumah Sederhana: Konsep 'Bangunan Tahan Gempa'

8 Februari 2012   22:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:53 27837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1328708011462187984
1328708011462187984

13287080491537669566
13287080491537669566

Pondasi umpak, yaitu pondasi setempat, untuk fleksibilitas, sebagai bangunan tahan gempa. Pun jika terpaksa membuat pondasi lajur, tidak bermasalah, seperti gambar di bawah ini

13287080731116997463
13287080731116997463

Sebenarnya, semua bangunan pendek ( maksimal 2 lantai, sekitar 10 meter ),  gudang, hangar atau ruko termasuk rumah mewah ( tetapi lebih ke arah rumah sederhana ), bisa memakai material kayu yang relatif tahan gempa, yaitu upaya untuk membuat seluruh elemen banguan menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak 'terlepas' jika terjadi gempa. Begitu juga tentang sambungan2nya, merupakan sambungan2 yang terencana yang dihitung dan dibuat oleh ahli konstruksi kayu, bukan sambungan2 kayu konvensional seperti yang kita tahu selama ini.

1328708112553116274
1328708112553116274

1328708157983425909
1328708157983425909

Struktur bangunan kayu, dari kolom sampai rangka atap. Pengisinya ( dinding ), bisa dengan kayu, batu  bata, 'gedeg' atau bamboo. Serta penutup atapnya, bisa dengan seng atau 'decrabond'.

Tetapi, memang karena negara Indonesia termasuk negara gempa karena Indonesia adalah 'pertemuan sabuk pegunungan Timur dan Barat' sehingga banyak sekali gunung api di negara kita. Sehingga konsep desain rumah tahan gempa HARUS memakai material setempat, budaya masyarakat serta aspek biaya dan kemudahan pelaksanaan.

Dindingnya juga merupakan perpaduan kayu, batu bata dan bisa juga dengan bamboo ( gedek ) bagi masyarakat Jawa. Setiap bukaan, seperti pintu dan jendela harus dipasang balok, yang menyatukan kusen kayu bagian atas. Ukuran balok atau kayu, standard saja, memakai 2 x 5/10 ( kayu kaso, bukan reng ), dimaksudkan masyarakat bisa memakainya karena strandard.

Bagaimana dengan atap? Kita harus membuat kuda2 sebagai satu kesatuan antara kolom dengan rangka kuda2nya, misalnya 1 batang diagonal kuda2 dipanjangkan sampai kekolom, langsung sebagai tiang yang berdiri di umpak. Konstruksi atapnya tetap menggunakan kayu ( kaso 5/10 cm dan reng ¾ cm ) dan atapnya menggunakan seng atau material modern yang lebih baik, yaitu 'Decrabond' ( seperti seng gelombang dengan ukuran yang sama, tetapi bermaterial tidak berisik jika hujan serta berwarna seperti genteng, terracotta atau warna2 yang lebih modern ).  Lalu seperti biasa, hubungan antara kuda2 yang atu dengan yang lain, menggunakan batang pengaku bersilang, seperti segi tiga. Jangan lupa, hubungan antara kayu dimanapun, jangan ada di tengah2 sambungan, melainkan ¼ atau ¾ nya dari titik pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun