Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(PARADOKS) Danny dan Donny

24 April 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Orang tua saya memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kepada saya," jawab Danny.

Mendengar jawaban Danny, dia menjadi tambah cemburu. Karena tidak mendapat perlakuan dan perhatian yang sama dari orang tuanya.

Maklum saja, Donny sehari-hari hanya ditemani bibi dan pembantunya, karena orang tuanya sering pulang larut malam. Mereka bekerja di kota lain yang tak jauh dari kota nya sekarang. Bahkan setiap ulang tahun Donny, dia jarang sekali ditemai oleh orang tuanya.

Karena itulah, Donny ingin sekali merebut kebahagian yang didapat oleh Danny. Dia berencana untuk mencuri pena Danny.

Ketika waktunya istirahat tiba, murid-murid meninggalkan kelas untuk membeli jajan atau sekedar bermain.  Namun pada hari itu, Donny diam di kelas dengan alasan sakit. Melihat keadaan kelas yang sepi, kemudian Donny membuka tas Danny dan mengambil penanya. Segera saja dia menyembunyikan pena itu kedalam tas sekolahnya dan kembali duduk di kurisnya.

Ketika jam istirahat selesai, para murid kembali ke kelas. Danny pun  kembali menyiapkan buku dan alat tulisnya. Namun setelah diperiksa, pena yang diberikan oleh kedua orang tuanya telah lenyap. Danny pun sedih dan menangis, mengingat pena itu sangat disukainya.

Melihat Danny sedih dan menangis, salah seorang guru menghapirinya dan bertanya apa yang sedang dia alami. Kemudian Danny menceritakan bahwa dia kehilangan pena kesayangannya.

Saat itu juga, guru tersebut memerintahkan semua murid keluar dari kelas, anya Danny yang dimintanya tetap duduk di kursinya. Lalu kemudian gurunya membuka satu persatu tas para murid yang dianggap memiliki perilaku nakal. Tas pertama yang dibuka adalah tas milik Donny. Setelah memeriksa, guru tersebut menemukan beberapa pena didalam tas Donny, dan menunjukannya kepada Danny, "Apakah salah satu dari pena ini adalah milikmu ?," tanya gurunya. "Betul bu, ini pena milik saya", jawab Danny.

Setalah menemukan biang keladinya, guru itu mempersilahkan murid-murid untuk kembali masuk ke kelasnya. Namun si Donny dan Danny diminta untuk segera ke ruang kepala sekolah.

Sesampainya di ruang kepala sekolah, Donny di tanya oleh gurunya,  "Kenapa engkau meakukan hal seburuk itu Donny? Mengambil barang milik orang lain itu mencuri namanya, dan kamu akan mendapatkan sangsi berat dari sekolah atas perbuatanmu ini". Mendengar ucapan gurunya, Donny tidak mejawab apapun, dia tertunduk malu lalu menangis.

Ketika Danny menangis melihat Donny, ia merasa kasihan pada anak itu.  Dia tidak menaruh dendam, bahkan dia memohon kepada gurunya untuk tidak menjatuhkan hukuman kepada Donny, karena yang penting pena yang dicarinya telah ditemukan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun