Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Whale Watching': Menonton Paus di Habitatnya

11 Maret 2011   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53 3929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Suatu pagi yang sedikit mendung di bulan Oktober di Perth - Australia Barat, aku diajak beberapa temanku untuk menonton ikan paus. Menonton paus ??? Wah ..... itu memang yg aku tunggu2. Sejak aku tinggal di Perth, aku belum bisa menonton paus karena kesibukan kuliah ( waktu itu ) dan memang paus2 itu masih 'malu2' untuk 'mempertontonkan dirinya'.

Bergegas kami mencari 'jam berapa kereta ke Fremantle' untuk menemui teman2 yang mempunyai sebuah kapal pesiar kecil. Dia , Jack, seorang Aussie ( sebutan orang Australia ) dengan orang tua dari Inggris, berumur kira-kira 30 tahun ( waktu itu ). Sangat 'excited'. Aku, seorang yg sangat suka binatang, benar2 mendambakan ini .....

12998240811953740437
12998240811953740437

'Fisherman Wharf' di Fremantle, 30 menit naik kereta dari Perth, indah .....

Menonton Paus atau sering disebut 'whale watching' adalah praktek mengamati paus dan binatang2 kecil yang mengelilinginya, di habitat alami mereka. Paus adalah yang paling umum untuk mengawasi  dengan berekreasi daam kegiatan pendidikan ilmiah. Cepatnya pertumbuhan industry telah menyebabkan 'ruwet'nya dan polemic juga debat untuk menangkap ikan2 paus itu. Padahal, sebagian ikan2 paus di dunia termasuk 'yang dilindungi' juga merupkan sumber daya alam ( minyaknya sangat bagus untuk menambah kesegaran tubuh ).

Paus / termasuk lumba-lumba itu bukan ikan. Paus adalah hewan menyusui / mamalia. Paus adalah hewan mamalia yg terbersar di dunia. Paus hidup di laut, dan sesekali keluar untuk menghirup udara. Paus bernafas dengan paru-paru, bukan dengan insang.

1299824143156004155
1299824143156004155

Untuk di Samudra yg luas dan daerah dingin, biasanya kita bisa melihat Paus Biru ( yang terbesar sampai 30 meter panjangnya ) sampai Orca / Killer Whale ( sebenarnya tidak 'jahat' tetapi justru Orca bisa membunuh ikan hiu dimana paus2 lain menghindari ikan hiu dan Orca memang memakan anjing2 laut dimana paus2 lainhanya memakan plangthon. Dan Orca belum pernah mengganggu manusia ).

'Whale watching' adalah penting untuk negara-negara berkembang, untuk melihat bahwa 'paus adalah juga hewan yang harus dicintai'. Masyarakat pesisir sudah mulai untuk mendapatkan keuntungan secara langsung dari kehadiran ikan paus ', secara signifikan menambah dukungan rakyat untuk perlindungan hewan dari perburuan paus komersial.

Untuk 'berburu' paus, ada beberapa aturan umum :

  • Me-minimaze kecepatan kapal supaya tidak berisik
  • Hindari tiba tiba berrubah haluan
  • Jangan mengejar, mengelilingi atau mendatangi di antara paus
  • Pendekatan hewan dari sudut mana mereka tidak akan terkejut
  • Pertimbangkan dampak kumulatif - meminimalkan jumlah kapal pada satu waktu / per hari
  • Jangan biarkan berenang dengan lumba-lumba

Dengan serius, Jack meminta kami mendengarkan tata cara untuk menonton paus. Dan dengan serius juga, dia mengatakan bahwa 'jika kita melanggarnya, dia tidak segan2 memulangkan kita ke dermaga'. Dan untuk menonton paus, kita harus ke tengah2 laut, paling tidak bila sudah kita bisa meihat seeokr atau segerombolan paus.

1299824707670632016
1299824707670632016

Aku dengan Jack, yang akan membawa kami menonton paus di tengah laut, dengan latar belakang 'kapal pesiar'nya.

Ada beberapa daerah di dunia ini, untuk menonton paus, yaitu :

1.       Atlantik Selatan                   :  Afrika Selatan

2.       Pasifik Barat                          : Australia Barat dan Selatan, Lautan India, Samudra Hindia

3.       Pasifik Timur                        : Kolombia

4.       Atlantik Timur Laut          : Inggris, Skandinavia, Spanyol, Perancis, Norwegia, Long Island USA

5.       Atlantik Barat Daya          : Massachussets, Canada Timur

6.       Atlantik Barat Laut           : Brazil

7.       India Utara                          : Sri Lanka, Maldives

8.       Pasifik Timur Laut             : California, Monterey Bay, San Francisco, Mexico

9.       Pasifik Barat Daya            : Philipines

10.   Pasifik Tenggara                : Queensland, New Zealand

Banyak yang berpendapat bahwa paus lebih bernilai waktu mati dari pada waktu hidup. Tujuannya adalah untuk membujuk pemerintah mereka untuk membatasi kegiatan perburuan paus, terutama karena negara2 perburuan paus mengeluhkan langkanya daging paus dan produk lainnya yg telah meningkatkan gizi manusia.

Berempat, aku dengan teman2ku mulai memasuki kapal, dan kami menempati masing2 lokasi untuk membuat beberapa foto dan video. Aku duduk di atas jendela, sementara teman2ku mencari lokasi masing2 yg dianggap cocok untuk 'menonton dan menikmati' paus. Kapal itu memang tidak boleh cepat supaya tidak / sedikit bersuara.

12998243992012486524
12998243992012486524

Aku di paling depan kapal untuk benar2 bisa mengikuti paus2 itu denga kameraku.

Mulai ke tengah laut dan tidak bisa lagi melihat daratan apalagi pantai Fremantle, aku mulai pasang kuda2 untuk menyaksikan paus yang sudah mau 'bercengkerama' dengan manusia ..... Tiba2 seekor Paus Sprema muncul di permukaan, menyemburkan nafasnya dari lubang 'hidung'nya, diatas kepalanya. Lihat ..... luar biasa sekali !!! Dia meliuk2kan tubuhnya yg besar walau dia belum mau menampakkan tubuhnya diatas air, tidak ada separuh tubuhnya .....

1299824985426458953
1299824985426458953

12998251131770598825
12998251131770598825

Beberapa kali dia 'bernafas', timbul tenggelam. Dan ternyata ada 2 paus yg kita lihat. Kata Jack, "Itu paus Sprema'. Sebenarnya aku ingin sekali melihat dengan jelas, tetapi si paus masih 'malu2', tidak pernah menampakkan kepalanya, karena aku bisa mengenali paus ini jenis yg mana dari kepalanya, bukan ekornya .....

Berkali kali ekor si paus timbul tenggelam dan tetap belum menampakkan kepalanya. Sabar ... sabar ... dan ternyata, mereka memang belum mau bercanda dengan kami.

12998249961977978945
12998249961977978945

Si paus itu tenyata mau juga 'lompat' walau hanya sedikit, tetap saja menimbulkan cipratan2 air yg tingga dan menimbulkan gelombang2 pendek kea rah kapal kami, dan membuat goyangan2 di kapal cukup keras. Jarak dari kapal kami dan mereka sekitar 15 meter sampai 20 meter.

Aaah, mereka sudah lenyap, mungkin mereka hanya ingin 'bernafas' bukan untuk bermain2. Aku kecewa ..... tetapi .... Tiba2 kami melihat lumba-lumba, beberapa lumba-lumba di habitat aslinya !!! Aku mulai axcited lagi.

129982551235761028
129982551235761028

Mereka cepat sekali menghilang. Sepertinya mereka berimigrasi dan seperti 1 keluarga lumba-lumba. Dan mereka juga tidak menampakkan semua tubuhnya seperti di Gelanggang Samdra Ancol. Kata Jack, biasanya paus2 besar itu muncul sebelum lumba-lumba ( paus terkecil ) muncul. Entah ada korelasinya antara paus2 besar dengan paus2 kecil / lumba-lumba.

Setelah keluarga lumba-lumba itu menghilang, tidak ada lagi yg menarik. Hanya laut biru, tidak ada burung, bahkan ikan2 kecilpun sama sekali tidak ada. Kami menuju pulang ke Fremantle. Dalam perjalan pulang, Jack menceritakan tentang perjalanan paus untuk berimigrasi.

Ternyata Jack, banyak saudaranya berburu paus di Inggris, makanya dia senang untuk mengentarkan kami melihat paus. Sayang sekali, begitu aku pulang ke Jakarta beberapa bulan kemudian, Jack pun kebali ke Inggris dan tidak mengabari aku ..... Sebenarnya aku ingin tetap berteman dengannya, supaya suatu waktu bila kami ke Inggris bisa bercerita tentang pengalaman 'berteman' dengan paus .....

Sungguh luar biasa ! Dengan kami melihat / menonton paus, kami bisa merenung, bahwa Tuhan memang menciptakan banyak mahluk dan masing2 mempunyai ciri khasnya. Kita harus saling mencintai dan menyayangi untuk mempunyai kehidupan yang saling mengisi, memanfaatkan dan saling berinteraksi .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun