Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kura-Kura Laut dan Anak Burung Camar dengan Ekosistimnya

26 Mei 2011   05:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:12 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

By Christie Damayanti

 

 

[caption id="attachment_112141" align="aligncenter" width="677" caption="pixabay.com"][/caption]

 

Hari ketiga di Putri Duyung, Ancol

Di suatu pagi, di depan laut .....

Sammy, seekor kura-kura laut kecil, atau yang sering disebut 'penyu', hanya termenung melihat limbah pembuangan dari arah kota laut. Dia sudah jera dan trauma denan manusia2 di luar sana. Baru saja dia hampir terinjak oleh anak2 yg lalu lalang di depan seorang teman. Dan anak2 itu 'mempermainkannya sampai kepalanya pusing di putar2 sedemikian rupa di atas batok punggungnya. Dia, bersama temannya, Kuri datang kesini untuk bermain dan bersenda gurau. Tetapi Sammy justru melihat banyak orang tidak peduli pada lingkungannya, khususnya laut, dunianya .....

Dengan raut muka sedih, dia mengampiri Kuri untuk menceriritakan kegalauannya. Tetapi berbeda dengan Kuri, seekor kura-kura yg selalu riang gembira tanpa peduli dengan kegalauan sahabatanya, Kuri selalu bahagia, 'easy going' dan menanggap hidupnya tidak pernah ada masalah. Selalu senang, oleh sebab itu badannya lebih terlihat gemuk dibanding Sammy. Berdua ke suatu tempat untuk menghabiskan liburannya di rumah salah satu sahabatnta yg lain.

Tidak peduli, Kuri bergulingan di pasir sambil tertawa2 sedangkan Sammy duduk berpangku tangan sambil memikiran apa yg bisa diperbuatnya untuk menyelamatkan lingkungannya. Sammy mulai ingat pertama kali bertemu deban manusia. Dia bersama dengan saudara2nya baru menetas dari telurnya, dan mulai menatakkan kakinya untuk langsung berenang ke laut. Banyak sekali saudaranya ..... beberapa saudaranya tiba2 di 'sambar' burung camar untuk diberian ke anak2 burung camar itu. Beberapa di'sambar' ikan2 tetapi banya juga saudaranya selamat sampai ke laut walau masih banyak bahaya untuk kura-kura sekecil mereka di dalam laut .....

 



Tukik / anak2 kura2 laut, atau disebut penyu, yang langsung menuju laut.

Sammy mulai berjalan menuju air ketika Kuri mulai tidak mendengarkannya dan masih bergulingan di pasir. Ketika dia hampir menyentuh bibir air laut, tiba2 dia dikejutkan kepakkan anak burung camar laut. Si anak camar itu hinggap di bebatuan dan berdiam sejenak sebelum dia melanjutkan aktivitasnya. Ternyata dia sedang mencari makanannya, yaitu ikan2 kecil.

Si anak camar yang menukik untuk mau menyambar kerumunan ikan di laut.

Sammy memandang si anak camar itu, dia berpikir, "Mungkin si anak camar mau mencari ikan" ..... dan Sammy tiba2 ingin berbicara untuk meleparkan gundah galau di hatinya. Kebetulan, si anak camar itu hinggap di batu dimana Sammy melihat manusia disana membuang limbah.

Sambil berjalan menuju si anak camar, Sammy tersenyum karena dia mendapatkan teman baru untuk berdiskusi tentang pencemaran laut, ketika si anak camar juga tertegun melihat limbah yg terbuang sebelum dia datang. Segera Sammypun mempercepat langkahnya ..... "Ahhh, kalau saja aku bukan kura-kura, pasti aku bisa berlari menghampirinya ... ahhh, aku aku bangga koq menjadi kura-kura ..." begitu pikir Sammy .....

Ternyata memang manusia2 itu membuang limbah ke laut. Bukan limbah jahat siihhh seperti limbah dari pabrik. Tetapi, limbah tetap saja limbah. Tempat Sammy berwisata dengan temannya memang tidak membuang limbah ke laut, tetapi ada 'oknum' atau orang2 yg berwisata disana, yang membuangnya ke laut. Sampah : plastik, kertas2, sampai cairan2 untuk mandi seperti shampoo dan sabun, merupakan limbah 'jahat' untuk keberlangsungan ekosistim laut, dimana Sammy dan teman2 nya, juga ikan2 termasuk hewan2 laut yg lain serta burung2 yg mencari makanannya di laut.

Si anak burung camar terlihat sedih ..... sebenarnya tadi dia ingin menyambar ian di tempat dia hinggap, dekat batu2 ini, tetapi ternyata ikan2 kecil itu sudah mati ..... dan disitu tercium bau shampoo dan sabun yg wangi ..... bahwa wangi2an ini adalah racun bagi ikan2 dan semua makhluk hidup. Sewaktu si anak camar mau mencari makanannya sendiri, induknya mewanti-wantinya tentang bahaya limbah dari manusia. Dan walau masih kecil, anak camar itu sudah pintar ..... karena sebagai makhluk yang lebih lemah dibanding manusia, burung harus bisa memilah2 supaya bisa mempertahankan hidupnya.

Sammy sampai di tempat anak camar yang terpekur sedih. Dia langsung menyapanya dan sebentar kemudian, mereka terlibat pembicaraan seru dan masing2 yakin bahwa ekosistim laut akan musnah bila manusia2 di luar sana tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak membuang limbah2 ke laut. Sementara, Kuri asih asik bergulingan di atas pasir sambil tertawa2 .....

Ketika Kuri mulai lelah bercanda dengan pasir dan sadar bahwa Sammy tidak ada disampingnya, mulailah Kuri memanggil2 Sammy, "Sammyyyyy ..... Sammyyyyy .....dimana kamu?" dan di terseok2 jalan di atas pasir. Tangannya yg mungil sering kali 'melesak' daam pasir dan susah untuk mengangkatnya ketika pasir2 yg tadi di tabur2kan di badannya. Dan Kuri meligat Sammy berdiskusi denan anak camar dengan raut muka sedih dan kawatir dan Kuri cepat2 menghampirinya.

Terengah2, Kuri menyapa Sammy dan si anak camar itu. Walau semula dia tidak tertarik untuk membahas tentang keberlangsungan kehidupan ekosistim dunia laut, Kuri mulai memikirkan tentang kehidupan keluarga kura-kura laut dan teman2 sebangsa ikan2 dan binatang2 laut yang lain serta burung2 yg mencari makanannya dari dalam laut.

Sepertinya tidak solusi tentang apa yg mereka bicarakan. Masing2 masih dengan raut sedih dan kawatir dan mereka sepakat berpisah, bahwa paling tidak mereka harus menjaga untuk masing2 keluarga saja, karena merea tidak bisa berbuat apa2 ..... Mereka hanyalah makhluk2 hidup kecil, yang tersingkir oleh keberadaan manusia di luar sana ..... Mereka hanyalah sebuah kehidupan 'lain' yang tidak berarti dibanding dengan kehidupan manusia ....

Kura-kura laut diantara teman2 ikannya di ekosistem nya di laut.

Aku tersentak ! Anakku memanggilku untuk melihat permainan pasir yg dia buat, 2 ekor kura-kura ..... Aaahhhh ... aku tersenyum. Aku baru saja membayangkan kedua kura-kura itu hidup dan bertemu dengan si anak burung camar dan berdiskusi tentang ekosistim laut yg sudah sangat tercemar. Ternyata, pikiranku memang sering terbentur dengan keadaan alam kita. Semoga, 2 ekor kura-kura yang dibuat anakku di pasir ini bisa memberikan 'kesadaran' untuk kita semua .....

2 ekor kura-kura laut hasil anakku bermain pasir .....

Salamku .....

 

 

Inspirasi :  dari film 4D di Gelanggang Samudra dan kura-kura pasir

Beberapa gambar dari : Google

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun