Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Gaji dan Pengalaman Pertama Bekerja di Kantor

15 September 2011   09:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:56 4456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_135075" align="aligncenter" width="672" caption="residentialarchitects.us"][/caption]

Sebelum kami lulus sarjana arsitektur, salahsatu mata kuliah kami adalah 'Kerja Praktek 1' dan 'Kerja Praktek 2'. Pada 'Kerja Praktek 1' adalah teori dengan kasus bangunan rumah 1 lantai. Kami harus bekarja sebagai pengawasan arsitek. Kami harus mencari rumah dari nol sampai selesai, sekitar 1 semester. Pada 'Kerja Praktek 2', kami harus bekerja part-time di sebuah konsultan arssitek selama 1 semester juga ( 6 bulan ). Tidak banyak yang mendapat gaji, tetapi bersyukur yang bisa mencari pekerjaan di konsultan arsitektur yang menggaji karyawannya, walau hanya karyawan sementara atau karyawan magang. Dan salah satunya adalah aku .....

Dulu, di jurusan arsitektur, universitas dimana aku kuliah, diminta selalu bekerja berkelompok atau 'team', dimana team memang harus selalu ada, apa lagi bila kita akan bekerja di sebuah perusahaan dan proyek2 besar. Dan team dengan tugas2 di kuliahku biasanya menjadi persahabatan. Aku, yang merupakan anak Jakarta, dengan teamku yang banyak anak daerah ( tempat tinggalnya hanya kost ), menjadi 'base-camp' bagi semuanya, dimana mamaku selalu membuatkan makanan jika teman2ku berjerka berkelompok berhari2 begadang di rumahku ( itulah sebabnya aku sudah terbiasa begadang sampai sekarang ).

Ber-3, aku dengan2 orang sahabatku, sebut saja Surya dan Vicko, kami melamar dan di terima di sebuah konsultan arsitektur di Bintaro, sebuah konsultan arsitektur salah satu yang terbaik di Jakarta. Dan mulailah aku bekerja sebagai 'pegawai', walaupun hanya sementara. Tetapi mereka tidak mengatakan bahwa kami akan di gaji. Kamipun tidak terlalu mengharapkannya karena pun aku memang hanya sementara dan kami ingin mencari ilmu, bukan mencari uang, kan ?

Rumahku di Tebet dan Surya serta Vicko di Kelapa Gading sedangkan kantor kami di Bintaro. Jadi, mereka akan selalu antar jemput aku karena aku di tangah2 antara rumah mereka dan kantor kami. Jam 7 aku dijemput dan jam 8.30 kami sampai di kantor, masih sempat untuk kongkow2 makan pagi dengan beberapa teman baru di kantor. Kami di gembleng sebagai arsitek muda. Kami masing2 di pekerjakan sebagai asisten arsitek dari banyak arsitek disana. Dengan semangat dan penuh ingin tahu, kami belajar kerja team dan berdiskusi. Jika hanya tentang konsep dan mendesain, kami tidak kalah, karena arsitek2 itu merupaka 'produk lama' dan kami justru belum selesai kuliah dan merupakan 'produk baru'. Untuk desain dan menggambar, kami tidak takut untuk menghadap manajer bahkan direktur dalam proyek2 kami. Kami adalah calon arsitek2 muda yang selalu ingin belajar dan berusaha untuk membuat yang terbaik .....

Lain halnya dalam berdiskusi dan kerja team. Memang, dalam menyelesaikan tugas2 perkuliahan kami, selalu kerja team, tetapi kami waktu itu belum pernah diskusi layaknya pekerja sungguhan. Biasanya, jika tugas2 kelompok, kami memnga harus bertanya jawab denganmentor untuk presentasi, tetapi tetap saja, si mentor yang menang dan kami sering 'malas' untuk berdiskusi ( semoga sekarang tidak seperti itu, ya .... ). Di kantorku, setiap hari selalu berdiskusi kelompok, tergantung proyek yang mana yang mau di bahas. Aku, Surya dan Vicko terpisah, masing2 mengikuti 'boss' kami, di proyek dimana kami di tempatkan. Aku ingat, aku ditempatkan di proyek di Jatinagor, Bandung. Kami masing2 berjuang menyelesaikan desain arsitekturnya, termasuk membuat maket dan aku ingat tentang membuat maket. Aku benar2 melihat hubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan. Dan ternyata, pekerjaan sampinganku ( seorang pembuat maket ) sangat bermanfaat ( lihat tulisanku Penghasilanku yang Pertama ).

[caption id="attachment_135078" align="alignleft" width="300" caption="architectonline.com"][/caption]

Tugas kami masing2 adalah membantu arsitek2 itu sampai membuat maket. Dan kami sering begadang di kantor menyelesaikan tugas, dan kami sangat bersemangat ! Belajar bekerja di 'Kerja Praktek 2' ini memang sangat bermanfaat bagi semua. Setiap hari kami sangat bersemangat menimba ilmu baru, tidak pernah kami memikirkan tentang gaji atau imbalan sama sekali .....

Ilmu kami bertambah banyak dan terlebih, kami di 'kursus'kan computer ! Waktu itu tahun 1991 dan kami belum mengenal computer, hanya perusahaan besar yang memakai computer, semua manual, termauk nilai2 kami di kampus kami. Dan dengan kami kursus computer, kami benar2 sangat beruntung !!! Sudah belajar untuk bekerja di sebuah konsultan arsitektur besar dan terbaik di Jakarta, bisa belajar computer juga ..... luar bisaa Tuhan itu, bukan ?

Kami berhasil menyelesaikan tugas masing2 proyek sebagai asisten arsitek. Mereka berterima kasih kepada kami. Dan mereka memenangkan proyek itu. Kami sedikit berpesta ..... makan2 dan nyanyi2 sambil berteriak2 ..... menyenangkan sekali .....Tetapi, seiring dengan kabar itu, kami juga menyelesaikan tugas mata kuliah kami .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun