Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Floating Cottage' di Pulau Ayer : Deburan Ombak Merupakan Sebuah Musik yang Menyenangkan .....

30 September 2011   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 4500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau tidur di cottage apung, sepertinya tidak pernah ada masalah dengan 'ayunan' cottage yang seharusnya terjadi. Cottage tidak berayun walau ombak selalu berdeburan ..... Sangat menarik ketika kita bermalam di cottage apung, dan kita duduk2 malam sambil melihat lautan malam yang tanpa batas dengan sedikit lampu dimana lautan menjadi sesuatu yang agak 'menyeramkan' ..... atau, jika pagi2 kita berdiri di teras sambil mendengarkan deburan ombak serta memancing santai ..... suatu 'surga' keindahan alam bagi banyak wisatawan .....

Jika ombak besar, rasanya bisa merasa ada di suatu daerah yang terserang badai. Cottage apung bisa seakan2 'terputus' dengan pulau karena ombak bisa 'melewati' dermaga dan dermaga bisa 'banjir' .... Dan jujur, agak mengerikan, walau belum ada masalah dengan itu .....

Coffee Shop dan restaurant terapung, untuk makan pagi, siang dan malam, serta sebagai menerima tamu. Bisa juga disulap untuk seperti ruang presentasi jika tidak mau ada di ruang meeting di darat ( "Kan sama saja dengan ruang meeting di Jakarta ?' kata banyak orang ).

Di Pulau Ayer, terdapat beberapa type cottage standard dan untuk keluarga di daratan. Untuk cottage apung terdapat sekitar 14 cottage standard, 12 cottage untuk keluarga, 7 cottage vip atau untuk bulan madu. Di darat, terdapat bungalow, termpat semacam 'barak' untuk masal atau grup serta beberapa kamar hotel. Semuanya dilengkapi dengan fasilitas hotel setara bintang 4. Masing2 di daratan atau di cottage apung, ada semacam 'tempat menerima tamu' ..... bukan ruang tamu, tetapi tempat untuk bersantai tanpa masuk ke dalam kamar atau ke dalam cottage.

Beberapa cottage darat yang ada di Pulau Ayer type Cendrawasih dan type Fakfak. Biasanya, wisatawan yang ber-grup diminta ke cottage darat karena terlalu 'padat'. Jika di cottage apung, mungkin bisa mendapat masalah, misalnya, loncat2 atau terlalu semangat untuk berjingkrak2an .....

Terdapat fasilitas ruang meeting, dermaga pancing, kolam renang, arena bermain, karaoke, water sport ( jet sky, banana boat, canoe ), mini market, art market, fun bike, volley pantai dan lapangan Basket. Pulau Ayer dapat dikelilingi dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Tidak ada penduduk disini, hanya hotel dan cottage serta fasilitas rekreasi saja. Penduduk di Kepulauan Seribu ada di Pulau Pramuka, yang merupakan 'ibukota' Kepulauan Seribu.

Di kolam renang dan bermain cano di laut.

Sebenarnya, jika aku melihat lautan biru bening disana, aku heran, mengapa tidak ada fasilitas wisata water sport snorkeling dan cuba-diving? Dan ternyata, karena Pulau Ayer ini merupakan pulau yang terdekat dari Jakarta ( sekitar 14 km saja ) sehingga pencemaran air lautpun masih dikategorikan 'berbahaya' untuk snorkeling dan scuba-diving. Sayang sekali, karena birunya lautan membuat banyak wisatawan sangat ingin menyelam disana ......

Memancing di dermaga. Permainan catur di ruang bermain di Pulau Ayer. Aku dengan teman2ku .....

Masing2 dari kami bermalam di cottage apung. Karena tidak membawa keluarga, kami dibagi grup : grup pria dan grup wanita. Aku sangat berkesan dengan suatu malam tidak bisa tidur sampai pagi, karena mendengarkan deburan ombak ..... aku duduk di teras. Cottageku aku pilih yang terjauh dari pulau karena aku memang ingin mengamati tempat itu. Di kejauhan, beberapa kapal nelayan menebar jaring, walau aku tidak melihat jelas. Dan setelah jam 4 pagi, deburan ombak semakin besar .....

Aku mengamati ikan2 kecil dibawah jalan setapak, di dermaga. Ikan2 kecil itu sedang menggigiti plankton yang banyak terdapat disekitar pondasi2 dermaga. Kayu dermaga memang terlihat bagus dan kuat, memakai kayu besi yang di campurkan beberapa bahan kimia agar tidak cepat busuk. Jika laut sedikit surut, ikan2 kecil itu tidak ada, berganti kepiting2 kecil yang berlarian kian kemari serta kecoak2 laut karena kayu2 pondasi menampakkan 'auranya', kerang2 yang menempel di kayu2 tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun