(Seri 4) Osaka Plan 21: Belajar dari Osaka untuk Jakarta – ‘New dan Redevelopment’ Kota

 

Siapa bilang Osaka tidak pernah macet? Tetap macet seperti kota-kota metropolitan di seluruh dunia, tetapi di Osaka tetap mempergunakan jalur-jalur yang benar dan pemda membuat jalur-jalur pedestrian yang rapid an nyaman, seperti di foto ini.

Apartemen-apartemen di Osaka. Karena lahan yang sempit, tetapi pemda masih memikirkan taman untuk paru-paru kota, maka dibuatlah taman di gedung seperti di foto ini.

Osaka telah memulai proyek ini sejak tahun 1961, dengan area pelaksanaan pertama di Osaka Station dan Tanimachi Dustrict. Tahun 1970 mulai proyek Ekomae Dai-Yon dan selesai tahun 1983. Selain itu, Osaka juga berusaha mengatur kembali pembagian tempat bagi masing-masing pemakai bangunan agar lebih tercipta keefisienan bagi semua pihak. Misalnya, membangun bangunan tinggi atau bahkan bangunan multi fungsi (superblock) agar menggunaan lahan dapat dibatasi, dibandingkan bila membangun bangunan/perumahan secara horizontal.

Hamamatsu Station adalah tempat yg menjadi satu untuk semua 'station' tranportasi ( MRT ): kereta, tram, bus.

 

Chayamachi District, tempat seniman-seniman muda di Osaka, (seperti di Paris di pinggir sungai Seine , di pinggir sungai Dotombori.