Hmmmmm ..... aku memang wanita yang gaptek sih. Aku hanya bisa menggunakan atau 'end user' tetapi aku sama sekali tidak mengerti tentang dunia maya. Tetapi yang jelas dengan curhat Nuri serta banyak Tulsan tentang ini, menyebabkan sedikit ketakutan yang kadang2 melandaku. Karena ternyata, seorang IT bisa dengan gampang mencari selah untuk bisa men-teror seseorang di dunia maya, terlepas dari hukumnya. Apapun yang ada, sebelum orang itu bisa terjerat hukum, kita akan 'menikmati' terror dan bisa dipermalukan. Mungkin bukan orang pakat IT, bisa jadi data pribadi kita dicuri dan bisa menjadikan seperti Ariel. Walau hukumnya sudah ada, tetapi apakah kita bisa melepaskan 'cap' yang sudah ada di diri kita? Dan belum tentu kita bisa menindak dalam hukum karena jika wanita biasanya akan sudah sangat dipermalukan, untuk apa lagi menindaknya? Mungkin kita hanya bisa bersembunyi sampai sekiranya situasi sudah mendingin, baru kita akan muncul lagi.
Valentino dalam tulisannya mengatakan bahwa kita tidak perlu takut untuk berinteraksi dengan teman2 di dunia maya, tetapi memang harus hati2. Jangan terlalu ekstrovert, baik teman lama apalagi teman baru. Tidak ada yang tahu, hati seseorang itu bagaimana, hanya diri sendiri yang tahu. Kita sama sekali tidak tahu, apakah orang lain yang ber-chatting dengan kita merekam percakapan dengan kita atau tidak? Yang jelas, jika kita memang chatting hanya untuk ketawa ketiwi saja tanpa tidakan yang kontroversial, mungkin kita bisa memakai nama kita. Tetapi jika untuk bertindak lewat batas, sebaiknya selain ( kalau bisa ) berusaha untuk tidak melakukannya, ingat untuk selalu kita bertindak ada hukumnya. Apa yang Nuri alami bisa diadukan tetapi bagaimana untuk yang sudah tersirat jika Nuri di 'cap' wanita gampangan, terlepas bahwa Nuri bukan seorang wanita gampangan dan sebenarnya tidak menginginkannya ?
Sedikit tambahan dari aku, bahwa kita tidak perlu takut. Dan masih banyak tulisan Valentino mengemukakan tentang dunia maya ini. Menurutnya dan menurutku, yang perlu adalah benar-benar memilih teman dan mengerti siapa lawan bicara kita. Tidak semua privavasi kita harus diketahui orang lain. Orang seperti saya yang ekstrovert merasa perlu untuk memahami hal ini. Walaupun mereka yang jahat bisa kita tindak, bukan berarti kita tidak terlepas dari masalah seperti teman saya Nuri tadi. Psikologinya terganggu. Pelajaran berharga yang harus kita perhatikan didalam bergaul di dunia maya ini.
Wah, ternyata dunia maya masih mengerikan untuk orang2 yang tidak telalu mengerti, seperti aku ini .....
Salamku .....
......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H