Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Trauma Banjir 2007, Akan Adakah Banjir Besar tahun 2012?

6 Januari 2012   08:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:15 4499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duuuhhh, begitu papaku ke rumahku, aku sadar, bahwa kami harus naik gerobak sampah untuk bisa keluar kompleks. Aku keluar untuk 'mencuci' gerobak sampah itu dengan air banjir yang sama2 air kotor, paling tidak bau busuknya mulai berkurang ..... aku melihat banyak cacing didasarnya dan kami membalikan gerobak itu supaya paling tidak cacing2 itu terbawa air ..... kasihan anak2ku .... Jika aku dan suamiku sih tidak mengapa secara kami memang orang proyek yang terbiasa dengan banyak hal yang tidak berkenan .....

Dan begitu pula dengan tetangga2ku, mereka sama saja, mencari sesuatu untuk evakuasi keluarga masing2. Puji Tuhan, masing2 keluarga termasuk keluargaku bisa keluar dari kompleks rumah kami dank e masing2 tempat 'penampungan', termasuk aku dengan 2 anakku serta 2 pembantuku ditampung di rumah orang tuaku. Dan suamiku serta supirku tetap menjaga rumah karena pasti aka nada yang iseng dan bisa mengambil barang2 kami. Begitu pula tetangga2 kami, suami2 mereka tetap tinggal di rumah untuk menjaga property kami. Dan setelah itu, masing2 dari kami membawakan makanan setiap saat bagi suami2 kami .....

Banjir itu merupakan trauma, jangankan orang2 yang selalu kebanjiran, orang2 yang berada dilapisan terbawah dan orang2 yang tidak mempunyai fasilitas apapun untuk hidupnya. Kamipun, keluarga2 menengah yang sebenarnya bisa tidak kena banjirku, ikut trauma. Itu baru tahun 2007 yang katanya sudah 'menenggelamkan' Jakarta. Lalu, bagaimana jika tahun 2012 yang 'katanya' merupaka banjir 5 tahunan sekali ......

Apakah 'yang empunya Jakarta' tidak menyadari, seharusnya Jakarta bisa bebas banjir, bukan Jakarta yang 'banjir 5 tahunan?'. Trauma banjir akan mendapat catatan khusus di hati masing2 warga. Tidak hanya kehilangan harta bendaj , juga nyawa warga bisa melayang. Apakah 'yang empunya Jakarta justru bisamerasa 'bangga' bahwa,

"Ini memang banjir 5 tahunan sekali ....."

Tulisan ini untuk aku adalah pengalaman traumatis 5 tahun lalu. Sebenarnya, aku tidak mau mengingat2 lagi, tetapi aku menuliskan ini hanya untuk mengingatkan, bahwa 'jangan ada banjir 5 tahunan lagi di Jakarta' .... Banjir itu membuat kami 'takut' untuk berkembang ..... Tidakkah kalian tahu, berapa uang yang kami harus butuhkan untuk memperbaiki property milik kami? Apalah mereka2 yang lebih tidak mempunyai uang ..... Tidakkah terpikir bahwa kami sangat ketakutan jika melihat hujan besar turun berhari2? Beruntung beberapa dari kami di kompleks kami dulu sudah menjual rumah kami untuk berpindah ke lain tempat. Bagaimana jika mereka2 yang tidak bisa atau tidak mungkin untuk menjual tempat tinggalnya karena memang tidak mempunyai pilihan ???

Untuk semuanya yang ingin memimipin Jakarta, marilah ..... cobalah untuk berfikir seperti warga Jakarta, apa yang ingin kami dapatkan demi kesejahteraan bersama. Diskusilah dengan warga, buatlah konsep yang komprehensif dan bekerja dan bekerja sama lah untuk warga ......

Semoga tahun 2012 ini, yang katanya akan ada banjir yang lebih bsar dari tahun 2007, tidak terjadi. Tuhan berkati kita semua .....

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun