Konsep rumah 'Woonhuis' tetap menjadi konsep khusus untuk warga jaman Hindia Belandan di negara2 jajahan negara tropis, khususnya di Indonesia ini. Hawa sejuk yang memang diidamkan oleh warga jaman itu, terkondisi dengan adanya bangunan 'Woonhuis' tersebut, sehingga baru ada pemasangan AC sekitar tahun 1938 pada sebuah rumah di Jalan M.Yamin, disebutdaerah 'Manduraweg'.
Daerah Medan Merdeka, yang merupakan padang rumput, sering dipakai untuk kegiatan2 berbagai kebutuhan, antara lain Pasar Malam Gambir sekitar tahun 1921 sampai 1941 juga Pasar Gambir sendiri. Setiap tahun pemerintah Hindia Belanda membuat Pasar Malam menunjukkan tingginya minat beberapa arsitek Belanda serhadap arsitektur Indonesia karena pasar malam itu selalu mempertontonkan bangunan2 Indonesia.
Dan pasar mala mini yang sampai sekarang dihidupkan lagi oleh pemerintah kita sebagai Jakaarta Fair, sejak tahun 1969.
[caption id="attachment_163260" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Gambir 1930"]
Makin lama, makin banyak bagunan yang ditambah2kan secara acak2an. Pada akhir pemerintahan Hindia Belanda tahun 1942, 'Koningsplein' dibiarkan saja dan namanya berubah menjadi 'Lapangan Gambir'.....
Jika dilihat keadaan ini sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda ini, konsep Jakarta, atau 'Old Batavia' sudah jelas ada! Belanda sendiri 'menciptakan' kotanya di Batavia, sesuai dengnan keadaan Belanda di Eropa. Sangat dimengerti, jika setelah penjajahan keluar dari Indonesia, kita sebagai warga yang merdeka ingin 'melepaskan' semuanya yang berbau penjajahan. Sangat bisa dimengerti! Tetapi, jika kita sebagai warga yang pernah dijajah bisa membuat konsep yang lebih baik, tidak masalah. Pun bila kita tetap memikirkan konsep2 lama ( yang sebenarnya merupakan 'konsep klasik city planning' ), seharusnyalah kita bisa berbuat yang terbaik untuk kota atau lingkungan kita.
Daerah pojokan Harmoni, merupakan konsep awal dari pemerintah Hindia Belanda.
Jika setelah jaman kemerdekaan, Ir. Soekarno mendesain Jakarta dan memindah2kan fungsi2 bangunan dari konsep pemerintaha Hindia Belanda, seharusnya kita sebagai penerus bangsa bisa membuat konsep Jakarta ini menjadi lebih baik. Jangan justru sekarang ini, Jakarta menjadi sangat amburadul .....
Karena pemimpin kita yang sudah mati2an untuk memberi yang terbaik untuk Jakarta, dengan konsep2 arsitektural khas Ir. Soekarno, mengapa kita sebagai generasi penerus tidak memelihara dan mengembangkannya?