Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(PARADOKS) Danny dan Donny

24 April 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti dan Valentino

[caption id="attachment_104577" align="aligncenter" width="626" caption="www.google.com"][/caption]

Di suatu waktu, dikota kecil dipingir laut. Hiduplah seorang anak kecil bernama Danny. Dia adalah seorang anak yang baik hati.

Disamping baik hati, Danny sangat patuh kepad aorang tuanya, rajin membantu. Apalagi di sekolah, dia dikenal sebagai anak yang cerdas.  Di kelas dia adalah anak laki-laki yang menonjol dibandingkan anak laki-laki  yang lain. Karena kecerdasan dan keluhuran pribadinya, Danny sangat disukai baik oleh guru-gurunya, teman sekolahnya, baik itu kakak maupun adik kelasnya.

Tentu saja, keberadaan Danny menimbulkan kecemburuan anak laki-laki yang lain di sekolah itu, khususnya di kelasnya.

Di kelas Danny, ada seorang anak lelaki lain yang namanya hamper mirip dengan Danny. Namanya Donny. Namun Donny tidak seperti Danny, dia anak yang nakal, acuh tak acuh dengan pelajaran. Sering membolos, dan jarang belajar.

Kenakalan Donny sebenarnya sudah dirasakan oleh guru-gurunya. Orang tuanya pun sering kewalahan menghadapinya. Hapir setiap bulan, mereka harus memenuhi panggilan kepala sekolah, lantaran kenakalan donny yang diluar batas kewajaran, karena selalu mengganggu sesama murid di kelas dan membuat gaduh disaat pelajaran berlangsung.

Danny sering diperlakukan kasar oleh Donny, bahkan tas sekolah Danny sering disembunyikan, menyebabkan dia tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Namun karena kesabaran Danny, dia tidak terpengaruh dengan apa yang dilakukan Donny kepadanya.  Sifat Danny seperti ini, semakin menaruh simpati semua orang kepada dirinya.

Begitu halnya dalam hal pelajaran, walaupun sering diganggu Donny. Danny tetap memperoleh nilai yang terbaik di kelasnya. Namun demikian, Danny tidak pernah tinggi hati, dia akan membantu teman-temannya didalam belajar,  baik di sekolah maupun di rumah.

Pada ulang tahunnya yang kedelapan, Danny mendapat sebuah pena yang bagus sebagai hadiah dari orang  tuanya,  Diaupun membawanya ke sekolah agar dapat menulis dengan baik, apa yang dibicarakan atau diajakan gurunya di kelas. Ini adalah pena yang sangat indah dan bisa membantu seseorang menulis sangat cepat.

Ketika Donny melihatnya, dia sangat iri terhadap  Danny. Kemudian dia bertanya, "Hei, dari maan kamu mendapat pena sebagus itu ? Siapa yang membelinya, apakah kamu membelinya?"

"Orang tua saya memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kepada saya," jawab Danny.

Mendengar jawaban Danny, dia menjadi tambah cemburu. Karena tidak mendapat perlakuan dan perhatian yang sama dari orang tuanya.

Maklum saja, Donny sehari-hari hanya ditemani bibi dan pembantunya, karena orang tuanya sering pulang larut malam. Mereka bekerja di kota lain yang tak jauh dari kota nya sekarang. Bahkan setiap ulang tahun Donny, dia jarang sekali ditemai oleh orang tuanya.

Karena itulah, Donny ingin sekali merebut kebahagian yang didapat oleh Danny. Dia berencana untuk mencuri pena Danny.

Ketika waktunya istirahat tiba, murid-murid meninggalkan kelas untuk membeli jajan atau sekedar bermain.  Namun pada hari itu, Donny diam di kelas dengan alasan sakit. Melihat keadaan kelas yang sepi, kemudian Donny membuka tas Danny dan mengambil penanya. Segera saja dia menyembunyikan pena itu kedalam tas sekolahnya dan kembali duduk di kurisnya.

Ketika jam istirahat selesai, para murid kembali ke kelas. Danny pun  kembali menyiapkan buku dan alat tulisnya. Namun setelah diperiksa, pena yang diberikan oleh kedua orang tuanya telah lenyap. Danny pun sedih dan menangis, mengingat pena itu sangat disukainya.

Melihat Danny sedih dan menangis, salah seorang guru menghapirinya dan bertanya apa yang sedang dia alami. Kemudian Danny menceritakan bahwa dia kehilangan pena kesayangannya.

Saat itu juga, guru tersebut memerintahkan semua murid keluar dari kelas, anya Danny yang dimintanya tetap duduk di kursinya. Lalu kemudian gurunya membuka satu persatu tas para murid yang dianggap memiliki perilaku nakal. Tas pertama yang dibuka adalah tas milik Donny. Setelah memeriksa, guru tersebut menemukan beberapa pena didalam tas Donny, dan menunjukannya kepada Danny, "Apakah salah satu dari pena ini adalah milikmu ?," tanya gurunya. "Betul bu, ini pena milik saya", jawab Danny.

Setalah menemukan biang keladinya, guru itu mempersilahkan murid-murid untuk kembali masuk ke kelasnya. Namun si Donny dan Danny diminta untuk segera ke ruang kepala sekolah.

Sesampainya di ruang kepala sekolah, Donny di tanya oleh gurunya,  "Kenapa engkau meakukan hal seburuk itu Donny? Mengambil barang milik orang lain itu mencuri namanya, dan kamu akan mendapatkan sangsi berat dari sekolah atas perbuatanmu ini". Mendengar ucapan gurunya, Donny tidak mejawab apapun, dia tertunduk malu lalu menangis.

Ketika Danny menangis melihat Donny, ia merasa kasihan pada anak itu.  Dia tidak menaruh dendam, bahkan dia memohon kepada gurunya untuk tidak menjatuhkan hukuman kepada Donny, karena yang penting pena yang dicarinya telah ditemukan kembali.

Sifat pemaaf Danny, akhirnya membuka mata Donny dan membuat dia sadar akan kelakuan yang selama ini dia lakukan. Diapun meminta maaf kepada gurunya dan Danny. Sambil memeluk Danny dan mengucapkan terima kasih.

Sejak kejadian hari itu, Danny dan Donny menjadi sahabat dekat. Dengan kedekatannya itu, Donny perlahan-lahan mulai meninggalkan semua sifatnya yang tidak baik. Bahkan Donny sering menghabiskan waktu bersama Danny belajar dirumahnya.

Danny yang sering dilukai Donny, sama sekali tidak menaruh dendam. Ia membalas kebencian dengan kasih sayang. Ternyata kekuatan cinta yang tulus dari Danny mampu merubah Donny menjadi anak yang baik. Dan mereka menjadi bersahabat sampai selamanya .....

Cerita di atas ini untuk menempatkan kita, bahwa adalah jangan menaruh dendam dan membalas kebencian dengan kebencian. Karena kekuatan cinta kasih yang tulus mampu  merubah kebencian menjadi cinta, bakan keburukan menjadi kebaikan. Begitu kekuatan cinta itu ( the power of love ), sehingga patut kita buktikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kepada orang tua, sahabat, teman dan sesama manusia.

Penulis : Chrsitie Damayanti & Valentino (No : 87)

NB :  UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA PARADOKS YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI AKUN Dongeng Anak Nusantara di Kompasiana sbb : Dongeng Anak Nusantara

13096071791943036955
13096071791943036955
Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun