Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Floating Cottage' di Pulau Ayer : Deburan Ombak Merupakan Sebuah Musik yang Menyenangkan .....

30 September 2011   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 4500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti

Sebenarnya, aku lebih suka ke gunung dianding ke laut, tetapi semua kan harus bisa dilakukan, baik untuk berkarya, bekerja bahkan sekalian berlibur. Kali ini aku dengan tim suatu perusahaan swasta untuk melakukan survey untuk membuat suatu resort di tepi laut, sekalian berlibur.

Belasan teman dengan aku sendiri, kami berangkat sekitar jam 8 pagi menuju ke Pulau Ayer, sebuah pulau di gugusan Pulau Seribu di Jakarta Utara. Pulau Ayer ( bukan Anyer lho ) dijuluki sebagai Mutiara Kepulauan, luasnya sekitar 10 hektar dengan jarak 14 km ( 30 menit ) dari Pantai Marina Ancol. Oya, untuk mencapai Pulau Ayer ini, kita arus lewat Pantai Marina Ancol, karena pengelolaannya dibawah Ancol. Dan Pulau Ayer ini bisa dicapai hanya lewat Marina, mengendarai kapal boat, dengan membeli voucher wisata, mau yang seharian tanpa bermalam atau berlibur dengan beberapa malam.

Konon, jaman Presiden Soekarno, Pulau Ayer ini menjadi tempat peristirahatannya. Dulu, Presiden Tito dari Yugoslavia dengan sekretaris Jendral PBB, U Nu, juga pernah berkunjung kesana. (Wikipedia).

[caption id="attachment_138418" align="aligncenter" width="500" caption="pulauayer.com"][/caption]

Pulau Ayer dengan 'floating cottage nya yang sangat menawan ..... dengan 'Selamat Datang'nya, selalu disediakan welcome drink dari jus buah2an asli .....

Konsep 'cottage apung' ( floating Cottage ) di Pulau Ayer inilah yang kami survey, secara cottage ini sudah cukup lama dibangun tetapi samai sekarang bangunannya masih utuh dan baik, walau memang tetap harus di 'maintenance' secara periodik. Cottage apung ini desainnya bernuansa etnik Papua, memang menjadi kebanggaan pulau ini. Entah mengapa, konsep Papua enjadi icon Pulau Ayer, tetapi yang jelas, nuasa etnik Papua ini bisa menjadi keterpaduan antara alam kelautan yang serasi. Nama2 cottagenya juga berasal dari tempat2 di Papua, seperti Fakfak, Serui, Enarotali atau Ayamaru.

Airnya jernih tetapi tetap masih dikatakan tercemar karena hanya 14 km dari Jakarta, sehingga ikan2 atau udang dan kerang2 disana belum layak untuk dimakan ..... sayang sekali ......

Pulau Ayer merupakan pulau yang satu2nya pulau di Kepulauan Seribu yang mempunyai sumber air tawar, sehinga, pihak cottage tidak terlalu susah untuk selalu mengambil air dari Jakarta yang diangkut dngan boat, seperti pulau2 yang lain di gugusan Kepulauan Seribu ini. Cottage2 apung tidak menjadi masalah untuk menyalurkan air tawar ini. Tim desain Pulau Ayer, membuat saluran air melewati dermaga2, dimana saluran ini digantung di bawah dermaga dengn menggunakan pipa khusus yang bisa bertahan sampai bertahun2 dari air laut yang memang 'jahat'.

Di air laut surut, terlihat 'segitiga2' pengaman supaya ombak tidak menyapu pantai pulau ini.

Cottage apung memang diminati bagi wisatawan seperti kami ini. Dimana jika kita bermalam di cottage apung ini , kita bisa mendengarkan deburan ombak serta memandang lautan luas tanpa terhalang oleh apapun. Dan kita juga bisa memancing di teras cottage, dengan santai dan ternyata banyak ikannya ......

Walau tidur di cottage apung, sepertinya tidak pernah ada masalah dengan 'ayunan' cottage yang seharusnya terjadi. Cottage tidak berayun walau ombak selalu berdeburan ..... Sangat menarik ketika kita bermalam di cottage apung, dan kita duduk2 malam sambil melihat lautan malam yang tanpa batas dengan sedikit lampu dimana lautan menjadi sesuatu yang agak 'menyeramkan' ..... atau, jika pagi2 kita berdiri di teras sambil mendengarkan deburan ombak serta memancing santai ..... suatu 'surga' keindahan alam bagi banyak wisatawan .....

Jika ombak besar, rasanya bisa merasa ada di suatu daerah yang terserang badai. Cottage apung bisa seakan2 'terputus' dengan pulau karena ombak bisa 'melewati' dermaga dan dermaga bisa 'banjir' .... Dan jujur, agak mengerikan, walau belum ada masalah dengan itu .....

Coffee Shop dan restaurant terapung, untuk makan pagi, siang dan malam, serta sebagai menerima tamu. Bisa juga disulap untuk seperti ruang presentasi jika tidak mau ada di ruang meeting di darat ( "Kan sama saja dengan ruang meeting di Jakarta ?' kata banyak orang ).

Di Pulau Ayer, terdapat beberapa type cottage standard dan untuk keluarga di daratan. Untuk cottage apung terdapat sekitar 14 cottage standard, 12 cottage untuk keluarga, 7 cottage vip atau untuk bulan madu. Di darat, terdapat bungalow, termpat semacam 'barak' untuk masal atau grup serta beberapa kamar hotel. Semuanya dilengkapi dengan fasilitas hotel setara bintang 4. Masing2 di daratan atau di cottage apung, ada semacam 'tempat menerima tamu' ..... bukan ruang tamu, tetapi tempat untuk bersantai tanpa masuk ke dalam kamar atau ke dalam cottage.

Beberapa cottage darat yang ada di Pulau Ayer type Cendrawasih dan type Fakfak. Biasanya, wisatawan yang ber-grup diminta ke cottage darat karena terlalu 'padat'. Jika di cottage apung, mungkin bisa mendapat masalah, misalnya, loncat2 atau terlalu semangat untuk berjingkrak2an .....

Terdapat fasilitas ruang meeting, dermaga pancing, kolam renang, arena bermain, karaoke, water sport ( jet sky, banana boat, canoe ), mini market, art market, fun bike, volley pantai dan lapangan Basket. Pulau Ayer dapat dikelilingi dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Tidak ada penduduk disini, hanya hotel dan cottage serta fasilitas rekreasi saja. Penduduk di Kepulauan Seribu ada di Pulau Pramuka, yang merupakan 'ibukota' Kepulauan Seribu.

Di kolam renang dan bermain cano di laut.

Sebenarnya, jika aku melihat lautan biru bening disana, aku heran, mengapa tidak ada fasilitas wisata water sport snorkeling dan cuba-diving? Dan ternyata, karena Pulau Ayer ini merupakan pulau yang terdekat dari Jakarta ( sekitar 14 km saja ) sehingga pencemaran air lautpun masih dikategorikan 'berbahaya' untuk snorkeling dan scuba-diving. Sayang sekali, karena birunya lautan membuat banyak wisatawan sangat ingin menyelam disana ......

Memancing di dermaga. Permainan catur di ruang bermain di Pulau Ayer. Aku dengan teman2ku .....

Masing2 dari kami bermalam di cottage apung. Karena tidak membawa keluarga, kami dibagi grup : grup pria dan grup wanita. Aku sangat berkesan dengan suatu malam tidak bisa tidur sampai pagi, karena mendengarkan deburan ombak ..... aku duduk di teras. Cottageku aku pilih yang terjauh dari pulau karena aku memang ingin mengamati tempat itu. Di kejauhan, beberapa kapal nelayan menebar jaring, walau aku tidak melihat jelas. Dan setelah jam 4 pagi, deburan ombak semakin besar .....

Aku mengamati ikan2 kecil dibawah jalan setapak, di dermaga. Ikan2 kecil itu sedang menggigiti plankton yang banyak terdapat disekitar pondasi2 dermaga. Kayu dermaga memang terlihat bagus dan kuat, memakai kayu besi yang di campurkan beberapa bahan kimia agar tidak cepat busuk. Jika laut sedikit surut, ikan2 kecil itu tidak ada, berganti kepiting2 kecil yang berlarian kian kemari serta kecoak2 laut karena kayu2 pondasi menampakkan 'auranya', kerang2 yang menempel di kayu2 tersebut.

Kehidupan darat juga ada di Pulau Ayer ini. Dengn berjalan kaki atau bersepeda, aku bisa mengelilingi pulau ini sambil mengamati suasana santai. Banyak sekali burung2 laut, tetapi sayang sekali, mereka takut untuk 'berteman' dengan wisatawan. Tidak tahu, apa yang menyebabkannya ..... Sepertinya, sudah banyak orang yang ingin membuat daerah untuk mempersatuan kita manusia dengan alamnya, seperti di Pulau Ayer ini, tetapi alam, seperti burung2 laut atau ikan2, belum mau menyapa kita, karena sudah banyak kerusakan alam yang dibuat oleh kita manusia  ..... sabar adalah kata yang tepat untuk mempersatukan alam dengan kita .....

Aku di depan rumah cottageku ..... bisa memandang laut tanpa batas .......

Berjalan2 sambil mengamati kehidupan laut serta melihat desain bangunan di Pulau Ayer ini, merupakan kesenanganku. Konsep dan ide desain di Pulau ini, ternyata bisa dijadikan patokan oleh pulau2 di gugusan Kepulauan Seribu ini untuk membuat cottage apung yang lain, seperti di Pulau Bidadari. Tetapi desain dan menataan yang matang, serta dilakukan oleh desainer2 handal, harus tetap di lakukan, jangan sekedarnya saja. Karena jika tidak membuat cottage apung dengan pondasi2 dari kayu2 besi yang terpilih, niscaya kayu2 tersebut akan runtuh dimakan ombak dan udara laut. Dan 'maintenance' periodic juga merupakan hal yang harus dilaksanakan.

Seperti aku ke Pulau Ayer pertama kali tahun 1990 pada waktu aku men-survey untuk mata kuliah struktur dan bahan bangunan laut, ternyata keadaan cottage apung disana masih tetap sama, bahkan lebih baik lagi, ketika aku berkali2 kesana sampai tahun 2007 ini.

Deburan ombak merupakan sebuah musik klasik untukku, ketika aku disana ..... dan semakin aku merenungkan, semakin aku sadar bahwa hidup kita merupakan sedikit titik dari alam yang melindungi kita ..... tanpa alam ini, hidup kita hanya selembar noktah yang sulit untuk berkembang .....

'Lalu lintas' cottage apung yang menawan ......

Sumber gambar : beberapa dari Google.

Profil | Tulisan Lainnya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun