"Mamaaaa ....."
Dan pintu tertutup sendiri ...... aku pasrah ......
Di dalam ruang operasi
Hawa dinginmenelanjangiku. Aku seakan2 berada di negeri antah berantah ..... dingin sekali ..... sepi ..... Aku takut ...... Aku ingin keluar ......
Suster2 yang membantu dokter yang mengoperasiku, memindahkan aku ke meja operasi yang sangat dingin .... Dengan alas stainless steel dan tanganku keduanya di ikat .... Dokter2 itu terdiri dari dokter kandunganku, dokter spesiali kanker rahim, dokter anastesi dan dokter penyakit dalam, serta Pendeta rumah sakit, dan beberapa suster yang membantu. Mereka bekerja dengan membisu, serius sekali ....
Aku di bius total, dan sebentar kemudian, aku tertidur ......
Cerita dibalik cerita ini
Dokterku memanggil papaku dan suamiku untuk masuk ke dalam ruang operasi. Beliau memperlihatkan rahimku yang ditumbuhi kanker, yang sudah di ambil dari dalam tubuhku. Katanya'
"Terlambat sedikit, Christie bisa meninggal kalau kanker itu 'pecah'."
Aku tidak mengerti sama sekali. Kata mereka, kanker itu keras dan besar, sampai sekitar diameter 11 cm. Dan ketika dokterku memotong kanker itu dengan pisau, seketika darah kehitam2an keluar dangan deras ! Katanya, baunya busuk sekali dan terlihat keras ! Aku tidak tahu, apakah kanker seperti itu bisa pecah?
Aku lepas lagi dari maut yang mengintaiku, untuk yang kedua kalinya. Karena anakku mengajak aku berenang, aku baru tersadar dengan siklus menstruasiku. Dan jika aku terlambat sedikit saja untuk mengambil rahim dan kankerku, kata dokter karker itu bisa menjalar ke daerah 'getah bening' dan jika seperti itu dan masih bisa selamat, aku akan mengalami menopause dini ( waktu itu aku berumur 34 tahun ) ..... Puji Tuhan .....